Share

Bab 131

"Bunda ... kok, di dapur ada daging gosong? Kenapa?"

Aku mengalihkan pandangan dari depan sana, pada putriku yang kini berdiri di sampingku. Tangannya mencorat-coret kertas kosong yang ada di atas meja.

"Oh, itu tadi Bunda kelupaan, Sha. Shanum mau makan?"

Shanum menggelengkan kepala menjawab pertanyaanku.

"Shanum mau jajan."

"Jajan apa?" Soni datang langsung bertanya pada putriku.

"Mau jajan kue Umi Marwah, Om .... Yang rasa strawberry itu, loh. Boleh, ya Bunda ...."

Shanum menarik-narik dress-ku, merengek ingin dituruti maunya. Soni yang tidak mau melihat keponakan sekaligus anak tirinya itu menangis, langsung mengiyakan maunya. Dia pun membawa Shanum dan berjalan ke arah toko kue Umi Marwah.

Kini pandanganku kembali mengarah pada Mas Sandi yang masih berada di depan sana. Entah apa yang dia inginkan, tapi rasanya aku tidak nyaman dimata-matai seperti itu.

Risih dan takut. Khawatir dia akan melakukan kejahatan kepada keluargaku.

"Desi." Aku memanggil gadis yang tengah membe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
nurdianis
kenapa soni masih panggil mbak ya, ganti dong......
goodnovel comment avatar
Isabella
kedainya kenapa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status