Share

1009. Part 20

Pada saat terjadinya bentrokan, tubuh Hantu Tangan Api dan Si Buta dari Sungai Ular pun sama-sama terpental ke belakang dengan paras pias. Namun, Ki Banaspati segera dapat mengatasi keseimbangan tubuhnya walaupun dengan wajah kaget.

"Setan alas! Rupanya kau masih terhitung murid tua bangka, si Malaikat Gledek itu, Bocah!" dengus Hantu Tangan Api.

"Harap jangan membawa-bawa nama guruku, Kakek Merah! Kau tak pantas menyebutnya!" ejek Si Buta dari Sungai Ular seraya membesut darah yang membasahi bibir dengan punggung tangan. Setelah melirik sebentar punggung tangannya yang bernoda darah, Si Buta dari Sungai Ular segera melompat bangun. Sayang, tubuh pemuda dari sungai ular itu agak limbung akibat bentrokan tadi. Namun, pemuda ini berusaha tegar. Malah kini bersiap-siap menggabungkan kembali kedua pukulan andalan gurunya itu.

Setelah membuat gerakan, tangan kanan Si Buta dari Sungai Ular jadi mengeluarkan kilatan lidah petir berwarna perak kebiru-biruan dan merah ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status