Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna 2

Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna 2

By:  Aurora  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
53Chapters
1.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kerajaan Sigmund telah mencapai kedamaian yang diinginkan berkat perjuangan Ariana dan yang lain untuk menjadikan Pangeran Raoul sebagai Raja di Kerajaan Sigmund. Ketidakadilan segera dihilangkan dari Kerajaan Sigmund. Sementara itu, mereka yang berperan besar dalam perang telah mendapatkan balasan sesuai jasa mereka masing-masing. Dengan amannya kerajaan yang semula tidak stabil, perhatian orang-orang perlahan beralih pada masalah pewaris tahta Kerajaan Sigmund di masa depan. Undangan untuk melamar Putri Elle dari Kerajaan Orvel datang pada saat itu. Namun sayangnya, Raoul hanya mencintai Ariana sepanjang hidupnya. Di antara Ariana yang selalu menolak Raoul dan Putri Elle yang mencintai Raoul sepenuh hati, siapakah yang akan raja muda tersebut pilih pada akhirnya? Terlebih lagi, bisakah Ariana meninggalkan masa lalunya dan memperjuangkan kebahagiaannya sendiri setelah orang-orang yang dia sayang mati untuk kedua kalinya?

View More
Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna 2 Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Aulia Liaa
seru kelanjutanya
2023-10-09 19:21:45
0
53 Chapters
1. Khawatir
Di ruang kerja raja, baik Marquis Curtis maupun Kapten Allen sama-sama saling melirik saat Raoul yang telah menjadi raja selama beberapa bulan kembali menghela napas panjang. Tatapan pria tersebut terlihat sendu, ketika tangannya terus bergerak untuk mengerjakan tumpukan tugas yang ada di depannya. Dua pria yang sejak tadi mengamati Raoul tahu bahwa sekalipun raja tersebut mengerjakan tugasnya, pikiran pria itu sebenarnya berada di tempat lain. Helaan napas lain kembali terdengar, ketika Raoul selesai dengan kertas lainnya. "Baginda Raja, apa ada yang salah?"Sebagai perdana menteri baru, Marquis Curtis merasa bahwa membantu meringankan beban Raoul merupakan salah satu tugasnya. Raoul memang sempat menatapnya setelah dia bertanya. Namun tidak lama kemudian, kepala Raoul kembali terkulai, seakan pria itu sudah pasrah dengan apa yang ada di pikirannya. "Apa Anda memikirkan tentang Nona Ariana, Baginda?"Ketika giliran Kapten Allen yang bertanya, Raoul yang semula lemas langsung salah
Read more
2. Undangan dari Istana
Di ujung bukit yang indah, Ariana berdiri ditemani Carla yang berdiri today jauh di belakangnya. Di tangan gadis itu, kini ada sebuket bunga indah yang akhirnya dia simpan di atas dua batu nisan sederhana yang ada di sana. Ariana menatap dua kuburan itu dengan tatapan sendu, ketika dia mengingat bahwa salah satu dari pemilik batu nisan tersebut tidak pernah ditemukan mayatnya. Setiap musim semi, Ariana akan mendatangi kuburan orang-orang tersayangnya untuk sekedar merawat tempat itu agar tidak ditinggalkan. Dengan posisinya, Ariana sebenarnya sudah menyewa seseorang untuk merawat kuburan orang-orang yang berperan besar dalam hidupnya tersebut. Namun gadis itu tetap akan datang setiap tahunnya, dengan satu buket bunga untuk setiap kuburan yang dia kunjungi. Di ujung tebing dengan pohon wysteria yang indah itu, terdapat makam Valencia yang disejajarkan dengan makam milik Cornell. Dua makan itu kini diberikan batu nisan yang layak, agar orang-orang tahu bahwa yang beristirahat di sana
Read more
3. Pesta Besar di Istana
