Share

Harapan yang sia-sia

Arion memicingkan matanya keluar kaca rumahnya. Tidak ada tanda-tanda kedatangan seseorang. Arion semakin gusar saat melihat jam dinding sudah menunjukan jam 10 malam. Hatinya terusik mengingat ucapannya pada Thalita yang sudah keterlaluan.

        "Suami macem apa aku, menyakiti istriku dengan seenaknya," jeda sejenak sambil mundar-mandir. "Apa aku harus kasih dia satu kesempatan."

           Arion duduk di sofa sambil melipat tangannya, kakinya goyang-goyang tidak sabaran. Arion menggapai ponsel-nya. Apa sebaiknya menelpon dia dimana ? Dan menjemput dia.

         "Bisa besar kepala dia.” Arion melempar ponselnya ke atas sofa. Arion berdiri mematikan televisi yang menyala sedari tadi.

Dia kembali melihat ke arah kaca luar, mengamati mana tahu Thalita sudah ada di luar.

        "Kau hebat Thalita. Keluar sampai selarut ini tidak ingat suamimu di rum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status