Home / Urban / Sang penguasa bijaksana / Menuju ke pelabuhan

Share

Menuju ke pelabuhan

Author: DRIANS
last update Last Updated: 2024-09-10 22:04:18

"terimakasih karena menghentikanku istriku, jika tidak kau hentikan tadi mungkin aku sudah masuk kedalam penjara," ucap Vans.

"Bukan masalah besar, bukankah seperti itu gunanya istri menghentikan suami ketika hendak melakukan kesalahan besar," ucap Rin er.

Semalam dia memikirkan apakah suaminya ini adalah orang lain, tapi hari ini dia sudah tidak peduli dengan itu. Kejadian aneh yang terjadi pada suaminya sudah dianggapnya anugrah tiada tanding. Dia yakin bahwa Tuhan telah menjawab semua doa yang dia lontarkan selama 3 tahun terkahir.

Mau didalam suaminya adalah orang lain, dia tetap mencintai Vans. Sebesar itulah dia dibutakan oleh cinta. Dia yang selalu mendapatkan siksaan tak bisa menjadi istri yang dia impikan, menasehati suami ketika melakukan kesalahan, mendukung suami ketika kesulitan, dan memikul semua masalah bersama. Dia sudah membuang jauh jauh keinginan untuk menjadi istri impian itu, namun semalam dia akhirnya mendapatkan itu semua ditangannya. Mana mungkin dia tidak bersyukur dengan itu semua, menolak kejaiban itu hanya akan membawanya kembali kemasa masa kelam itu. Rin er tak ingin itu terulang lagi.

"Terimakasih atas bantuannya," tangan Vans menyentuh bahu milik Rin er, lalu dia menarik wanita itu kesisinya. Tidak ada satupun jarak yang terlewatkan sama sekali.

****

Mereka sampai di pelabuhan kerajaan Ming, butuh waktu lima jam sampai akhirnya mereka bisa sampai ditempat itu. Rin er dan Vans berjalan kearah kapal yang hendak berlayar.

Namun ketika mereka hendak memasuki kapal itu, dua pelayan berbadan besar menghalangi langkah mereka berdua.

"Berhenti ini bukan tempat untuk rakyat jelata seperti kalian," ucap pelayan itu dengan angkuhnya.

Tidak ada aturan yang melarang rakyat jelata untuk menaiki kapal besar itu, mereka yang ada didepannya itu hanyalah seorang pembual yang angkuh. Vans mengetahui itu, dia pun memutuskan untuk membatah.

"Hey apa maksudnya ini, bukankah kapal ini disediakan untuk semua orang? Perlakuan tidak sopan terhadap penumpang akan dikenakan sanksi yang cukup berat. Aturan 1 ayat 5 kerajaan Ming, barang siapa yang memperlakukan pelanggan secara tidak terhormat akan mendapatkan denda sebanyak lima koin perak."

Disaat saat penting seperti ini, ilmu yang dia pelajari di masa depan bisa cukup membantu banyak. Vans berharap dengan bantahannya itu para pelayan yang ada didepannya mau menyingkir. Namun itu semua tak sesuai yang dia pikirkan.

"Ha... Sejak kapan kerajaan Ming menciptakan aturan konyol seperti itu, enyahlah dasar pembual handal," ucap pelayan yang melarangnya.

Dia melototi Vans dengan aura intimidasi, dengan tidak sopannya pria itu mencengkram kerah baju milik Vans. Meskipun mendapatkan ancaman seperti itu, Vans tidak memiliki niatan untuk membalas, dia hanya menatap balik pria itu.

Namun dari sisi lain Vans mendengar sesuatu. "Tapi untuk wanita itu bukan masalah besar, kami bisa menyediakan tempat untuknya, hey nona cantik maukah kau bermain bersama kita didalam kapal," ucap peria lainnya.

Vans melirik kearah sumber suara itu, akhirnya dia melihat alasan untuk mengeluarkan amarah. Vans yang melihat istirnya yang gemetar ketakutan itu tak bisa diam saja, terlebih lagi pria itu menyentuh dagu milik istirnya.

'berani beraninya kalian membuat istriku ketakutan seperti itu,' batin Vans.

