โMungkin karena aku baru pertama kali berkunjung ke sini dan juga tadi siang aku ikut dalam rombongan para turis yang kamu jemput serta antar, aku merasa nyaman dengan cara kamu mengemudi makanya aku meminta kamu,โ jelas Alice, Roy hanya menanggapi dengan senyum ramahnya.โGimana kalau kita jalan sekarang, Roy?โ sambung Alice.โOke, mari!โ jawab Roy, mereka pun sama-sama berdiri lalu Roy mengajak Alice menuju mobil yang tadi ditunjukan oleh Ardi di depan lobi hotel itu.Roy dan Alice menghampiri sebuah mobil jenis Pajero Sport yang di parkir di depan lobi hotel itu, setelah mereka naik mobil yang dikemudikan oleh Roy itupun bergerak menuju jalan raya meninggalkan halaman dan kawasan hotel mewah itu.Mobil yang dikemudikan Roy sengaja dilajukan santai, tujuannya agar Alice dapat menikmati panorama di sisi kanan dan kiri jalan raya yang dihiasi lampu-lampu. Memang sangat berbeda suasana jalan raya ketika malam di bandingkan siang hari, kebanyakan dari pengendara sengaja melaju perlahan
Alice benar-benar merasa surprise dengan semua itu, rasa penasarannya ingin mengelilingi seluruh kawasan Pulau Bali pun terpenuhi.โApa di sini ada night club, Roy?โ tanya Alice ketika ia merasa puas berkeliling.โAda beberapa buah night club di pulau ini, emangnya kamu mau ke sana?โ jawab Roy lalu balik bertanya.โYa, aku mau happy-happy di sana melewati malam ini hingga nanti kembali ke hotel. Kamu bisa antarkan aku ke night club paling besar dan ramai di sini?โ pinta Alice.Roy yang maklum jika hampir seluruh turis yang berkunjung ke pulau itu hobi ke night club di saat malam, maka Roy memenuhi permintaan Alice dengan mengarahkan mobil yang ia kemudi itu ke salah satu night club terbesar di Bali.Yang namanya night club tentu tak asing lagi jika di dalamnya terdapat berbagai jenis minuman, mulai dari minuman berkadar alkohol rendah hingga tinggi. Di sana juga terdapat music room, biasa pula digunakan untuk berdansa dan melantai bagi para pengunjung.Suasana di dalam ruangan night c
โSekali lagi aku minta maaf, aku hanya bisa menemani jalan dan membawamu ke tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi di pulau ini, tapi untuk menemanimu tidur di kamar ini aku nggak bisa karena aku telah memiliki kekasih,โ jawab Roy yang terpaksa jujur karena dia sudah tak tahu bagaimana cara mencari alasan untuk menolak.โOh, kamu udah punya kekasih rupanya? Ah, jika malam ini aja kamu tidur bareng aku di sini, aku rasa kekasihmu itu nggak akan tahu atau juga curiga.โ Ujar Alice yang ternyata juga tak peduli dengan kejujuran Roy yang mengatakan dirinya telah memiliki kekasih.โDia mungkin saja nggak akan tahu atau pula curiga, tapi aku nggak mau menghianati cintanya karena aku sangat menyanyanginya,โ kali ini Roy cukup tegas, hingga beberapa saat dalam keadaan setengah mabuk Alice nampak tercengang mendengarnya.Karena tak ada reaksi apa-apalagi dari Alice, Roy kemudian pamit dan meninggalkan kamar itu setelah menyelimuti tubuh Alice dengan selimut. Sampai Roy ke luar dan menutup
