Share

Part 11

#Andarini

Aku tersenyum puas menatap mobil Mas Hakam yang terparkir di depan butik. Untung saja sudah mengantisipasi teman-teman Om Risman untuk berjaga, sebab yakin pasti Mas Hakam akan datang.

Sebenarnya tidak tega jika sampai Ibu terlunta-lunta. Karena aku tahu, pasti saat ini Mas Hakam sedang tidak memiliki uang. Dia tidak akan mungkin bisa mencarikan tempat tinggal untuk Ibu, sebab biasa hampir semuanya aku yang menangani.

Andai saja Ibu tidak tega menyuruh Mas Hakam menikah lagi dengan si ulet keket, mungkin saat ini hidupnya masih enak serta nyaman.

Ah, sudahlah. Mungkin semua sudah menjadi takdirku. Mempunyai suami berpenghasilan minim, doyan zina, tukang kawin pula. Untung saja Tuhan segera menunjukkan siapa sebenarnya Mas Hakam.

"Mbak Andar, ini nasi gorengnya. Mau dimakan sekarang atau nanti?" Aku menoleh ke arah suara. Om Risman menenteng beberapa bungkus nasi goreng lalu meletakkannya di atas meja.

"Terima kasih, Om. Silahkan Om makan duluan!" perintahku.

Lelaki berkul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
cerita yg menarik
goodnovel comment avatar
Erny Usah Diningsih
keren Rini... pasti pusing menghadapi orng yg gak punya malu
goodnovel comment avatar
Icha Azza
rini keren ga menye menye ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status