Share

s2 kesatu

“Lunar, aku mencintaimu. Hiduplah dengan baik, Mate.”

Lunar tak bisa menahan tangis saat ia melihat tubuh Davian yang perlahan meringkuk dengan sebuah pedang yang menembus jantung hingga ke punggung. Tubuh tegap yang dulu pernah merengkuhnya dalam dekapan itu kini bermandikan darah. Lunar tak sanggup melihatnya. Ia ingin memalingkan muka atau menutup mata akan keadaan Davian, tetapi yang ada ia tak mampu melakukannya. Ada hal tak kasat mata yang seolah membuatnya tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

“Argh!”

Lunar berusaha berteriak dengan lantang. Anehnya, tak ada suara yang keluar sama sekali dan hal itu membuatnya teramat frustasi. Ia juga menangis, hanya saja air mata itu sama sekali tak bisa Lunar rasakan alirannya. Ia bisa merasakan jika ia menangis karena matanya terasa buram dan kembali jernih ketika ia berkedip.

“Moon Goddess, mengapa menjadi seperti ini?” bisiknya. Ia menatap lekat-lekat pedang yang selalu

Rizuki

yuks, jangan pelit untuk berbagi gems untuk cerita ini

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status