Share

19. Kejujuran & pengakuan Kanz

Kanz mengucap syukur pada sang kuasa karena bisa kembali berkumpul dengan keluarganya. Sarapan bertiga di satu meja yang sama membuat ketiganya bahagia, sesekali di iringi canda tawa di setiap obrolan yang mereka bicarakan.

Selesai sarapan pak Hans mengajak Kanz untuk ke ruang santai di rumah mewahnya yang sangat luas. Seakan mengerti, bu Seana membiarkan ayah dan anak itu saling melepas rindu, meskipun ia sendiri jauh sangat merindukan Kanz.

Pak Hans dan Kanz duduk saling menatap di sofa yang ada di ruangan santai itu. Senyuman kebahagiaan tak pernah hilang di wajah tua pak Hans.

"Papa tidak bekerja?" tanya Kanz melihat papanya yang tampak santai.

"Kan, ada kau yang akan menggantikannya." pancing pak Hans ingin melihat ekspresi putranya itu.

Tak di duga, Kanz kali ini yang mendengar hal itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Katakan, siapa gadis itu?" 

"Gadis siapa, yang papa maksud?" balik tanya Kanz bingung.

"Wanit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status