Vans yang sebelumnya tak memiliki niatan untuk membuat keributan berubah seketika. Tangannya mengepal dengan begitu erat, matanya seketika berubah menjadi merah. Ketika dia selesai menarik napas panjang, Tiba tiba saja kepalanya membentur pria yang mencengkram kerah baju miliknya.

Mendapatkan serangan yang tiba tiba itu membuat keseimbangan peria itu goyah, Vans menggunakan kesempatan yang hanya akan datang satu kali itu. Dia pun membanting pria itu dengan sangat keras.

Setelah melakukan itu dia berlari kearah sumber amarahnya, lalu dalam sekejap mata pria lainnya mendapatkan pukulan juga. Vans dengan sigap melindungi istirnya itu.

"Rin er apakah kau baik baik saja?" Ucap Vans. Meksipun saat ini kepalanya berdarah dia tetap memikirkan wanita yang ada didekatnya itu.

Rin er yang melihat itu segera merogoh sakunya, dia pun mengambil kain yang selalu dia bawa. Rin er mulai mengelap kepala milik Vans, "Seharusnya kau memikirkan dirimu sendiri."

Keributan perlahan mulai muncul, para orang berkumpul ingin tahu apa yang sedang terjadi. Dua peria yang meneteskan darah itu tentu saja tak terima dengan perlakuan Vans. Mereka ingin membalasnya. "Berani beraninya kau melakukan ini pada kami, kau kira bisa bebas begitu saja setelah ini," ucap pria itu.

Kedua orang itu mendekati Vans, mengetahui akan ada serangan balasan dia menyuruh istirnya untuk menyingkir, "Rin er disini berbahaya menjauhlah dahulu." Pada saat ini Vans sudah sepenuhnya siap untuk melindungi apa yang dianggapnya berharga.

"Tidak aku akan tetap disini, kita lari saja sekarang," ucap Rin er.

Namun ketika keributan akan terjadi, seorang berteriak, "hentikan ada apa ini." Dalam sekejap mata dua orang yang seperti pereman itu berubah menjadi anak anjing yang ketakutan. Mereka tunduk dihadapan pria itu dan secara ajaib semua orang yang menonton menekuk lutut mereka dihadapan pria itu.

"Leonardo," ucap Vans. Dia pun segera menutup mulutnya seketika. Dahulu orang itu adalah penyelamat Vans ketika dia tak tahu arah tujuannya. Namun dimasa ini, Vans tak memiliki hubungan apapun dengan pria itu.

Memanggil nama bangsawan dengan enteng seperti itu pasti akan menyebabkan masalah bagi rakyat jelata seperti dirinya. Dia pun berkeringat dingin karena perlakuan lancangnya itu. Namun meksipun begitu dia tak bersujud didepan pria bernama Leonardo. Semua itu hanya untuk berjaga jaga demi melindungi istirnya. Meskipun pada akhirnya dia akan mendapatkan hukum pancung karena tak sopan, Vans tak akan mengendurkan kewaspadaannya.

"Duke Leonardo, maaf atas keributan yang dibuat oleh para pelayan kami, aku akan mengurus sisanya. Dan untuk putri Rin er, kami akan mengganti rugi atas semua kerusakan yang terjadi," dari arah lain pria berambut emas datang.

'Laron? Hey hey ada apa dengan semua ini. Mengapa semua sahabat ku berkumpul disatu tempat seperti ini,' ucap Vans.

Laron adalah orang yang mengajari Vans berbisnis, Vans masih memiliki hutang budi dengan kedua orang itu. Meksipun sebelumnya dia sudah sering membalasnya, namun Vans tetap merasa seperti itu.

"Tidak usah paman Laron, selama ini kau telah banyak membantu ku. Kami sudah memaafkan semuanya, iyakan suamiku," ucap Rin er. Vans pun mengangguk setuju.

Laron membawa dua pelayan itu ketempat lain, pada saat ini kapal masih belum waktunya untuk berlayar. Untuk mengganti pekerja yang kompeten Laron masih memiliki waktu yang cukup banyak.

"Putri Rin er, maaf karena terlambat. Sebagai penguasa wilayah ini, aku lah yang paling bersalah. Seandainya aku datang lebih cepat, situasi runyam ini pasti tidak akan terjadi. Sekali lagi aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya," ucap Leonardo.

