Share

986. Part 14

Si Buta dari Sungai Ular tersenyum getir. Entah kenapa Manggala merasa bersalah melihat kemurungan wajah Arum Sari.

"Kasihan sekali kau, Arum. Demi Tuhan aku tak bermaksud mempermainkan hatimu. Ini semua gara-gara ucapan guru...," desah Si Buta dari Sungai Ular dalam hati.

Arum Sari melirik ke arah Si Buta dari Sungai Ular sejenak. Dilihatnya murid Raja Siluman Ular Putih tengah menatap kosong ke depan. Tapi si gadis membiarkannya. Saat tiba di simpang jalan di pinggiran hutan kecil.  Arum Sari mendadak menghentikan langkahnya. Sepasang matanya yang tajam menekuri rumput-rumput kering di bawah dengan seksama.

"Manggala, lihat! Tampaknya ada bekas beberapa telapak kaki kuda yang baru saja melewati tempat ini," tunjuk  tanpa menoleh ke arah Si Buta dari Sungai Ular sedikit pun.

Manggala sendiri saat itu tengah berjongkok mengamati bekas-bekas tapak kaki kuda di atas rumput kering sambil sesekali menggumam. Lalu pandang matanya segera dialihkan ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status