Share

15

Azlan mengepalkan tangannya dengan erat atas apa yang ia dengar. Di hatinya sudah tidak ada lagi benci terhadap penombak itu. Ia fokus untuk menyembuhkan luka itu terlebih dahulu.

“Kau harus bertahan” Seru Azlan gusar sambil terus menghentikan darah yang keluar. Penombak itu sangat pucat.

“Sen, kau punya daun herbal bukan. Bisakah kau membantuku?” Tanya Azlan pada Sena.

“Tentu. Aku akan membuatnya segera”. Sena gesit meracik daun herbal yang belum di awetkan. Ia menghaluskan dan membuatnya menjadi pasta, serta menyaring sari-sari daun herbal itu agar membantu mempercepat pemulihan.

“Ini.” Sena menyodorkan obat herbal. Azlan menerimanya dengan cepat dengan cekatan mengoleskan pada luka penombak itu.

“Kau akan sembuh. Aku akan menceritakan semuanya nanti” Ujar Azlan. Penombak itu menggeleng tidak setuju.

“Aku ingin mendengarnya, aku akan sembuh dengan cepat” Jawab penombak itu, wajahnya semakin pucat. Azlan tidak punya pilihan lain ia ha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status