Share

Prophecy 1

"Hm menarik, dapat kurasakan mana sucimu kuat juga" ucap dewa matahari itu menyeringai licik.

"Baiklah, kalau begitu aku memiliki sebuah tugas untukmu" ucapnya.

"Tu-tugas? Hamba akan lakukan semua yang hamba bisa!" ucap Saintess yakin.

"Kau harus melahirkan anakku"

Saintess membelalak, yang ia maksud 'mengorbankan diri' adalah menjadi tumbal atau semacamnya, bukan mengorbankan tubuhnya.

"Bagaimana?" tanya sang dewa karena Saintess hanya diam saja.

Wajah Saintess nampak ragu untuk menjawab, namun ia meyakinkan hatinya. Ini demi para penduduk, "Hamba bersedia!" ucapnya tegas.

Begitulah, sang Saintess pun mengandung anak dari sang dewa. Mereka tidak melakukan hubungan intim, melainkan dengan cara menanam mana dewa matahari di dalam rahim Saintess.

Dan selama sembilan bulan musibah kemarau masih berlangsung di benua itu. Seluruh penduduk menderita dalam kelaparan, banyak korban nyawa berjatuhan selama sembila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status