Share

Bab 39

Fenny tertegun sejenak, lalu tersenyum, “Baik kalau begitu, bibi sangat senang.”

“Setelah makan malam, tolong bibi buatkan teh dan potong buah-buahan untuk kita semua.” Ray berkata tanpa mengangkat matanya.

Fenny merasa tenggorokannya tercekat. Dia ingin tersenyum tetapi tidak bisa. Dia membeku di sana dengan wajah yang masam.

Siska mendengarkan dalam diam, dia merasa sedikit lega dan ingin tertawa.

Dulu Fenny selalu memarahinya, jadi dia merasa senang saat melihatnya disudutkan.

Tapi dia tidak bisa tertawa saat itu juga.

Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan menahan tawanya.

“Apakah selucu itu?” Ray mengambilkan Siska sayur.

“Tidak.” Siska menahan diri, mendongak dan melihat ada tambahan bayam di piringnya.

Bayam?

Dia diam sejenak dan menatap Ray yang sedang makan perlahan tanpa berkata apa-apa.

Siska mengira itu hanya kebetulan dan memakannya tanpa berpikir panjang.

Kemudian tambahan kubis datang lagi.

Sekarang Siska yakin.

Ray mengingat kata-kata Ardo di dalam mobil dan terus mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Melda F F Sijabat
bagus menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status