Share

Pesona Sang Jenderal

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-12 19:10:58

"Ohh ... sial, cepat sekali gadis itu berlari! Kemana dia?!" rutuk sang pangeran bertolak pinggang di ambang pintu keluar aula sambil celingukan mengamati beberapa kereta kuda yang bergerak meninggalkan halaman depan istana.

Dari arah belakangnya seorang pria bertubuh tinggi tegap berlari-lari mendekati William. "Ada apa, Your Grace? Apakah ada yang tidak beres?" tanya pria itu saat sang pangeran membalik badannya.

"Begitulah, Sebastian ... nampaknya merpatiku lepas dan terbang menghilang!" ujar sang pangeran mengibaratkan anak dara yang dia sukai pergi meninggalkannya begitu saja.

Namun, sang jenderal Wisteria Kingdom mengerutkan dahinya sembari melihat ke arah langit mencari bayangan burung merpati yang dimaksud oleh sang pangeran. "Kenapa malam-malam begini mencari merpati, Your Grace? Apa ingin berkirim surat kepada seseorang?" tanya Jenderal Sebastian Dalio penasaran.

Mengetahui sang jenderal muda salah paham, William pun tertawa. "Ahh ... lupakan saja, Sebastian. Mungkin kami belum berjodoh!" Dia pun memilih berjalan menuju ke kamarnya di paviliun belakang gedung aula dikawal oleh Jenderal Sebastian Dalio.

Dalam perjalanan melalui jalan setapak taman samping aula istana mereka berdua berpapasan dengan beberapa wanita muda pekerja istana dan disapa dengan ramah. 

"Selamat malam, Your Grace. Selamat malam, Your Lordship!" seru beberapa wanita muda itu kompak dan dibalas dengan anggukan resmi oleh kedua pria berparas tampan itu sembari berlalu.

Seorang gadis dayang istana menatap mengikuti arah langkah berlawanan kedua pria bertubuh tegap itu hingga ia dikejutkan oleh rekannya yang memanggilnya. "Hey, Marsha! Ayo—kau tertinggal! Jangan berharap sesuatu yang mustahil, Dear. Sang jenderal dan pangeran tidak mungkin melirik wanita seperti kita ini," tegur Aileen Moore, salah satu rekannya.

Dalam hatinya Marsha merasa sendu, sudah 5 tahun semenjak dia beranjak dewasa hatinya tertaut kepada Jenderal Sebastian Dalio yang tak lain adalah teman semasa kecilnya dulu. Pria itu semenjak kecil memang selalu bersikap ksatria dan pemberani membela kebenaran. Jadi bukan hal yang mengherankan bila karirnya di militer menanjak dengan cepat hingga diangkat menjadi jenderal muda Wisteria Kingdom.

Sesampainya di Pavilion Phoenix, Pangeran William Lancester mengobrol dengan sang jenderal yang mengantarkannya sebelum masuk ke paviliunnya. "Apa turnamen ketangkasan 5 tahunan banyak peminatnya, Jenderal?" tanyanya.

"Cukup besar antusiasmenya, Your Grace. Ada sekitar ratusan orang pendaftar dari Wisteria serta Drakenville. Oya, Pangeran Ares juga turut berpartisipasi. Akankah Anda bergabung dalam turnamen ketangkasan 5 tahunan juga?" jawab Jenderal Sebastian Dalio dengan sopan.

Sebuah kerutan di alis pangeran muncul, dia berpikir bahwa pangeran negara tetangganya menyukai tantangan sekaligus mengingatkannya akan Lady Amelia yang dia temui tadi pagi di Kedai Bronson. Dia tiba-tiba menepuk jidatnya teringat bahwa besok pagi dia memiliki janji bekerja kepada Madam Susan Bronson yang galak.

"Ada apa, Your Grace? Apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya Jenderal Sebastian sedikit bingung melihat sang pangeran yang bertingkah aneh seolah memiliki pikiran rahasianya sendiri.

"Ohh—tak ada yang penting, Sebastian. Beristirahatlah. Oya, daftarkan juga namaku sebagai William Blackwood di turnamen ketangkasan 5 tahunan itu. Aku tak ingin para prajurit mengistimewakan posisiku sebagai peserta turnamen karena statusku," pesan sang pangeran lalu menepuk-nepuk bahu jenderal muda yang dahulu tumbuh bersamanya di masa kecil hingga remaja.

