Share

PAK, PLEASE LIMA MENIT!

PAK, PLEASE LIMA MENIT!

"Saya sudah berkata padamu, Betari Aruna Waluyo! Saya tidak akan membuka rumah sakit itu dalam waktu yang dekat. Kau mengerti?" hardik Dion.

"Tapi Pak..."

Dion langsung mengangkat tangannya tanda tak ingin lagi mendengar ucapan Aruna lagi. Dia segera berlalu masuk ke dalam lift. Tak menyerah Aruna pun mengejar dia sampai masuk ke dalam. Dia mensejajari Dion dengan berdiri di sampingnya.

"Tapi Pak rumah sakit itu sangat saya perlukan," bujuk Aruna.

"Justru semakin kau perlukan saya tidak akan membukanya," sahut Dion sambil bersedekap setelah memencet tombol satu lantai di bawahnya.

"Tapi Pak, rumah sakit itu menyangkut nyawa hidup orang banyak! Jika Bapak tak membukanya bulan depan dan tetap egois seperti ini berapa banyak nyawa yang akan hilang, Bapak? Pak Dion, sedikit saja nuarani dan belas kasihan, Bapak! Apakah Bapak tidak mengerti betapa berartinya rumah sakit itu bagi orang-orang yang membutuhkannya?" tanya Aruna.

"Kenapa kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status