โKurang lebih 2 tahun,โ jawab Roy.โDia pastinya sangat cantik hingga kamu begitu sayang padanya,โ ujar Alice dari nada bicaranya terkesan ada rasa cemburu.โBagiku dia bukan cantik semata, tapi juga baik dan pengertian serta mau menerimaku apa adanya,โ ulas Roy.โMenerimamu apa adanya, maksudnya gimana?โ tanya Alice tak faham.โBegini, aku ini hanya seorang karyawan biasa saja sementara dia adalah CEO sekaligus atasanku di perusahaan pariwisata itu,โ jawab Roy jujur apa adanya.โApa?! Kekasihmu itu atasanmu sendiri?โ Alice terkejut, Roy menanggapinya dengan mengangguk dan tersenyum.โKok bisa? Lalu bagaimana ceritanya hingga terjalin hubungan di antara kalian berdua?โ Alice penasaran.โAku juga nggak menyangka dan hal itu terjalin begitu saja seiring dengan waktu,โ jawab Roy berusaha untuk terlihat bahagia tanpa beban yang saat ini tengah mengusik hati dan pikirannya.โSebenarnya aku tak pantas untuk ia jadikan kekasih,โ sambung Roy dan hal itu membuat Alice nampak kerutkan keningnya
โYa, sebaiknya kamu segera memberi tahu kedua orang tuamu agar mereka nggak cemas karena mereka tentunya tahu kamu akan berlibur di sini selama 3 hari aja,โ ujar Roy.โIya Roy, secepatnya aku akan kasih tahu mereka.โ ulas Alice sembari menatap Roy.Tatapan bule cantik berambut pirang itu pada Roy seperti mengandung arti yang tentu saja hanya dia sendiri yang tahu, apakah karena dia merasa peluang besar untuk menaklukan Roy? Atau ada perasaan lain yang tiba-tiba hadir di lubuk hatinya?Setelah selesai makan dan duduk sejenak melanjutkan obrolan mereka, Roy pun mengantar Alice kembali ke hotel tempat bule muda cantik itu menginap karena waktu istirahat siang telah habis dan Roy harus kembali bekerja.Meskipun waktu kebersamaan mereka siang itu hanya kurang lebih 1 jam, namun bagi Alice hal itu sangat menyenangkan. Begitu tiba di kamarnya Alice langsung rebahkan tubuhnya di atas ranjang, seulas senyuman yang menyiratkan kegembiraan tampak di bibirnya.โRoy memang sangat berbeda dengan pr
โBelum pernah Pak, makanya pada kesempatan ini aku dan keluarga memutuskan untuk berlibur ke sini dan kebetulan juga sahabatku ini bersedia menemani kami sekalian mengujungi Bapak dan Ibu serta Viola di sini.โ Jawab Pak Hamid.โOh begitu, tapi maaf sebelumnya jika rumah kami ini nggak semewah hotel-hotel yang ada di Pulau Bali ini.โ ucap Opa Viola merendah.โAh, siapa bilang Pak. Rumah ini nggak kalah mewah dengan hotel-hotel di sepanjang jalan yang tadi sempat kami lihat ketika menuju ke sini,โ ujar Pak Hamid sembari mengitari pandangannya ke seluruh ruangan di dalam rumah itu.โIya Pak, di samping rumah ini cukup megah hawanya pun sangat sejuk. Sangat jauh sekali bedanya bila di bandingkan di tempat kami,โ kali ini Bu Qoira yang bicara.โHemmm, tentu aja bedalah Qoira. Qatar kan nggak jauh beda dengan Arab Saudi yang hawanya sangat panas,โ Bu Astrid yang menanggapi, Opa dan Oma Viola hanya senyum-senyum saja.โBenar juga, padahal saat ini tengah hari jika di Qatar hawanya pasti lagi
Dengan berjalan agak cepat pengemudi mobil yang merupakan seorang pria muda berwajah tampan masuk ke dalam restoran itu, ia berdiri sejenak sembari melayangkan pandangannya ke seluruh meja di ruangan restoran itu, karena tak melihat sosok yang dicari pria itupun langsung naik ke lantai 2.Di lantai 2 restoran mewah itu tak kalah ramainya di bandingkan lantai 1, hingga pria itu kembali melayangkan pandangan tanpa terlebih dahulu memilih meja untuk duduk.โNah itu dia. Wah, ternyata ia ke sini nggak sendiri melainkan dengan beberapa orang dan memilih meja panjang. Siapa mereka?โ kembali pria itu bergumam.Karena merasa ragu dan tak nyaman berdiri terlalu lama, ia memutuskan untuk memilih satu meja dan duduk di sana. Di lantai 2 itu bukan hanya tersedia meja panjang untuk beberapa orang, melainkan juga ada meja yang disediakan untuk 2 hingga 4 orang saja.Sambil terus mengarahkan pandangannya pada sosok yang ia cari, pria itupun menyambil memesan menu pada salah seorang pelayan di lantai
