Share

Bab 44

Henry kaget. Ray pasti memarahi Siska. Kalau tidak, mengapa Siska begitu takut setelah mendengar “pelajaran”?

Henry dengan ramah menasihati, “Ray, wanita itu harus diberi perhatian, bukan untuk diberi pelajaran. Kamu itu sempurna, kamu tampan, memiliki kemampuan yang kuat, tapi soal wanita, kamu terlalu kaku. Siska adalah istrimu, bukan bawahanmu, kenapa kamu begitu keras padanya?”

“Menghadapi dia memang harus sedikit keras.” Ray menjawab dengan kalimat ini dan menatap Siska dengan tatapan yang sangat berarti.

Siska hampir mati tercekik.

Apa sebenarnya yang mereka berdua bicarakan?

Henry juga bingung. Dia tidak menyangka Ray begitu kejam terhadap wanita. Dia menatap Siska dengan penuh simpati dan berkata, “Siska, kamu sangat kasihan.”

Siska bergumam dengan suara rendah, “Betul, siapa pun yang bersama orang seperti dia akan menderita.”

“Benar!” Henry setuju. Dia takut Siska akan bosan, jadi dia mengajaknya untuk bermain biliar, “Siska, ayo bermain biliar di sana.”

Siska tidak ingin berl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status