Share

ketiga puluh empat

“Riana!” Kedua pasang mata itu menoleh ke arah dua she-wolf yang baru datang dan salah satu yang dipapah lainnya. Riana yang sebelum ini memasang wajah muram karena perkataan Lunar, kini tersenyum karena melihat temannya datang dan masih hidup. Ia bersyukur karena permintaannya pada Moon Goddess terkabul. Sahabatnya datang dengan keadaan selamat meski tak ia pungkiri jika hatinya merasa miris karena dia tak selamat dari luka.

“Sahabatmu hebat! Ia hampir menghabisi klompok warrior yang mengejar kalian sendirian. Aku tak membantu banyak dan terkesan hanya menjadi pahlawan kesiangan saja,” ucap Konan. Ada rasa bangga yang terselip di wajahnya kala menceritakan betapa hebat orang yang telah ia selamatkan.

“Tentu, Lily seorang beta dan warrior sekaligus. Meski she-wolf, dia tak kalah hebat dari mate-ku.” Riana memandang sahabatnya dengan bangga. Sudah sejak lama ia mengenal Lily dan Rei. Mereka bertiga teman bermain sejak kecil tanpa mema

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status