โEmang kamu belum makan siang?โ tanya Roy.โRencananya ntar lagi, tapi karena kamu akan ke cafe dan di sana juga ada menu makan siang aku gabung kamu aja ya?โ Alice berharap.โYa udah, aku akan jemput kamu sekarang,โ ulas Roy.โOke, aku akan tunggu kamu di sini,โ ujar Alice gembira dan kemudian obrolan mereka melalui sambungan ponsel itupun diakhiri.Sekitar 15 menit kemudian Roy pun telah tiba di hotel tempat Alice menginap, tanpa menunggu waktu lama karena Alice telah menunggu di depan lobi hotel, Roy pun membawanya ke sebuah cafe yang tadi hendak disinggahinya.Setibanya di cafe, Alice memesan menu berupa nasi goreng dan segelas jus jeruk sedangkan Roy hanya memesan segelas jus buah naga saja karena dia merasa sudah lumayan kenyang meskipun tadi makannya terkesan terburu-buru di restoran tempat ia bertemu dengan Viola itu.โHemmm, ternyata menu ini cukup lezat juga ya Roy?โ Alice membuka obrolan sembari menyantap menu yang tadi dipilih Roy untuknya.โItu namanya Nasi Goreng, emangn
โBiasanya kamu sibuk saat akhir bulan, inikan baru minggu kedua itupun kamu nggak pernah Oma lihat seperti ini duduk sendirian sambil bermenung. Ayolah Viola cerita aja sama Oma apa yang sedang kamu pikirkan?โ Oma yang tahu persis akan sikap cucunya itu tentu saja tak percaya dan curiga ada sesuatu yang tengah terjadi di diri Viola.โMas Roy resign dari kantor dan sekarang pergi tinggalkan pulau ini,โ Viola akhirnya jujur karena ia merasa takan bisa sembunyikan tentang yang ia lamunankan saat itu.โRoy resign dan pergi? Kapan itu dan ia pergi ke mana?โ tanya Oma kaget.โSehari sesudah aku memarahinya, aku juga nggak tahu apakah dia pulang ke desanya atau kembali ke Jakarta.โ Jawab Viola.โWah, kok sampai separah ini akibatnya hingga dia resign dan pergi.โ Oma tak menyangka.โAku juga nggak menyangka Oma, barang kali benar dugaanku dan juga Puspa jika dia nggak benar-benar mencintaiku.โ Ulas Viola dan terdengar dia menarik napas dalam-dalam.โKamu jangan terlalu cepat menyimpulkan begi
Sore itu sepulang dari kantor, Roy yang telah mandi dan mengganti pakaiannya langsung menuju perkarangan belakang di mana di sana terdapat kolam renang. Roy duduk di kursi yang di depannya sebuah meja berbentuk bulat dan beratap ayaman serap kayu hingga saat tengah hari pun duduk di sana akan tetap terasa sejuik.Setelah menyeruput kopi hangat yang tadi dibuatkan Bi Surti, Roy pun menyulut sebatang rokok dan menghisapnya lalu menghembuskan asapnya ke atas. Melihat dari sikapnya itu agaknya ada sesuatu yang tengah mengganjal pikirannya, tatapannya begitu kosong mengarah ke tengah-tengah kolam.โNggak terasa udah 1 minggu lebih aku berada di sini dan bekerja sebagai supir merangkap asisten pribadi Tante Angel,โ gumamnya dalam hati, lalu ia meraih ponselnya yang ia taruh di atas meja bulat di dekat gelas berisi kopi itu.โPesan WA ku dia baca tapi nggak direspon sama sekali, agaknya memang Viola benar-benar marah bahkan mungkin juga benci sama aku. Ada baiknya aku ganti kartu aja agar ak
