Untung saja dia sudah mengetahui hal ini sebelumnya.Tidak ada yang tahu berapa banyak usaha yang dia kerahkan untuk bersikap seperti tidak terjadi apa pun saat menghadapi Jordan selama beberapa hari ini.Clara tetap menyambutnya dengan senyuman di wajahnya meski sudah mengetahui sisinya yang paling hina."Clara, kenapa kamu ... kenapa kamu tiba-tiba mengawasiku? Hu ... hubunganku dengan Yuri ...." Jordan tiba-tiba kehilangan kemampuannya untuk menyusun kata-kata."Tanda tanganlah kalau nggak ada lagi yang mau kamu katakan," ujar Clara sambil mengambil dokumen di samping dan menyerahkannya pada Jordan.Jordan melirik dokumen itu dan kata perjanjian perceraian seperti sebuah pisau yang menyayat hatinya.Jordan menggerakkan bibirnya dan bertanya dengan susah payah, "Kamu mau bercerai denganku?""Aku sudah pernah bilang kalau aku nggak bisa terima kalau pernikahanku nggak bersih. Kamu boleh nggak mencintaiku, tapi kamu nggak boleh membohongi dan mempermainkanku!" kata Clara dengan ekspres
"Untuk apa tanya ini? Apakah kamu mau membalaskan dendamku kalau ini perbuatan seseorang?" Jimmy sengaja berkata dengan acuh tak acuh.Kondisi Matthew tidak terlalu baik sekarang dan dia tidak akan membiarkan Matthew lebih merasa khawatir lagi.Jimmy pasti akan menangani sendiri masalah yang bisa dia tangani."Jadi ini perbuatan manusia?" Tatapan Matthew mendingin.Hubungan darah sama sekali tidak bisa diabaikan meski hubungannya dengan Jimmy telah merenggang.Sebenarnya dia sangat menyayanginya.Jimmy tidak melanjutkan pembicaraan ini dengannya, melainkan mengalihkan pembicaraan, "Apakah ... masalah Kakak sebuah kenyataan?"Matthew tidak bisa menahan diri untuk menghela napas saat mengungkit hal ini, "Benar-benar bodoh! Aku juga nggak tahu apa yang dia pikirkan, nggak disangka dia melakukan hal seperti ini! Semua pria di Keluarga Hino hanya mencintai satu wanita!"Tidak peduli apakah itu ayahnya atau dirinya, mereka berdua hanya mencintai satu wanita dalam kehidupan ini.Istrinya suda
Jimmy memejamkan matanya dan berusaha untuk menenangkan suasana hatinya.Dia memegang jantungnya yang terasa sakit dan berkata pada Agnes di dalam hatinya, "Kamu sebenarnya ada di mana? Aku sepertinya benar-benar akan gila kalau kamu nggak kembali."Perasaan menunggu kabar seseorang dari pagi sampai malam benar-benar sangat menyiksa.Setiap kali ada orang yang mendorong pintu kamar, Jimmy berharap orang yang datang adalah Darlin yang membawakan kabar baik untuknya.Sama sekali tidak ada keraguan bahwa dia berkali-kali berharap dan harapannya hancur berulang kali selama dua hari ini....Sedangkan Jordan juga berinisiatif untuk menyelesaikan masalah antaranya dengan Yuri.Hanya saja, cara penyelesaian Jordan kembali membuat hati Yuri mendingin."Jordan, bagaimana caramu bisa mengatakan hal seperti ini? Kamu menyuruhku memberitahu publik bahwa aku menjebakmu dan cuma mau ambil keuntungan darimu?" Yuri tertawa saat mendengar ini."Bukannya kamu mau Halpin kembali ke sisimu? Aku akan bawa
Menari adalah cara berkomunikasi yang sangat normal dalam industri ini.Sally menerima tawarannya tanpa ragu-ragu, "Nggak masalah."Jayden membawa Sally ke tengah lantai dansa pesta koktail.Keduanya berbicara sambil menari dengan santai beriringan dengan musik dansa.Brian yang berada tidak jauh dari sana sedang menatap kedua sosok itu.Benny bahkan tidak menyadari saat api di rokoknya akan mengenai dirinya karena terlalu fokus menatap mereka.Benny tiba-tiba tersadar kembali saat merasakan rasa sakit di tangannya.Benny melambaikan tangannya pada seorang petugas setelah mematikan rokoknya.Dia memberi uang tip pada petugas itu dan menyuruhnya untuk membantunya melakukan suatu hal.Tatapan Benny kembali tertuju pada Sally setelah petugas itu pergi.Tak lama kemudian, petugas itu membawa gelas anggur dan berjalan ke samping Sally.Petugas itu tidak sengaja bertabrakan dengan Sally dan seluruh tubuh Sally dibasahi oleh anggur merah.Petugas itu segera meminta maaf, "Maaf, maaf! Aku bena
