"Iya maaf." Nirwana melenggang masuk kamar, Kayla menggeleng melihat tingkah sang adik bila berhadapan dengan Kenan. Jangan-jangan Nirwana jatuh cinta
"Hadiah buat anak-anak masih di mobil," ucap Kenan perlahan. Matanya tak lepas dari wanita di depannya. Bila di tempat berbeda ia pasti sudah menumpahkan kerinduan dengan memeluk dan menghujani Kayla dengan ciuman.
"Maaf, Kayla. Aku lancang datang tanpa persetujuanmu," pungkas Kenan.
Ditatapnya Kayla dengan penuh kerinduan. Berbulan-bulan tak bertemu membuatnya kehilangan gairah hidup. Bila bukan karena Nirwana kerap membesarkan hatinya mungkin ia akan menyia-nyiakan hari dengan minum alkohol hingga mabuk dan melupakan Kayla. Harapan demi harapan yang dijanjikan Nirwana membuatnya bertahan tetap waras.
"Pulanglah, Ken," pinta Kayla setelah l
Hadiah dari Kenan berupa kotak-kotak berbungkus kado tersusun rapi di lantai ruang tamu yang dialasi karpet bulu berwarna cream. Kayla menyiapkannya untuk dibuka menunggu anak-anak selesai makan. Entah apa isinya, anak-anak pasti akan suka.Telah lama Kayla tak membelikan mereka hadiah. Mainan mereka dari rumah dulu banyak yang dibawa walau tak semuanya. Untuk soal itu Bryan tak menghalangi semua barang anak-anak maupun milik Kayla dibawa serta, namun Kayla harus memilah mengingat rumah yang dikontraknya tidak terlalu besar.Teriakan bahagia anak-anak ketika kotak pembungkus hadiah telah dibuka, membuat mata Kayla berkaca-kaca. Ia tak memberitahukan siapa yang memberikan hadiah itu, bila mereka tahu pasti akan bertanya dimana Kenan. Ada rasa bersalah memyelinap di hati Kayla tak mempertemukan Kena
Kayla terbangun dari lelap ketika sinar matahari pagi menembus kisi-kisi jendela. Perlahan ia bangkit agar tak membangunkan Jihan dan Elona yang masih tertidur nyenyak di sisi kirinya. Semenjak tinggal di rumah kontrakan ini kedua gadis kecil itu memang tidur di kamarnya, tak seperti ketika di rumah Bryan dengan banyak kamar, anak-anak tidur terpisah.Menyeruput kopi di pagi hari menjadi rutinitas Kayla. Dilengkapi dua keping roti dengan selai di atasnya dan beberapa potong buah.Kayla telah bekerja pada sebuah perusahaan investasi yang sedang berkembang di tanah air sejak bulan lalu. Walau harus mulai dari nol, ia tak menyerah. Ia bertekad menata kembali hidupnya. Menjadi wanita karier, meneruskan hobby melukisnya dan bermain piano.Tidak aka
Dua sosok itu tak menyadari keberadaan Kayla yang berada di luar restoran, menatap menembus kaca berukir dengan tatapan terluka.Lihat, begitu mudah kata cinta menyakitinya. Ia datang dan pergi begitu saja, meninggalkan luka lagi dan lagi. Ternyata kata-kata manis tidaklah semanis kenyataannya. Bertahun-tahun bersama Bryan ia hampir kebal oleh rasa sakit namun sakit kali ini terasa berbeda.Ia memang belum menerima kehadiran Kenan kembali, lelaki itu berhak bersama wanita mana saja. Bukankah diri ini yang tak ingin terikat, mengapa harus menyalahkannya? Entah, mungkin karena ucapan Kenan dan kenyataannya berbeda.Apa yang dilihat Kayla saat ini cukup menjelaskan bahwa ia telah mengambil keputusan yang tepat dengan mengabaikan lelaki itu.
