Share

Puaskan aku!

Shean memaksa agar Zaheera menatap matanya yang nakal itu.

“Anda, anda akan menyesal karena salah orang,” ucap Zaheera.

“Cepat lepaskan…..” teriak Zaheera. Zaheera mencoba mendorong pria yang ada diatasnya. Dengan menyentuh dada Shean. Tapi tenaga wanita itu tidak bisa sedikit pun menggeserkan tubuh Shean.

“Apa kau sedang meraba dadaku cantik?” tanya Shean. Shean meraih tangan wanita itu dan mengarahkan kebagian bawahnya sendiri.

“Yang harus kau raba itu ini…. Kau akan tahu kalau ini sudah mengeras,” goda Shean.

Zaheera sangat jelas menyentuh bagian bawah Shean yang sudah sangat keras itu.

“Aaaaakkhhhh…” teriak Zaheera menarik kembali tangannya.

“Sialan…. Apa itu, apa itu kel***n nya? Tanganku….” gumam Zaheera merinding.

“Hahahaha….. bagaimana? Kau juga pasti akan puas bersamaku,” Shean mencium ujung hidung Zaheera. Shean melanjutkan dengan mencium lagi batang leher gadis yang berusaha menghindar. Dihisapnya dan mengigitnya pelan sehingga menimbulkan bekas berwarna merah.

“Sssshhh…. Lepas….” Zaheera masih meronta untuk melepaskan diri.

Kini tangan Shean sudah menyelinap di dalam kaos hitam yang di kenakan Zaheera. Sementara tangannya yang sebelah kiri  menahan tangan kanan Zaheera berada di atas kepala gadis itu. Perut gadis itu di usap-usap pelan, yang membuat Zaheera merasa kegelian namun tetap saja merasa sangat ketakutan. Sementara kedua kaki wanita muda itu berada di tengah-tengah kaki Shean yang masih memakai handuk. Shean ingin membuka kaos yang di pakai Zaheera dengan menaikkan ke atas kepala, hingga tampak bra berwarna putih yang semakin menggoda nafsu pria itu.

“Akkkhhhh….. hentikan. Jangan lihat itu…” teriak Zaheera.

“Kenapa? Kau memiliki dada yang sangat indah, jadi jangan di sembunyikan lagi,” jawab Shean yang mengelus isi dari bra yang di kenakannya.

“Bagaimana ini, aku tidak mau di perkosa pria bren***k ini. Aku tidak mau……” gumam Zaheera yang menangis.

“Jangan menangis, tidak ada gunanya. Itu akan membuat ku semakin bergairah,” ucap Shean.

“Tolong jangan hancurkan masa depan saya, Saya  mohon. Saya bukan wanita yang seperti anda pikirkan, Pak. Saya mohon….” mohon Zaheera yang sudah menangis dengan derasnya.

“Saya hanya….."

“Mmmuuaaccchhh…” Shean menutup mulut gadis itu dengan cara menciumnya. Ciuman yang sangat dalam dan lama. Zaheera terkejut. Berusaha melepaskan ciuman itu, tapi di tahan dengan salah satu tangannya. Sekarang Shean memasukkan lidahnya, mencari-cari lidah gadis itu yang sengaja menghindar. Bibir bawah wanita itu pun tidak lepas dari hisapannya.

“Hhmmm…. Ternyata bibirmu sangat manis sekali. Apa kau sebelum nya mengoleskan madu di bibirmu?” tanya Shean yang melepaskan ciumannya sejenak. Wanita itu tidak menjawab, hanya airmatanya yang mengalir mewakili jawaban dari pertanyaannya. Kini Shean ingin menciumnya lagi, namun kaki kiri Zaheera menendang dengan kuat bagian bawah Shean yang sangat penting.

“Sssssshhhhh…..” rintih Shean yang spontan melepaskan tangan nya dari tangan Zaheera. Dengan cepat wanita itu bangkit dari ranjang ingin segera pergi. Baru bergerak sedikit, Shean sudah menarik kembali tangan wanita itu hingga terjatuh dan berbaring lagi di tempat tidur.

