Share

Putri Sombong

last update Huling Na-update: 2025-04-09 13:11:44

Saat pertarungan antara Arya dan Ki Resta terjadi, dan saat Pertarungan memasuki fase yang kritis, saat itulah Ki Barata mengambil kesempatan.

"Bodoh! Silahkan kalian terus bertarung, aku tidak akan peduli siapa yang akan menang di antara kalian berdua, yang aku inginkan hanyalah tubuh bulan itu," kata Ki Barata.

Huppppp!

Ki Barata melesat masuk ke dalam istana. Dan dia berdiri tepat di hadapan panglima Jauli.

"Jika kau ingin hidup, segera berikan gadis itu padaku!" kata Ki Barata mengancam panglima Jauli.

Panglima Jauli dan segenap penghuni kerajaan tahu dengan kemampuan yang dimiliki Ki Barata, dan tak ada penolakan dari mereka saat Ki Barata meminta tubuh Intan.

Hehehe!

"Bagus! Ternyata kau memilih untuk hidup," kata Ki Barata dan membopong tubuh Intan yang sudah tidak berdaya.

Hupppp!!

Dengan satu gerakan cepat, Ki Barata membawa tubuh Intan keluar dari istana kerajaan Malaya.

Tidak ada satu orangpun yang berani halangi langkah Ki Barata, dan dia pergi dengan tenang, pergi meningg
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Sang Penghancur Langit    Pemuda-pemuda pengecut

    Arya tidak terlalu memikirkan apa yang akan dilakukan oleh tiga perempuan cantik yang dahulunya adalah lima Perempuan Bulan, baginya dia sudah selesai di tempat itu."Kalau kalian ingin melakukan balas dendam, silahkan saja, aku tidak akan larang. Tapi dendam tidak akan selesaikan masalah," kata Arya."Apapun yang akan kami lakukan, kami yang tahu itu, jangan kau campuri," kata bulan biru."Baiklah! Kalian lakukan sesuka kalian, selamat tinggal" kata Arya dan melangkah tinggalkan hutan gadis."Aku akan mencari orang yang tadi sempat aku lihat, kenapa aku mengenal mereka berdua ya?" gumam Arya.Arya melesat dengan cepat menuju kota gadis, dan dalam waktu yang tidak lama dia sudah kembali ke kota kecil yang ramai itu."Mereka berdua tadi berjalan ke arah ini, kenapa aku tidak melihatnya lagi?" gumam Arya.Arya terus menyusuri kota gadis, mencari orang yang menarik perhatian Arya.Beberapa penginapan Arya tanyakan, tapi dia tidak menemukan orang yang dia cari itu."Mungkin aku salah liha

  • Sang Penghancur Langit    Dendam yang baru

    Nyai bulan tertawa keras, dan sudah yakin kalau Arya kini sudah ada dalam genggaman tangannya."Bulan putih! Setelah aku selesai dengan pemuda ini, kau akan aku urus," kata nyai bulan."Selesai denganku? Memangnya apa yang akan kau lakukan padaku?" tanya Arya yang kembali membuat nyai bulan kaget bukan kepalang."Ba ... Bagaimana mungkin kau masih bertahan dari serbuk pelemah diri itu?" ucap nyai bulan tidak percaya."Bagiku serbuk itu tidak akan berguna, dan sekarang aku tahu kalau kau menjadikan para pemuda sebagai korban untuk praktek meningkatkan ilmu Kanuragan yang kau miliki, kau tidak akan aku biarkan hidup," kata Arya.Nyai bulan mundur, dia sadar kalau dia bukan lawan bagi Arya. Dia kalah segalanya, kalah dari segi kekuatan tenaga dalam dan ilmu meringankan tubuh.Whusssssssss.Nyai bulan melompat ke arah bulan putih, dan jadikan salah satu anak buahnya itu jadi tameng agar Arya tidak serang dirinya.Cakarnya tepat di leher bulan putih. Dan hanya satu gerakan saja, bulan puti

  • Sang Penghancur Langit    Menjebak Arya

    Arya yang membawa lima Perempuan Bulan ke hutan gadis akan beranjak pergi, tapi bulan merah menghadang Arya."Ada apa ini? Aku sudah antarkan kalian, jadi berikan aku jalan untuk pergi," Arya."Tidak bisa, kau harus tetap berada disini," kata bulan merah melarang Arya untuk pergi."Apa maksudnya?" tanya Arya bingung."Bulan merah, biarkan dia pergi! Dia tidak ada hubungan dengan perintah nyai bulan!" teriak bulan putih."Ketua bulan putih, dia ini pemuda yang cocok untuk nyai bulan, apa ketua ingin terus dimarahi oleh ketua?" bentak bulan merah membantah perkataan bulan putih."Tidak! Dia tidak boleh jadi korban nyai bulan. Dia terlalu baik," kata bulan putih."Ada apa denganmu, bulan putih? Apa kau jatuh cinta pada pemuda itu?"Satu suara, dan seseorang datang dari hutan gadis, dia adalah seorang perempuan dengan pakaian serba putih. Pakaian putih yang sama persis dengan pakaian bulan putih."Nyai bulan?" ucap bulan putih tidak percaya dengan kehadiran nyai bulan."Iya, aku nyai bula