"Selamat malam, Your Grace. Sampai jumpa besok," pamit Jendral Sebastian Dalio sembari menunggu sang pangeran masuk dan menutup pintu depan Paviliun Phoenix.

Sebastian berjalan santai menyusuri jalan setapak menuju sisi selatan istana Wisteria Kingdom. Malam itu langit begitu cerah hingga banyak rasi bintang yang terlihat jelas menemani rembulan purnama bersinar terang di angkasa. Sekalipun usianya sudah cukup umur untuk menikah, pemuda itu masih ingin fokus membangun karirnya yang menanjak cepat di bidang militer.

Keahliannya menggunakan pedang, tombak, dan panah ditambah kekuatan fisiknya mendukung perkembangan karirnya. Dia menjadi orang kepercayaan Jendral Besar Raymond Summerset dalam memberantas para pemberontak yang belakangan mulai meresahkan semenjak baginda raja jatuh sakit keras.

"Tidak! Tolong jangan lakukan ini padaku, Tuan! Lepaskan aku! Aku tidak mau!" Suara penolakan seorang wanita yang ketakutan diwarnai tangisan tertahan kedengaran di telinga Sebastian. Dia sepertinya mengenali wanita itu.

Dengan tergesa-gesa sang jenderal mencari asal sumber suara perbantahan pria dan wanita yang masih berlangsung sengit. Bahkan, suara robekan kain terdengar dari balik tanaman hias di taman istana. 

"Tolong ... tolong ...!" jerit wanita itu yang terhenti oleh bekapan telapak tangan pria bertubuh gempal yang memeluk tubuh ramping wanita muda itu.

"Ya Tuhan, Marsha Steinfield!" seru Sebastian terperangah dalam keterkejutan mengetahui identitas wanita yang diperlakukan dengan kurang ajar oleh bangsawan yang nampaknya asalah salah satu tamu pesta dansa istana.

"Lepaskan wanita itu atau aku tak segan-segan bertindak tegas terhadapmu, Sir!" perintah Sebastian dengan tatapan mata berbahaya yang penuh tekad.

Begitu tubuhnya terbebas dari belitan lengan gemuk bangsawan berbadan subur itu, Marsha segera berlari untuk berlindung di balik punggung sang jendral muda. Dia memegang mantel Sebastian erat-erat dengan tangannya yang gemetaran.

"Ahh ... kenapa kau ikut campur hal yang bukan urusanmu, Jenderal Dalio? Apa wanita itu kekasih gelapmu?!" tuduh Lord Thomas Soothesby meradang karena kesenangannya dihentikan oleh Sebastian.

"Menjadi urusanku tentunya karena kau melakukan tindakan tidak senonoh di lingkungan istana dengan dayang istri paduka raja. Jaga kelakuan Anda, Lord Soothesby. Ini bukan tempat yang cocok untuk bertindak mesum, Anda pastinya tahu itu!" Sebastian menunjuk-nunjuk wajah lebar mengkilap berwarna kemerahan itu. Dia begitu jijik dengan pria bangsawan yang melakukan tindakan tak terhormat kepada teman masa kecilnya.

Lord Thomas Soothesby berdecak kesal. Namun, pada akhirnya kedudukan Jenderal Sebastian Dalio membuatnya mengalah. Dilihat dari sisi mana pun dia tak akan menang bila memaksakan kehendaknya. "Huh, lebih baik aku pulang dan menghabiskan malam panas dengan gundik-gundikku yang cantik!" tukasnya lalu berjalan gontai menjauhi Sebastian dan Marsha.

Sang jenderal membalik badannya menghadap Marsha Steinfield seraya bertanya, "Apa kau baik-baik saja, Miss Marsha?" 

Wajah Marsha mendadak terasa hangat dan merona karena mendapatkan perhatian pria pujaan hatinya. Dia pun menatap takut-takut lalu menjawab sembari menekuk lututnya, "Terima kasih atas bantuan Anda, Your Lordship! Saya berutang budi kepada Anda."