Saat sedang mengamati Bryan yang semakin menghilang dari pandangan, Kayla merasakan bahunya disentuh seseorang."K-kayla?!" Wanita itu berteriak menatap wajah Kayla."Oma Rumi?!" Waktu berlalu begitu cepat, rasanya baru kemarin Kayla menjadi bintang saat menghadiri pesta meriah di kediaman Rumini. Kini Rumini berdiri di hadapan Kayla dengan tatapan penuh tanya."Kayla ke mana saja? Ken nggak pernah mau mempertemukan oma denganmu. Apa kabar, Kayla? Kau menghilang begitu saja. Bagaimana hubunganmu dengan Kenan?" Rumini menoleh ke sekeliling seperti mencari keberadaan Kenan. Ia memberondong Kayla dengan banyak pertanyaan.Mayleen yang tak mengetahui apa tepatnya terjadi, mengarahkan tatapan aneh pada Kayla."Kabar saya baik.
"Kayla?!"Kayla mengernyitkan kening, ia tak mampu mengingat siapa seseorang yang tampaknya sangat mengenalnya. Wanita itu membentangkan kedua tangan hendak memeluknya namun demi melihat kebingungan di wajah Kayla, wanita itu urung melakukannya dan memilih menyentuh bahu Kayla.Mayleen yang berdiri di sebelah Kayla masih menunggu penjelasan. Hari ini sangat mengherankan baginya, penampakan lelaki di restoran, Bryan, Rumini dan sekarang wanita sok akrab dengan dandanan ketebalan. Ada apa dengan hari ini? Bayangan akan gaun indah yang akan didapatnya, kini tak indah lagi. Semangatnya hilang sudah."M-maaf, siapa ya?" tanya Kayla perlahan. Ia tak ingin pertanyaannya menyinggung wanita yang tampaknya memang sangat mengenal Kayla."Kayla, kamu lupa. Ini aku, Shinta temen sekelas wak
"Jadi kau telah berpisah?" Kayla tak menceritakan perihal rumah tangganya yang juga mengalami kehancuran. Ia berjanji akan menjadi pendengar yang baik malam ini."Ya, tapi aku masih trauma. Bukan saja luka secara psikis dan fisik tapi harta pun habis. Orangtuaku bangkrut, hartaku diporotin sama Fauzan. Sekarang bertahan dengan yang ada saja," keluh Shinta.Ini yang membuatmu tampak berbeda, batin Kayla.Cerita mengalir tentang penyesalan Shinta melepas Adrian. Shinta berharap ia tak pernah melakukan kesalahan sebodoh itu."Entah apa kabar Adrian, semoga dia bertemu wanita lain yang bisa membahagiakannya. Bila kau bertemu seseorang yang mencintaimu, jangan pernah lepaskan dia. Lebih baik bersama orang yang mencintai kita dengan tulus daripada kita kejar orang yang kita pikir kita cinta. Seseorang yang mencintai kita akan melak
Potongan buah tertata menggiurkan di atas meja makan. Lauk pauk lengkap untuk makan malam setara kebutuhan makan satu keluarga kelas bawah untuk satu minggu.Namun Bryan membiarkan nikmatnya hidangan itu hanya sebatas penciuman.Selera makan telah pergi sejak tadi, sejak Vivian tak henti membela Arka dan kebiasaan-kebiasaannya."Dia cuma anak-anak, nanti juga bisa menyesuaikan diri," pungkas Vivian tak mau disalahkan. Selama ini ia memang tak begitu peduli perkembangan Arka, sehari-hari anak itu diurus pembantu sementara dirinya melakukan apapun yang disukainya termasuk tidak pulang berhari-hari, libur ke mana dia suka, nginap di mana dia mau.Semua bisa dibayar dengan uang, kenapa dia har
[Kenan cucu kesayanganku, oma hanya ingin dia bahagia dan kaulah bahagianya, Kayla. Hanya kau yang membuatnya tetap semangat menjalani hari-hari. Please oma udah gak tau harus bagaimana untuk meyakinkanmu bahwa kalian ditakdirkan untuk bersatu.][Bagaimana dengan Mariska?] tanya Kayla akhirnya. Kayla menunggu namun pesan itu tak berbalas hingga malam tiba. Sepanjang malam Kayla tak bisa memejamkan mata. Rumini tak tahu tentang penantian Kenan di taman bunga besok tepat di hari ulang tahunnya. Bila ia datang ke pesta ulang tahun Kenan artinya ia harus datang lebih dulu ke taman di mana Kenan menunggunya.Bila dirinya menemui Kenan sama saja ia menerima pernyataan cinta lelaki ini.Esok hari, hubungannya dengan Kenan akan diten