Share

12. Nyonya Addaith

"Mama serius nggak mau ikut sama aku?" tanya Ara menatap sang mama yang kini sedang menuangkan teh hangat ke dalam gelasnya.

"Nggak Sayang, mama mau di sini saja. Banyak kenangan berharga tentang papa kamu di sini." sahut Zelin tersenyum hangat.

Pagi-pagi sekali, Ara sudah berada di rumah sang mama. Wanita itu ingin berpamitan kalau dirinya akan pindah ke rumah Ghazi yang ada di kota. Ara juga sudah memberitahu Zelin tentang identitas Ghazi, dan wanita paruh baya itu hanya tersenyum maklum.

"Kamu nggak perlu cemasin mama Ra. Hidup mama sudah terjamin. Selain uang dari kamu, Ghazi juga kasih mama uang dengan jumlah yang nggak sedikit. Mungkin bisa buat biaya hidup selama setahun, haha ... " tawa Zelin. Padahal dirinya sama sekali tak meminta, tetapi menantunya itu bersikeras memberinya uang.

"Mama serius?" tanya Ara sedikit terkejut. Pasalnya Ghazi tak pernah bercerita tentang hal ini.

Zelin mengangguk. "Mungkin kalau dia bilang dulu ke kamu, kamu akan nolak. Jadi ya dia kasihnya diam-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status