Sebastian melepas mantelnya lalu mengenakannya ke tubuh Marsha yang kerah gaunnya robek akibat tingkah kasar Lord Thomas Soothesby tadi. "Pakai dulu mantelku, kamu lebih memerlukannya," ujar sang jenderal lalu dia mengajak Marsha untuk diantar kembali ke wisma dayang.

Setelah sampai di depan pintu masuk wisma dayang, Marsha akan melepaskan mantel pinjaman dari sang jenderal. Namun, Sebastian berkata, "Jangan dilepas! Pakai saja dulu, penampilanmu berantakan, pasti rekan-rekanmu akan mempertanyakan kejadian tak mengenakkan tadi."

"Ohh, baiklah. Akan saya kembalikan secepatnya, Your Lordship!" ujar Marsha dengan wajah merona sekali lagi.

"Beristirahatlah, Miss Marsha. Aku pergi sekarang!" pamit sang jenderal lalu membalik badannya berjalan menjauh dari wisma para dayang.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sayembara Cinta Sang Pangeran   Sebuah Epiphany yang Indah (THE END)

    Musim dingin yang panjang mulai berganti menjadi musim semi dimana tunas-tunas tumbuhan bermunculan di permukaan bumi usai tertutupi salju yang mencair dan menguap terkena sinar matahari. Kehamilan sang ratu pun telah sampai pada bulan-bulan akhir jelang kelahiran anak pertamanya. Dan Istana Wisteria begitu tak sabar menyambut kehadiran calon penerus tahta berikutnya. Keseharian Ratu Amelia Lancester diisi dengan banyak kegiatan kunjungan ke fasilitas publik serta acara sosial mewakili keluarga kerajaan Wisteria.Dia merasa bahwa pendidikan di Wisteria Kingdom terlalu bergantung kepada Drakenville karena memang fasilitas serta tenaga pengajar yang ada masih kurang. Ratu Amelia senang berdiskusi hal-hal menarik yang membawa kemajuan untuk negerinya bersama sang raja. Hingga suatu hari Raja William Lancester membuat sebuah terobosan baru untuk membangun sekolah yang mirip seperti Drakenville National School. "Amy, sesuai pembicaraan kita sebelumnya aku telah membuat beberapa pengatur

  • Sayembara Cinta Sang Pangeran   Romansa Di Musim Dingin

    Angin musim dingin memang berhembus membekukan tulang bagi banyak orang. Namun, banyak pasangan pengantin baru yang menikah sebelum memasuki musim yang dibenci sebagian orang karena begitu menyiksa dengan suhu di bawah 0° Celcius. Jenderal Jason Oliviera yang menikahi Sersan Yuna Almeira adalah salah satu pasangan yang beruntung itu. Di musim salju kali ini dia memiliki partner untuk menghalau rasa dingin sepulang bertugas di luar rumah. Istri yang baru dinikahinya itu mempunyai semangat yang bagus berkaitan dengan kehidupan di balik pintu kamar tidur mereka. Sama seperti ketika sore ini sepulang acara pembubaran panitia royal wedding Pangeran Ares dan Lady Queenta."Hai, Tuan Jenderal yang tampan. Bagaimana harimu?" sapa Yuna sembari membantu melepaskan jubah jenderal besar Drakenville berbahan kain Kashmere yang dikenakan suaminya."Hai, Istriku yang jelita. Hari yang melelahkan seperti biasa ditambah cuaca buruk yang melengkapi skala sebuah hari menyebalkan," jawab Jenderal Jason

  • Sayembara Cinta Sang Pangeran   Sang Duke Muda dan Gadis Kecil

    Rombongan kereta tamu undangan dari Wisteria Kingdom sampai di depan Istana Drakenville yang megah. Raja William Lancester bersama Ratu Amelia turun dari kereta kencana memasuki istana yang indah dengan hiasan patung pahatan artistik dan bunga-bunga segar dekorasi yang meriah.Di ruang tamu istana Pangeran Ares dan Lady Queenta Larson sendiri yang menyambut kedatangan tamu dari Wisteria Kingdom. Keluarga Larson mendapat gelar kehormatan bangsawan karena akan menjadi besan keluarga kerajaan."Selamat datang, Your Majesty. Lama tak bersua, semoga kabar Anda dan keluarga baik-baik saja!" sambut Pangeran Ares dengan pelukan hangat untuk Raja William."Terima kasih atas penyambutan Anda, Pangeran Ares. Jadi apa segala persiapan pesta royal wedding telah lengkap?" sahut raja Wisteria sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan istana yang megah itu.Pangeran Ares pun menjawab, "Segalanya telah siap untuk besok pagi. Hari ini mungkin sebaiknya digunakan untuk beristirahat saja di

