Share

Ular

Setelah pelajaran usai, kami bersama-sama pulang sekolah. Untuk menikmati kebersamaan akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan pintas dengan menyusuri sawah di belakang sekolah. Jarak memang tidak jauh tapi siang itu panasnya lumayan terik.

"Dang, nanti ketemu tukang es atau yang jualan cendol berenti ya." Rita sudah tampak lelah.

"Iya, lumayan nih." Dewi mengelap peluh di dahinya.

Dadang mengambil rumput yang baunya harum menyegarkan.

"Coba kalian kalo ada rumput yang seperti ini cabut. Wangi, seger." Dadang menunjukkan jenis rumput dan kami mencari-cari.

"Iya ya, Dang, namanya apa ya?" Acop penasaran. Ternyata aku baru tahu kalau jalan pintas menuju rumahku itu menyebrang rel kereta yang dibuat jembatan di atas sungai.

"Waduh, aku takut ah, nyebrang ... balik lagi aja." Kaki rasanya gemetaran dan berat untuk melangkah.

"Eh, cuma sedikit ini, ayo, buru Hanny!" Jamal berusaha membuat aku tidak takut.

"Duh, kaki aku gemetaran i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status