Share

Part 14

"Sepertinya kamu yang belum bisa move on dariku, Nad!" aku menghela nafas yang sudah mulai naik turun melihat Andra yang sikapnya seperti anak kecil.

"Dokter Nadhine, kenapa motornya?" tanya dokter Danang yang tiba-tiba mendekatiku.

"Sepertinya dia lelah, Dok." 

"Sebentar saya telpon teman dulu untuk perbaiki. Dokter Nadhine nanti saya antar pulang, ya." Dokter Danang terlihat memohon, karena Andra masih berdiri disamping kami.

"Baik, Dok. Terima kasih sebelumnya. Mari dokter Andra, kami duluan." Andra hanya mengangguk, sementara aku berfikir keras karena laki-laki yang nyaman didekatku hanyalah Reyhan. Kemana dia? Harusnya dia yang membantuku bukan direktur garing ini.

Di dalam mobil aku hanya diam, dokter Danang juga diam. Biar saja dia penasaran, entahlah sulit bagiku untuk membuka diri untuk laki-laki manapun. Tidak mudah bagi wanita sepertiku memulai lagi, saat ini tak ada ambisi apa p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status