  • Sang Penghancur Langit    Tak tega menolak

    "Kau akan kemana Arya?" tanya salah satu gadis itu."Aku akan pulang," jawab Arya."Apakah kau mau antarkan kami pulang?" tanya gadis itu yang tak lain adalah bulan putih dan adik-adiknya."Pulang? Kemana?" tanya Arya."Ke hutan gadis, tidak jauh dari kota gadis. kami tidak berani untuk pulang," jawab bulan putih."Kalau kalian tidak berani untuk kembali, kenapa kalian keluar dari hutan itu?" tanya Arya.Arya sedikit banyak tahu tentang hutan itu, karena hutan itu juga pernah Arya lewati."Tolonglah Arya, aku tidak mungkin mampu menjaga adik-adikku," pinta bulan putih.Bulan putih, selama berjalan dengan Arya, dia sudah dapat menebak kalau Arya sangat sulit menolak permintaan dari seseorang meminta bantuan padanya, karena bulan putih sudah tahu hati lembut Arya."Berapa lama perjalanan menuju hutan gadis?" tanya Arya."Tidak lama, hanya berjarak tiga hari berjalan kaki," jawab bulan putih."Baik, kau akan antarkan kalian, tapi setelah itu akan akan pergi," kata Arya."Terimakasih," ka

  • Sang Penghancur Langit    Utusan dari jauh

    Ketua Son Chong tidak yakin dengan apa yang ada di pikirannya, tapi dia tetap keluar dan menemui utusan yang dikatakan anak buahnya utusan dari jauh."Kalian dari mana?" tanya ketua Son Chong."Kami dari negeri Burma, tetua!" jawab mereka."Negeri Burma? Apa Chu Cai yang mengutus kalian?" tanya ketua Son Chong."Bukan!" jawab mereka."Jadi siapa?""Yang mengutus kami, ketua Cat," jawab mereka lagi."Siapa dia?" tanya ketua Son Chong."Dia adalah ketua sekte naga hitam, pengganti ketua Chu Cai.""Pengganti Chu Cai? Kemana dia?" tanya ketua Son Chong."Ketua Chu Cai tewas dibunuh."Wajah ketua Son Chong langsung marah, dan dia menatap utusan itu dengan mata yang merah."Kau jangan asal bicara, apa kau ingin mati?" bentak ketua Son Chong."Kami tidak asal bicara tetua, ketua Chu Cai dan tetua Barata tewas di tangan seorang pemuda yang memiliki kekuatan petir," kata mereka."Apa? Kau bilang tadi Chu Cai tewas, dan kini Batara juga tewas, apa kau pikir mereka semudah itu dikalahkan?""Tapi

  • Sang Penghancur Langit    Kalahkan Nyai jelita

    Plakkkkkk!Arya menepis keras cakaran dari nyai Jelita, dan itu cukup kagetkan perempuan golongan hitam itu.Nyai Jelita sudah yakin kalau serangannya, tidak mungkin dapat dihindari Arya, tapi Arya malah mampu menepis cakarannya itu."Pemuda ini memiliki kemampuan, dia tidak bisa dipandang remeh," gumam nyai Jelita.Hiatttttt!Dengan teriakan yang nyaring, nyai Jelita kembali datang dengan serangan yang lebih besar lagi.Serangan besar yang membawa tenaga dalam yang besar juga. Setelah merasakan tepisan Arya, nyai Jelita tidak memiliki waktu untuk bermain-main lagi.Setiap serangan nyai Jelita membawa hawa yang panas, dan mematikan. Setiap serangan nyai Jelita mengarah pada bagian vital dan mematikan di tubuh Arya.Plakkkkkk!Namun, lagi-lagi Arya selalu menepis semua serangan dari nyai Jelita, membuat perempuan tua yang menjaga kecantikannya itu mulai marah."Kurang ajar!"Haaaaaaaaaaa!Nyai Jelita tidak menahan diri lagi, dan menyerang kembali dengan serangan yang begitu cepat.Seti

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status