"Duk Leonardo semua kejadian ini pasti tidak ada yang bisa menduganya sama sekali. Aku berharap kita bisa menjalani kerja sama dimasa depan," Ucap Rin er.

Ketika melihat dua orang itu berbicara, akhirnya Vans menyadari sesuatu. Sesuatu yang sangat penting sekali, dia akhirnya sadar semua yang terjadi dimasa depan adalah ulah istirnya.

'aku benar benar tak percaya semua ini, Rin er mengapa kau melakukan semua itu demi diriku yang hina? Kau benar benar curang sekali.'

Kenyataan pahit itu memenuhi hatinya, Vans benar benar tidak bisa menerima semuanya. Mengapa Rin er melakukan itu semua demi dirinya, setelah menjual dan meninggalkan sesuatu dengan hampa. Apakah balasan itu setimpal dengan tindakan yang dia lakukan pada Rin er? Penyesalan yang tidak ada habisnya semakin bertambah lagi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang penguasa bijaksana    biarkan aku istirahat

    Vans menyenderkan bahunya kearah kursi yang dia duduk. Dia sangat lelah, nampak begitu layu selayaknya tomat yang telah membusuk. Dia ingin segera cepat cepat mengakhiri semua ini dan ingin segera kembali kekerajan Vanues.Rin er yang sebelumnya berada diluar segera memasuki ruangan itu. Kalau dia duduk disamping Vans."Aku minta maaf mas Vans," ucap Rin er.Sembari berkata seperti itu Rin er memeluk tubuh Vans yang layu. Vans membalasnya dengan hal yang serupa."Untuk apa?" Tanya Vans. "Semua ini karena ayahku yang memberikan misi sulit ini padamu dan membuat mu menjadi kelelahan seperti ini, karena itulah aku ingin minta maaf untuk nya," ucap Rin er."Ah itu ya. Memang benar saat ini aku sangat kekalahan, akan tetapi aku tak marah diberikan misi sulit seperti ini, lagian aku sendiri yang menyetujui untuk melakukannya. Ayahmu tidak salah apa apa," ucap Vans.Kapal yang di naiki oleh mereka berdua sudah berangkat meninggalkan beberapa orang yang mendapatkan tugas untuk menetap di k

  • Sang penguasa bijaksana    jawaban yang sangat jelas.

    "hey berhentilah disitu dasar bajingan, apakah seperti ini sifat dari raja kerajaan Vanues, sungguh tidak beretika sekali sifatmu itu," ucap Lisa penuh dengan amarah, bagaimana dia bisa menahan amarahnya itu. Ketika vans melupakan dirinya selama 1 Minggu terkahir.Disisi lain melihat kakaknya marah marah seperti itu, Shin segera berjalan kearah Lisa. "Kakak tenanglah tuan Vans memiliki maksud kenapa dia harus segera kembali kekerajan miliknya," ucap Shin. Lisa akhirnya menjadi tenang, dia juga sadar bahwa Vans harus segera kembali mengatur wilayahnya. Namun meksipun begitu Lisa tetap masih merasa geram."Sabar bagaimana aku bisa sabar, kau kira sudah berapa hari aku menunggu kedatangannya," ucap Lisa.Vans yang mendengar itu sangat muak, beberapa bulan yang lalu dia memperlakukan Vans dengan begitu hina. Vans masih memiliki kebencian padanya, namun di sisi lain perlakuan Lisa dahulu bukanlah karena keselahan Lisa, Vans juga tidak memiliki hak untuk membenci Lisa.Perasan campur aduk

  • Sang penguasa bijaksana    Sosok yang tak asing.

    Setelah merasa tidak ada yang tertinggal mereka berdua segera menemui Aurbet dan lainnya yang sedang menunggu. Rin er mencium bau badannya, itu begitu menganggu sekali. Namun meksipun begitu dia akan tetap melanjutkan perjalanan ini tanpa mandi. Sebenarnya itu bukanlah masalah besar, sebab perjalanan mereka dari ibu kota menuju kota pelabuhan hanya membutuhkan waktu 2 jam saja. Namun tetap saja Rin er adalah seseorang wanita, mustahil dia tidak terganggu dengan hal itu. "Maaf membuat kalian menuggu," ucap Vans. Pada saat ini semua orang sudah siap untuk segera meninggalkan istana kerajaan Shu, lima ekor kuda sedang di jaga oleh Robert dan lainnya, sedangkan Aurbet melihat jam tangannya. Seandainya yang terlambat adalah orang lain, pasti Aurbet akan memarahinya. Dia terkenal dengan keketanannya, meksipun begitu tak ada satupun orang yang pernah membencinya. Tentu saja beberapa orang yang ada dibelakangnya merasa iri ketika melihat Aurbet tersenyum lalu berkata. "Bukan masalah tua