Karena ekonomi Kerajaan Sigmund telah membaik selama beberapa bulan ini, Raoul berhasil menyimpan cukup uang untuk mengadakan pesta megah untuk merayakan diangkatnya Raoul sebagai raja dari Kerajaan Sigmund. Sejak pagi, berbagai kereta mewah melewati jalanan ibu kota untuk pergi ke istana kerajaan. Bahkan saking terkenalnya Raoul di mata kerajaan lain, antrian untuk masuk ke istana kerajaan sampai menimbulkan kemacetan di jalanan ibu kota yang besar. Ariana yang datang bersama Cale menggunakan kereta kuda sampai tidak percaya, ketika mereka ikut terjebak dalam kemacetan itu. Tampaknya bahkan sebelum Raoul menjadi seorang raja, kepopulerannya sudah tersebar di banyak kerajaan. Ariana bisa melihat bahwa kebanyakan kerajaan mengirimkan putri mereka sebagai perwakilan kerajaan. Mereka melakukan itu mungkin karena mereka tahu bahwa Raoul masih belum memiliki ratu sampai saat ini. "Yang Mulia, syukurlah Anda tiba dengan selamat."Begitu Ariana turun dari kereta kudanya, dia langsung disam
Read more
4. Tawaran untuk Menikah
Ketika Raoul melihat Putri Elle datang ke pestanya, raja tersebut meminta ruang pribadi untuk bicara dengan gadis itu tentang pasukan Kerajaan Orvel yang masih menetap di Kerajaan Sigmund. Sebelumnya, mereka terpaksa tinggal di Kerajaan Sigmund untuk sementara waktu karena mereka diperintahkan oleh Raja Bernard untuk membantu Raoul mengamankan Kerajaan Sigmund pada masa pemerintahan yang tidak stabil. Namun karena kini semuanya telah selesai, Raoul merasa dia perlu mengembalikan pasukan itu kembali ke Kerajaan Orvel. Raoul tentu tidak bisa membicarakan hal sensitif seperti itu di tempat umum. Jadi ketika pada tamu undangan dihibur dengan berbagai acara yang sudah Raoul persiapkan, raja tersebut pergi menemui Putri Elle yang telah terlebih dahulu memasuki ruangan pribadi yang telah dipilih oleh Raoul. "Raoul!"Putri Elle yang semula tampil sebagaimana dia masih berteman dengan Raoul segera berhenti ketika Jenderal Dion berpura-pura batuk untuk memperingati gadis itu. Di hadapannya saa
Read more
5. Sikap Aneh Ariana
"Curtis, haruskah kita menikah? Dengan status dan usiamu ... Orang-orang pasti telah mendesakmu untuk menikah juga bukan?"Melihat wajah terkejut Marquis Curtis, Ariana akhirnya menyadari bahwa dia telah menanyakan hal yang tidak mungkin. Gadis itu termenung, sebelum dia mengalihkan tatapannya dari Marquis Curtis. "Kamu tahu, banyak orang terus-menerus mengirimiku surat dan hadiah semenjak Baginda naik takhta. Mereka tahu keluargaku telah habis, sementara aku memiliki kewajiban untuk melanjutkan garis keturunan keluargaku. Aku pikir daripada menikahi bangsawan yang tidak aku kenal dengan baik sebelumnya ... Akan lebih baik jika aku bisa menikahi seseorang yang telah aku kenal kenal dengan baik."Marquis Curtis merupakan pria yang cerdas, lembut, dan tidak pernah membedakan status orang lain. Selain keluarga Alison, keluarga Alodie mungkin bangsawan lain yang sukses mempertahankan kemakmuran wilayahnya bahkan di masa pemerintahan yang kacau. Marquis Curtis juga selalu memperlakukan Ar
Read more
6. Kekecewaan
"Raoul, apa kamu baik-baik saja?"Di lantai dansa, Raoul kembali tersadar ketika Putri Elle menegurnya dengan suara pelan. Ketika raja tersebut melihat wajah khawatir Putri Elle, pria itu akhirnya sadar bahwa dia tengah berdansa di tengah lantai dansa bersama dengan gadis itu. Banyak orang menyingkir untuk memberikan mereka ruang untuk berdansa. Suasana dibuat begitu khidmat, sehingga orang-orang mungkin bisa salah paham dengan status keduanya pada saat ini. Sebenarnya, Raoul terpaksa menggunakan kesempatan pertamanya untuk berdansa dengan Putri Elle karena orang-orang terus mendesaknya. Mereka bilang, Raoul dan Putri Elle harus bisa menunjukkan bahwa kedua kerajaan telah berada dalam hubungan yang baik dalam pesta dansa kali ini. Belum lagi, Putri Elle juga memang terlihat ingin berdansa dengan Raoul. Raja tersebut merasa dia tidak bisa mengecewakan Putri Elle, apalagi ketika banyak orang terus memerhatikan interaksi mereka sejak keduanya mulai terlihat bicara berdua. "Aku baik-bai
Read more
7. Di Jalanan Ibu Kota