"Ada aku di depanmu, kenapa kamu harus cari orang lain?" Benny menatapnya dengan cermat, "Apa yang sebenarnya telah terjadi?"Sally memalingkah wajahnya yang terdapat ekspresi canggung.Dia tidak ingin memberitahu hal ini padanya.Benny bisa melihat isi pikirannya dan sengaja berkata, "Nggak masalah kalau kamu nggak mau bilang, kita bisa berlama-lama di sini. Lagipula aku punya banyak waktu hari ini.""Kamu ...." Sally tidak bisa berkata-kata.Sejak kapan orang ini bisa bertindak tidak masuk akal seperti ini?Sedangkan dia sama sekali tidak bisa melawannya.Benny masih memiliki tampang acuh tak acuh.Sally hanya bisa pasrah dan berkata dengan susah payah, "Resleting di belakang nyangkut.""Berbaliklah," ucap Benny.Sally tidak bergerak. Kamar mandi yang pada awalnya sudah sempit, menjadi semakin sempit karena kedatangan Benny, bahkan udaranya juga menipis."Berbaliklah, aku akan membantumu," ujar Benny dengan acuh tak acuh.Sally berbalik dengan canggung setelah ragu-ragu untuk beberap
Clara sedang menggendong kucing peliharaan itu dan untuk sejenak berhenti mengelusnya, "Apa maksudmu?"Yuri mengatupkan bibirnya dan memberanikan diri untuk berkata setelah beberapa saat berlalu, "Akulah yang membunuh ... anakmu dengan Jordan."Ucapan Yuri membuat Clara tertegun sejenak, terdapat ekspresi terkejut dan tidak percaya di wajahnya."Aku selalu ingin menghancurkan hubunganmu dengan Jordan, aku sangat cemburu saat melihatnya begitu bahagia saat mengetahui bahwa kamu mengandung anaknya. Jadi ... aku memasukkan obat lain di dalam obat penguat janinmu."Bohong jika mengatakan bahwa Clara tidak membenci wanita ini setelah mendengar kabar ini.Clara sudah mengandung selama sepuluh bulan dan anaknya akan segera datang ke sisinya, tapi malah meninggal ....Clara tidak akan pernah bisa melupakan rasa sakit yang dia alami saat mendengar kabar itu selamanya.Hanya saja, apa yang bisa dilakukan meski benci padanya?Anak itu tidak akan bisa kembali tidak peduli apa pun yang dia lakukan.
Kedua mata Yuri memerah dan memelototi Jordan dengan penuh kebencian.Wajahnya berlinangan air mata karena merasa cemas dan takut."Halpin paling takut sama api ...." Yuri menatap komunitas dengan tidak berdaya dan bergumam dengan rendah, "Dia pasti ketakutan saat melihat adegan ini. Tapi aku ... aku hanya melihat dari sini dan nggak bisa berada di sisinya ...."Jordan menatap Yuri dalam-dalam, kedua tangan yang terkulai di sampingnya bergerak dengan ragu-ragu.Awalnya Jordan ingin menghibur Yuri, tapi pada akhirnya dia menghilangkan niat ini.Lupakan saja, sebaiknya jangan menakuti-nakuti dirinya terlebih dahulu.Mungkin situasi ini tidak seburuk yang dibayangkan....Rumah sakit.Tubuh Jimmy akhirnya pulih setelah berfokus untuk memulihkan dirinya selama beberapa hari ini.Proses administrasi untuk keluar dari rumah sakit sudah selesai dilakukan.Jimmy dengan perlahan turun dari tempat tidur dan dengan perlahan mengatur kancing mansetnya.Akhirnya bisa kembali.Akhirnya bisa melakuka
Matthew melihat darah di lantai dan kedua matanya semakin memerah.Kondisi tubuhnya benar-benar semakin lama semakin memburuk.Matthew memegang perutnya yang sakit dan berkata dengan suara rendah, "Jangan lakukan hal yang membuatku kecewa padamu lagi.""Ayah, nggak akan, masalah ini nggak akan pernah terjadi lagi. Aku janji padamu!" kata Jordan dengan tegas.Matthew tersenyum, "Janji? Apakah kamu berjanji padaku dengan nyawa anakmu yang menyedihkan itu! Dia sudah meninggal, apa gunanya kamu berjanji padaku!"Jordan tidak bisa menyangkal dan hanya bisa berkata, "Ayah, jangan marah lagi. Kesehatanmu lebih penting."Terdapat amarah di dalam hati Matthew.Matthew tidak ingin memedulikan Jordan. dia naik ke lantai atas tanpa menoleh ke belakang setelah menepis tangan Jordan yang sedang memapahnya dengan keras.Jordan dengan perlahan mengepalkan kedua tangannya.Kenapa segalanya menjadi seperti ini?Sepertinya tidak ada hal yang berjalan sesuai keinginannya!...Jimmy kembali ke Grup Silnu s