Merebut Suami Kakakku

Merebut Suami Kakakku

last updateLast Updated : 2025-11-25
By:  MarsskyOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
10views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Alina pulang dengan hati berbunga, mengira kekasihnya datang membawa kejutan. Tapi yang menunggunya bukan lamaran, melainkan pengkhianatan terbesar dalam hidupnya. Di depan keluarga besar, Daren—lelaki yang selama ini ia cintai, diam-diam melamar kakaknya sendiri. Kakak yang tahu hubungan mereka. Kakak yang selalu mendapatkan segalanya. Seketika, dunia Alina runtuh. Di rumah yang seharusnya menjadi tempat pulang, ia justru merasa menjadi orang asing. Terluka, terbuang, dan dikhianati oleh dua orang yang paling ia percayai. Ketika keluarga bersorak merayakan kebahagiaan yang seharusnya menjadi miliknya, Alina hanya ingin satu hal—menemukan alasan di balik penghianatan itu… atau pergi sebelum dirinya benar-benar hancur.

View More

Chapter 1

1. Kejutan yang Menyakitkan

“Ada acara apa ya, Pak Agung? Kenapa di depan rumah banyak mobil?” tanyaku pada sopir pribadiku.

Jam satu siang, aku baru pulang kuliah dan langsung melihat banyak mobil terparkir di depan rumah. Termasuk mobil milik kekasihku. Aku benar-benar tidak tahu ada acara apa di dalam, karena kedua orang tuaku maupun kakakku tidak memberi tahu apa pun.

“Bapak juga nggak tahu, Neng… Tapi sebelum berangkat jemput, Bapak melihat Mas Daren datang bersama keluarganya.”

Senyumku langsung merekah mendengar ucapan Pak Agung. Apa Daren datang untuk melamarku? Tapi kenapa cepat sekali? Bukannya dia bilang akan datang setelah aku lulus?

Daren pernah bilang bahwa ia akan datang ke rumah bersama orang tuanya setelah aku lulus kuliah. Sementara sekarang aku masih dalam tahap menyusun skripsi, bahkan belum tahu kapan aku akan lulus. Jadi kenapa Daren tiba-tiba muncul tanpa memberi kabar apa pun?

Apa ini sebuah kejutan darinya? Hatiku langsung meletup membayangkannya. Dengan cepat aku keluar dari mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah.

“Aku pulang…!” sapaku riang dengan suara melengking.

Namun begitu masuk, semua perhatian langsung tertuju padaku. Langkahku terhenti, dan aku hanya bisa tersenyum canggung ketika melihat tatapan tajam dari Ibu. Mataku kemudian mencari sosok Daren, dan ketika menemukannya, senyumku muncul begitu saja.

Aku berjalan menghampirinya dan duduk di sampingnya.

“Alina, ngapain kamu duduk di situ? Sini!” tegur Ibu sambil menepuk tempat di sampingnya, menyuruhku pindah.

Mau tak mau, aku segera bangkit dan pindah duduk. Kedua orang tuaku memang belum tahu bahwa aku berpacaran dengan Daren. Aku belum pernah mengajaknya ke rumah atau memperkenalkannya secara resmi. Daren sendiri pernah bilang bahwa ia belum siap bertemu keluargaku.

Satu-satunya yang tahu tentang hubungan kami hanyalah kakakku, karena beberapa kali ia tak sengaja memergoki kami saat sedang berkencan di mal.

Karena itulah, Ibu mungkin mengira aku tidak sopan duduk di samping seseorang yang belum kukenal.

“Ini anak bungsumu, ya, Jeng?” tanya seorang wanita pada Ibu. Dari wajahnya, aku bisa menebak bahwa beliau adalah ibu dari Mas Daren—keduanya punya kemiripan yang tak bisa disangkal. Dan pria yang duduk di sampingnya pasti ayahnya.

Ayah Daren adalah seorang pengusaha sukses yang bisnisnya tersebar di mana-mana. Tak heran banyak wanita mengagumi dan menyukai Daren; ia adalah pewaris tunggal dari keluarga yang begitu mentereng itu. Dan aku… aku selalu merasa sangat beruntung bisa memilikinya.

“Iya, Jeng…” jawab Ibu sambil tersenyum.

“Cantik sekali.”

Mendengar pujian itu, pipiku langsung panas. Aku memang sering dipuji cantik, tapi mendengarnya langsung dari orang tua Daren… rasanya jauh berbeda. Seolah ada sesuatu yang menggelitik hatiku, antara malu, bangga, dan gugup campur jadi satu.