“Kau mau kemana cantik. Kan sudah aku bilang, kau tidak boleh pergi sampai kau bisa memuaskanku. Itu pun sampai aku puas. Kemarilah…. Aku akan memberikan mu bonus yang besar,” Shean kembali mencium bibir Zaheera dengan buas. Lebih lama dan lebih ganas. Membuat wanita itu tidak bisa bernafas. Zaheera tidak berpengalaman dalam hal berciuman, karena dia belum pernah melakukannya. Di lihat wajah wanita itu sudah memerah dan menahan nafas, akhirnya Shean melepaskan ciumannya agar Zaheera bisa mengambil nafas.

Bergantian dengan mencium seluruh bagian lehernya, bukan cuma satu saja tapi ada banyak bekas merah yang tertinggal.nDan tangannya kembali menggerayangi perut dan dada Zaheera.

ceklek...

Seseorang membuka pintu dan masuk kedalam.

“Bos, saya sudah bawa wanita yang akan menemani malam Anda,” ucap Alex yang membawa seorang wanita penghibur yang sangat seksi dan cantik karena polesan makeup.

Shean melihat di belakangnya, Alex dan wanita itu. Zaheera segera mendorong tubuh Shean yang masih ada di atasnya, membuat pria itu yang tidak waspada jatuh setengah berbaring. Zaheera yang sekarang sudah turun dari ranjang, mengambil tas dan topinya, lalu segera berlari meninggalkan lokasi yang hampir membuatnya kehilangan keperawanannya.

“Ternyata dia bukan wanita yang di pesan Alex. Aku pikir itu hanya alasan nya saja untuk menarik perhatianku,” gumam Shean duduk memegang kepalanya. Alex merasa heran dan penasaran siapa wanita yang ada bersama dengan bosnya.

“Bos, wanita ini…"

“Keluar. Bawa dia keluar,” suruh Shean yang sudah sangat kesal.

“Tapi tuan, Anda meminta saya..."

“Keeelluaaaarrr…!!!” teriak Shean dengan marah. Mereka terkejut, karena baru itu bos nya menyuruh pulang wanita yang akan melayaninya. Alex dan wanita itu pergi meninggalkan Shean yang gelisah, marah dan sangat kesal.

“Breng**k… dia malah pergi begitu saja,” ucapnya memukul tempat tidur.

“Sudah seperti ini, aku harus mengurusnya sendiri,” ucapnya. Shean turun dari ranjangnya dan pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan hasrat yang belum dilampiaskannya.

“Wanita itu… dia bisa membuat ku sangat bernafsu dan bergairah sekali. Siapa dia? Aku harus menemukanmu. Dan kau harus melayani ku sebagai pembalasannya….” ucap Shean memainkan pe**s nya.

**********

Zaheera yang masih berusaha lari menjauh dari tempat itu. Air matanya masih terus mengalir. Dia sangat ketakutan sekali. Sedikit lagi dia akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga yang sudah dia jaga untuk suami masa depannya. Sesekali dia melihat kebelakang, takut kalau pria gila itu mengejarnya.

“Ini semua gara-gara Izzati. Hampir saja aku akan di ‘makan’ om-om,” gumam Zaheera.

“Aku harus secepatnya keluar dari sini. Bodo amat dengan pacar nya yang selingkuh. Aku tidak mau menyelidikinya lagi,” gumamnya lagi dengan berlari.

*************

Shean sudah menyelesaikan melampiaskan hasratnya seorang diri. Sekarang di tangannya sudah ada ponsel milik wanita itu yang kelupaan di bawa.

Berdiri di depan jendela kaca melihat pemandangan di bawahnya.

Tok... Tok...Tok...

“Masuk,” jawab Shean.

“Bos, ada apa anda memanggil saya?” tanya Alfa, salah satu asistennya.

“Cepat cari si pemilik ponsel ini, dan beritahu aku di mana dia,” suruh Shean melemparkan ponsel kearah Alfa dan dengan sigap asistennya berhasil menangkapnya.

“Baik bos,” jawab Alfa.

“Apa ada lagi bos?” tanyanya menunggu perintah.

“Tidak ada. Dan keluar,” jawab Shean yang dari tadi sangat kesal.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
Jika nafsu sudah mulai berkata kesedihan akan hilang untuk sementara.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status