โMaaf Bu, saya sebenarnya saat Mas Roy menemui saya dan mengajukan resign ingin sekali menelpon Bu Viola. Akan tetapi saat Mas Roy mengatakan jika alasan ia resign karena Bu Viola marah padanya, saya tidak berani menghubungi Ibu. Selain mengembalikan kunci kontak mobil operasional, Mas Roy juga mengembalikan kunci rumah yang ia tempati,โ tutur Puspa.โHah? Kunci rumahnya juga ia serahkan sama Bu Puspa?โ kembali Viola terkejut.โBenar Bu,โ ucap Puspa menegaskan kembali.โTerus dia bilang nggak akan ke mana dan menginap di mana?โ tanya Viola.โMas Roy bilang jika tidak kembali ke desanya, dia akan ke Jakarta. Mengenai tempat menginap hari itu dia akan menemui Bang Ardi sekaligus menginap ke sana sebelum ia memutuskan untuk pergi ke desanya atau ke Jakarta.โ Jelas Puspa, terdengar jelas tarikan napas berat Viola dan ia pun seakan duduk terhenyak di kursinya mendengar keterangan dari Puspa itu.โAku nggak nyangka akan seserius ini dampaknya setelah aku marah padanya hari itu di sebuah caf
Hari ke empat sejak Roy meninggalkan Pulau Bali dan kembali ke Jakarta, Viola baru mau mengaktifkan ponselnya yang sejak bertemu terakhir dengan Roy di cafe ponsel itu sengaja ia matikan dan taruh di dalam lemari.Selama empat hari itu pula Viola tidak masuk ke kantor, kesehariannya hanya ia habiskan waktu di rumah terlebih di dalam kamarnya. Begitu terpukulnya dia setelah Roy mengungkapkan semua tentang masa lalu kekasihnya itu, hingga akibat kesal dan juga amarah membuat CEO cantik perusahaan pariwisata itu bersikap seperti itu.Ponsel yang baru ia aktifkan itu ternyata terdapat beberapa kali panggilan tak terjawab dan 1 pesan WA dari Roy, karena penasaran pesan WA itu pun ia buka.โAku tahu kamu nggak bisa menerima akan semua yang aku ceritakan perihal masa laluku itu, aku pun menerima jika memang kamu marah bahkan juga benci padaku. Aku sadar dan mengakui jika aku telah berbuat suatu kesalahan besar, harusnya sejak awal aku ceritakan tentang masa laluku itu padamu. Untuk itu aku m
Pagi itu Angel sarapan tak lagi sendiri melainkan ditemani oleh Roy yang juga telah mengenakan pakaian rapi, sementara ketiga pembantu rumah itu sarapan di meja makan di ruangan belakang.โBenar nih kamu nggak ingin istirahat dulu soalnya baru kemarin kamu tiba di sini dari Bali?โ tanya Angel membuka obrolan mereka di meja makan.โNggak Tante, aku merasa cukup fit kok pagi ini.โ jawab Roy diiringi senyumnya.โOh syukurlah kalau begitu, berarti nggak ada salahnya kan kalau pagi ini aku ajak kamu ke kantor?โ ucap Angel.โTentu nggak Tante, kira-kira apa tujuan Tante mengajakku ke kantor soalnya tadi malam Tante nggak bilang alasannya?โ tanya Roy.โKamu kan belum pernah aku ajak melihat kantor perusahaanku dan memang selama kamu dulu kerja di rumah ini, kamu nggak sekalipun aku minta datang ke sana. Di samping itu di sana nanti kita bahas tentang rencana membuka perusahaan pariwisata yang tempo hari aku bilang sama kamu saat kita bertemu di Bali,โ tutur Angel.โOh begitu, Tante yakin aka