  • Sayembara Cinta Sang Pangeran   Musim Dingin dan Kenangan

    "Amy, selamat atas pernikahanmu dengan sang pangeran. Kalian berdua sama-sama beruntung memiliki satu sama lain," ucap Madam Tania usai menerima donasi besar dari Ratu Amelia Lancester.Wanita muda yang telah mendampingi Raja William Lancester naik tahta baru-baru ini pun menjawab, "Terima kasih, Madam Tania. Kuharap bantuan dariku akan sanggup untuk menolong anak-anak di panti asuhan ini melewati musim dingin yang akan tiba sebentar lagi. Angin yang dingin menusuk tulang mulai berhembus bukan?" "Kau benar, Amy. Bersyukur atas segala kebaikanmu untuk kami di sini. Dan sampaikan salam hangat kami untuk paduka raja. Beliau pemimpin muda Wisteria yang luar biasa, banyak kemajuan kesejahteraan rakyat di pedesaan yang terjadi semenjak beliau menggantikan mendiang Raja Alderan," puji Madam Tania penuh syukur.Amy pun menjawab dengan rasa bangga, "Akan kusampaikan salam kalian pastinya. Suamiku itu memang seorang pemimpin yang luar biasa. Beliau pekerja keras yang berhati mulia.""Lihatlah

  • Sayembara Cinta Sang Pangeran   Wisteria Royal Wedding Day

    Sebelum musim dingin tiba Pangeran William Lancester menemui baginda raja yang kondisinya agak berat untuk bertahan lebih lama. Di dalam kamar peristirahatan Raja Alderan Lancester, ada perdana menteri Wisteria dan juga beberapa petinggi militer di sana."Puteraku, kudengar kau telah menemukan calon istrimu. Kerja bagus, Nak. Sebaiknya segeralah kalian berdua menikah sebelum aku tak mampu memberikan restuku lagi," titah paduka raja dengan napas yang berat sambil berbaring di ranjang kebesarannya.Memang itu hal yang ingin dia bicarakan dengan ayahandanya, sang pangeran pun menjawab, "Baik, Ayah. Aku akan meminta pegawai istana untuk segera menyiapkan acara pernikahan tersebut. Bertahanlah lebih lama lagi untuk menyaksikan kebahagiaan puteramu ini, Baginda Raja!""Segera lakukan persiapan untuk holy matrimony hari ini juga di kamar peristirahatanku. Pesta perayaan pernikahan itu bisa menyusul nanti, aku pun tak akan bisa duduk menghadirinya. Uhuk ... uhuk ...," desak Raja Alderan seray

  • Sayembara Cinta Sang Pangeran   Sebuah Kisah Cinderella yang Berbeda

    "Bagaimana sekolahmu, Queenta?" tanya Tuan Robert Larson ketika makan malam bersama dengan keluarga besar Larson.Gadis itu menghentikan makan malamnya dan menjawab, "Segalanya lancar dan baik-baik saja, Pa. Bulan depan kami akan naik kelas tingkat akhir di senior highschool.""Ohh, bagus kalau begitu, Nak. Belajarlah yang rajin agar dapat meneruskan bisnis keluarga Larson nantinya," nasihat ayah Queenta lalu ia pun meneruskan makan malam dan membiarkan anggota keluarga lainnya berbincang di meja makan.Ketika hidangan penutup dihidangkan di meja makan, Harvey menghampiri Tuan Robert Larson di kepala meja makan dan berbisik, "Sir, ada rombongan dari kerajaan Drakenville yang ingin menemui Anda, nyonya, dan nona muda."Alis ayah Queenta berjengit sedikit terkejut. Dia lalu berkata kepada Harvey, "Persilakan mereka duduk dulu di ruang tamu. Aku akan segera menemui mereka bersama anak dan istriku!" Dia pun memberi tahu Minerva Larson dan puterinya agar ikut menemui rombongan dari Drakenv

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status