Share

20. Keceriaan Kanz dan kesedihan Mohan

Mohan tampak kacau beberapa hari ini, terlihat ia begitu serius memandangi berkas-berkas di mejanya. Memfokuskan diri pada kerjaannya, tetapi sekuat apapun ia berusaha tetap saja ia tak bisa fokus.

Pikirannya terus mengingat kejadian beberapa hari lalu, dimana ia menghabiskan satu harian penuh bersama Inka sekaligus menjadi hari terakhir mereka bertemu.

Saat hari itu berakhir rasanya jiwa Mohan mati, semangat hidupnya menjadi redup. Lenyap, hilang tanpa jejak.

Menangisi semua yang terjadi juga percuma, karena semua kesalahan memang berawal darinya. Mohan sedikit bersyukur, setidaknya Inka sudah memaafkannya dan itu sudah lebih dari cukup.

Mohan melirik ke arah arlojinya, dia ingat hari ini ada janji temu kembali dengan pak Hans Laurent. Ayah dari Kanz, pria yang sekarang ini dekat dengan Inka.

Mohan mendengus mengingat Kanz, betapa beruntung sekali pria itu selalu bisa berdekatan dengan Inka.

Pak Hans mengatakan akan melakukan janji temu di tempat biasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status