"Buahnya, silahkan beli buahnya!""Sayuran segar langsung dari petani! Ayo beli sebelum kehabisan!"Putri Elle menatap takjub interaksi pasar yang ada di ibukota Kerajaan Sigmund. Mungkin karena Kerajaan Sigmund terkenal karena hasil alamnya yang luar biasa melimpah, Putri Elle bisa melihat bahwa pasar di Kerajaan Sigmund menjual berbagai sayur dan buah yang belum pernah putri tersebut makan sebelumnya. Gadis tersebut menatap sayur dan buah tersebut satu per satu, sampai beberapa penjual mau tidak mau menatap Putri Elle dengan tatapan aneh.Karena Putri Elle dengan tegas menolak penjaga khusus yang disiapkan oleh Raoul, gadis itu pergi ke pasar dengan penyamaran saat ini. Dengan pakaian bangsawan biasa, tidak ada yang bisa menebak bahwa gadis yang terus-menerus berkeliling pasar merupakan tuan putri dari Kerajaan Orvel. Gadis tersebut sangat bersemangat saat melihat hal-hal yang belum pernah dia lihat sebelumnya, sampai tangan seseorang menahan pergerakannya. "Tuan Putri, tolong jang
Read more
8. Duchess dari Alison
Mendengar teriakan wanita itu dan sebutan 'Yang Mulia', Jenderal Dion akhirnya sadar atas kesalahannya dan buru-buru menurunkan pedangnya lagi. Dari awal sampai akhir, gadis yang baru saja terancam hanya tersenyum lembut sambil menatap mereka. Gadis tersebut menghentikan saat pelayannya hendak memasang badan untuk dia. Selanjutnya, gadis tersebut malah mengenalkan dirinya secara hormat pada Putri Elle. "Maaf jika saya membuat Anda terkejut, Yang Mulia. Lalu, tolong maafkan juga sikap tidak sopan pelayan saya. Saya, Duchess Alison menyapa Yang Mulia Putri Elle. Semoga kesehatan dan kemakmuran selalu menyertai Anda."Putri Elle benar-benar terkejut ketika dia menyadari bahwa gadis cantik yang ada di depannya ini merupakan seseorang yang selalu dibicarakan Raoul di waktu luangnya. Bahkan jika saat ini Ariana menggunakan pakaian yang sederhana, Putri Elle tetap saja tidak bisa berhenti mengagumi kecantikan dan kekuatan milik gadis tersebut. Ariana seharusnya memiliki umur yang tidak jauh
Read more
9. Pengakuan yang Jujur
"Yang Mulia, tolong tunggu saya!"Bahkan ketika Jenderal Dion memanggil di belakangnya, Putri Elle tetap tidak berhenti berlari sampai dia cukup jauh dari tempat Ariana berada. Putri tersebut hanya berhenti ketika dia akhirnya mencapai tempat yang cukup sepi. Pandangan Putri Elle buram, ketika dia sadar bahwa dia sebenarnya telah menangis di sepanjang jalan. Sepanjang waktu, Putri Elle sebenarnya sadar bahwa Raoul tidak pernah menatapnya sebagai pasangan yang romantis. Bahkan jika mereka melewati waktu sulit bersama, lalu berdansa di tengah gemerlapnya pesta, Putri Elle selalu tahu bahwa pikiran Raoul hanya tertuju pada Ariana. Sebelumnya, Putri Elle dengan percaya diri mengatakan bahwa dia tetap akan berada di samping Raoul sampai raja tersebut bisa menerima cintanya. Namun ketika Putri Elle melihat lawan cintanya secara langsung, gadis itu langsung tahu bahwa dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menang. Ariana mungkin berusaha terlihat tidak memiliki perasaan untuk Raou
Read more
10. Mimpi Tentang Masa Lalu
Setelah Putri Elle berlari meninggalkan Ariana begitu saja, Duchess Alison itu menghabiskan sisa harinya untuk memikirkan ucapan putri tersebut. Bahkan Marquis Curtis ikut mengatakan hal yang sama pada Ariana sebelumnya. Orang-orang ingin Ariana membuka hatinya untuk Raoul, agar gadis itu bisa melihat betapa tulus raja tersebut mencintainya selama ini. Ariana memang memerlukan pasangan secepat mungkin. Namun ketakutan bahwa dia akan mengacaukan segalanya dengan menikah dengan Raoul membuat Ariana kembali memikirkan segalanya. Gadis itu terus saja melamun sepanjang hari. Dan bahkan jika dia tidur, gadis itu tidak bisa mendapatkan tidur yang nyenyak. Pada hari itu, Ariana memimpikan sesuatu yang dia lupakan bahkan di kehidupan sebelumnya. Dia bermimpi tentang kehidupan masa kecilnya. Di mimpi itu, dia kembali menjadi Ariana berusia sebelas tahun yang belum mengetahui banyak hal. Saat itu dia baru saja kehilangan kedua orang tuanya, dan terpaksa tinggal bersama sang Kakek di kediaman u
Read more
DMCA.com Protection Status