  • Sang penguasa bijaksana    Meninggalkan istana kerajaan shu

    Sungling memegangi kepalanya ketika mendapatkan informasi dari anak buahnya. Dia benar benar tidak menyangka apabila Vanslah yang membeli gandum dan persenjataan yang cukup menyulitkan untuk kerajaan Shu. Ditambah permintaan ganti rugi yang benar benar membuat mereka nyaris diambang kehancuran."Sial ternyata raja baru itu tidak bisa diremehkan," ucap Sungling.Ketika dia menyadari kalah sebelum melakukan negosiasi. Dia benar benar marah akan kebodohannya. "Tuan Sungling apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ucap Vans. "apa yang harus kita lakukan sekarang? Kau bertanya seperti itu? Kita benar benar tidak bisa melakukan apapun, cukup diam dan biarkan mereka pergi dari sini dengan aman," ucap Sungling.Dia sungguh tidak bisa melakukan apapun. Sungling sempat berpikir untuk menghabisi nyawa Vans dan lainnya. Namun memikirkan resiko yang akan ditanggung, itu benar benar membuatnya menghentikan rencana tersebut. Dia bukanlah raja bodoh, Sungling sangat tahu akan batasan yang dapat d

  • Sang penguasa bijaksana    akhir dari negosiasi

    "Tuan Vans sepertinya ini terlalu berat untuk kami, bagiamana jika kami membayar dengan uang ataupun emas, membayar 1 juta ton gandum bukanlah sesuatu yang dapat kami lakukan," ucap Sungling. Secara tidak sengaja Sungling langsung menunjukkan kelemahan mereka. Vans yang mengira bahwa negosiasi ini akan sulit, mulai membuang kecemasan miliknya. Mendapatkan kelemahan musuh dalam sekejap adalah sesuatu yang cukup sulit dalam negosiasi, namun Vans bisa mendapatkannya dengan mudah."Aku tidak bisa mengubah syarat itu, sebenarnya aku tidak memiliki wewenang yang cukup untuk melakukan hal tersebut. Maaf tuan Sungling, karena menolak usulanmu itu, tapi kami mendapatkan perintah lain apabila kau tidak sanggup membayar dengan gandum sebanyak itu sekarang. Kau bisa melunasinya dengan cara mencicil selama 3 tahun," ucap Vans. "Tapi meskipun begitu, 1 juta ton gandum agaknya terlalu berlebihan untuk pertukaran 5000 orang perajurit. Jika memang begitu, aku tidak bisa melakukan pertukaran ini, aka

  • Sang penguasa bijaksana    sebuah tuntutan

    Beberapa hari telah berlalu semenjak keberangkatan Shin dan para rakyat untuk menghabisi para bajak laut. Vans dan lainnya tentu saja tidak ikut serta dalam situasi berbahaya itu. Mereka masih memiliki urusan yang cukup penting dengan kerajaan Shu. Namun sebelum itu mereka menyempatkan diri untuk mengelilingi kerajaan Shu, dia berhasil membeli gandum dan senjata di setiap kota kerajaan Shu, ya meksipun itu ada yang menolak penawaran Vans. Namun kebanyakan semua pemimpin kota menyetujui itu. "Bagaimana bisa pemimpin kota menjual gandum dan senjata tanpa sepengetahuan ku," di sebuah ruangan seseorang sedang membaca laporan yang diberikan oleh mata mata miliknya. Dia adalah raja negeri ini, namanya adalah Suhuling. Raja itu begitu marah karena mendapatkan laporan yang seperti itu, pada saat ini kerajaan mereka masih kekurangan makanan. Jika itu dibeli oleh kerajaan Vanues, mereka pastinya akan kesulitan dimasa depan nanti. Terlebih lagi para pemborntak yang semakin berani bertindak.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status