“Terima kasih, Tante…” ucapku tersenyum manis ke arahnya

“Ah…nggak juga, Jeng…lebih cantik anak sulungku.”

Aku langsung diam saat ibuku mengatakan itu, ku tatap dirinya yang sedang merangkul kakakku yang sedang tersipu malu sama seperti aku tadi. Aku tersenyum kecil walau sedikit pedih, ini bukan pertama kalinya ibu memuji kakak dan mempermalukanku.

Sudah berulang kali ibu melakukannya, setiap kali mereka datang ke pesta kolega. Ibunya pasti akan selalu menyanjung kakaknya dan tak mempedulikannya. Kadang aku merasa bukan anggota keluarga ini.

Andai ayah tak perhatian padaku. Mungkin aku sudah memanggap diriku adalah anak pungut. Tapi setiap kali ibu berkata jahat akan ada ayah yang selalu membelaku dan kini aku melihat senyuman tulus ayah padaku, seolah memberi penenang untukku

“Karena semua anggota keluarga sudah di sini. Bagaimana kalau kita lanjutkan pembicaraan tadi.” Ayah Daren tiba-tiba berbicara, aku tak tau pembicaraan apa yang sebelumnya mereka bicarakan. Apa mereka membicarakan tentang lamaranku?

Aku buru-buru menatap Daren, mencari jawaban dari sepasang mata yang selalu membuatku tenang. Tapi Daren justru menunduk, menghindari tatapanku. Dadaku langsung terasa sesak. Ada apa sebenarnya? Kenapa hanya aku yang tidak tahu apa pun?

Lalu aku kembali menyapu ruangan dengan pandangan dan aku baru sadar pakaian mereka semua tampak rapi dan mewah, termasuk kakakku. Dan hanya aku yang datang dengan pakaian seadanya.

Benar-benar seperti orang luar di rumah sendiri.

“Pembicaraan apa, ayah?” tanyaku menatap Ayah meminta penjelasan.

Ayah tersenyum padaku. “Hari ini kakakmu di lamar sama Nak Daren, mereka akan melangsungkan pernihakan dua bulan lagi.”

Duniaku runtuh seketika mendengar ucapan Ayah. Kenapa kakakku? Kenapa bukan aku? Padahal yang berpacaran dengan Daren di sini adalah aku. Kakak tahu itu—ia tahu semuanya.

Lalu kenapa dia menerima lamaran Daren? Apa selama ini mereka punya hubungan di belakangku? Apa mereka berselingkuh? Pertanyaan-pertanyaan itu tak henti-hentinya muncul, memenuhi kepalaku hingga terasa mau pecah.

“Kamu senang kan, kakakmu mau menikah?” tanya Ibu. Aku menoleh dan memaksakan senyum tipis, menutup luka yang semakin dalam di hatiku.

Pandangan mataku kemudian jatuh pada kakak. Ia menunduk, seolah tak berani bertemu tataku. Entah itu karena malu, merasa bersalah… atau hanya berpura-pura. Namun aku bisa merasakan sesuatu yang lain—seakan ada kegembiraan tersembunyi karena sekali lagi, ia berhasil merebut apa yang menjadi milikku.

Selama ini aku selalu mengalah untuknya. Kasih sayang Ibu? Dia yang mendapatkannya. Setiap barang yang aku punya dan ia inginkan, Ibu selalu berpihak padanya—membiarkan aku menangis dan memberikan semuanya kepada kakak. Dan sekarang… bahkan kekasihku pun ia rebut.

“Selamat ya, Kak…” ucapku dengan suara yang bergetar, penuh luka yang berusaha kutahan. “Sekarang kakak menang—lagi.”

Tanpa menunggu reaksi siapa pun, aku langsung bangkit dan melangkah pergi. Suara Ayah memanggilku terdengar samar, memintaku kembali. Ibu bahkan sempat meneriaki, menyebutku tidak sopan.

Tapi aku tidak peduli.

Biarlah.

Untuk sekarang, aku hanya butuh menjauh. Butuh ruang untuk bernapas, untuk menenangkan diri dari rasa sakit yang begitu dalam hingga membuat kakiku hampir tak sanggup melangkah.

Sesampai di kamar, aku menutup pintu pelan dan bersandar di belakangnya. Sayup-sayup, suara mereka masih terdengar dari ruang tamu, membahas kebahagiaan yang tidak seharusnya menjadi milik kakakku.

Aku menekan dadaku dengan kuat. Rasanya sesak. Sakit. Mendengarkan orang yang kita cintai akan menikah dengan orang lain itu sudah menyiksa…tapi jika orang itu adalah kakak kita sendiri?

Rasanya jauh lebih hancur.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status