Share

Bagian 52

Bagian 52

"Ar, kenapa kau tidak mengatakannya?"

"Maaf!" Udin dan Azam menatap tak percaya kepada Ari. Bukankah info yang beredar adalah pria ini angkuh dan sombong, tapi dengan mudahnya meminta maaf kepada Shinta. 

"Tata, ini kami lakukan sebab kau belum sadar sejak kemarin. Ari ingin agar kau fokus pada kesehatanmu terlebih dahulu." Udin merasa perlu menjelaskan, Azam jadi kesal dibuatnya. Untuk apa membela laki-laki yang kurang bertanggung jawab. 

Kasihan juga melihat kondisi Shinta yang nampak pucat tak berdaya. 

"Iya kak, lagian Anin juga hanya demam biasa." Mata ketiga pria saling bersitatap. Azam juga ikutan bicara? Benarkah, meski ragu Shinta mencoba percaya. Pantas saja naluri keibuannya merasa gelisah. 

"Bisakah aku bertemu anakku?" Shinta seolah meminta persetujuan Ari. 

"Bo-boleh!" Aku akan mengantarmu. "Kapan kita menemuinya?" 

"Bisakah nanti saja? Aku baru sampai, dan kau mengacuhkan aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status