Sekitar jam 5 sore Angel yang telah pulang dari kantor perusahaannya tiba di rumah, setelah memarkirkan mobilnya di halaman ia pun seperti biasanya masuk ke dalam rumah lalu menuju kamarnya di lantai atas untuk mandi dan berganti pakaian.Dengan santai dan tak memiliki firasat apa-apa ia ke luar dari kamarnya turun ke lantai bawah dan duduk di ruang tengah, tak beberapa lama terdengar ia memanggil salah seorang pembantunya.โBi Surti..!โโIya Nyonya,โ sahut sosok yang dipanggil dari ruangan belakang, dan tak lama ia pun tiba di ruangan di mana Angel duduk.โNyonya mau dibuatkan teh hangat?โ tanya Bi Surti yang memang hampir setiap majikannya itu pulang dari kantor lalu duduk santai di ruangan tengah itu minta dibuatkan teh hangat.โNggak Bi, karena cuacanya sejak dari kantor tadi dan setelah mandi aku masih merasa gerah. Aku mau Bi Surti buatkan jus alpukat aja, alpukatnya masih ada di kulkas kan Bi?โ jawab Angel sembari balik bertanya.โAda Nyonya, sebentar saya buatkan,โ ulas Bi Sur
Pagi itu gerimis turun mengembuni Pulau Bali, Roy yang telah bersiap berangkat ke bandara nampak ke luar dari kamar yang disediakan pihak hotel. Setiba di lobi Roy pun terkejut, ternyata di sana Ardi telah menunggunya berikut mobilnya yang telah ia parkir di depan.โBerangkat sekarang Roy?โ sapa Ardi sembari bertanya.โIya Bang,โ jawab Roy yang masih terkejut karena tak menyangka Ardi menunggunya di sana.โYa udah kalau begitu yuk kita berangkat sekarang,โ ajak Ardi.โLoh, kenapa Bang Ardi pakai repot-repot ngantarku ke bandara segala. Aku kan bisa ke sana dengan taksi,โ ujar Roy merasa sungkan.โSejak tahu kamu akan kembali ke Jakarta kemarin, aku emang udah berniat mengantarmu ke bandara.โ Ulas Ardi diiringi senyum ramahnya.โWah, jadi nggak enak udah disediakan kamar dan nggak boleh disewa Bang Ardi juga akan mengantarku segala ke bandara.โ ujar Roy makin sungkan.โHemmm, aku bukan hanya menganggapmu sahabat tapi udah seperti saudara sendiri. Ayo kita berangkat sekarang nanti ketin
Ardi terkejut setelah mengetahui sosok yang mengetuk pintu ruangannya dan dipersilahkan masuk itu adalah Roy, secara spontan ia berdiri dari duduknya lalu menyongsong Roy kemudian mengajaknya duduk di kursi tamu dalam ruangan manajer hotel itu.โAku kira tadi siapa, ternyata kamu Roy. Ada yang perlu aku bantu sampai kamu datang menemuiku di sini?โ Ardi mengawali obrolan mereka di ruangan itu dengan bertanya.โMaaf Bang kalau aku ke sini nggak kasih kabar dulu, nggak ada sih aku hanya ingin menginap di hotel ini untuk malam ini sebelum besok pagi aku berangkat ke Jakarta.โ Jawab Roy diiringi senyum ramahnya.โLoh, tumben kamu mau menginap di sini segala? Bukankah kamu disediakan tempat tinggal oleh kantor tempat kamu bekerja itu?โ Ardi heran.โAku udah resign dari perusahaan itu dan besok pagi aku akan ke Jakarta..โโApa?! Kamu resign?!โ potong Ardi terkejut.โIya Bang, makanya aku akan menginap di sini dulu untuk malam ini.โ jawab Roy.โLoh, apa yang terjadi sampai kamu resign dari pe
Seperti biasa pagi hari Roy yang telah mandi dan rapi bersiap pergi ke kantor, akan tetapi ada yang berbeda dari penampilannya kali ini, biasanya mengenakan pakaian kerja berupa seragam tertera logo dan nama perusahaan pariwisata milik Viola itu namun pakaian yang ia pakai sekarang pakaian biasa mengenakan baju kemeja dan celana jeans.Bukan hanya itu saja kejanggalannya, biasanya ia pergi ke kantor ke luar dari tempat kediaman tanpa membawa apa-apa selain kunci kontak mobil operasional yang ia gunakan untuk mengantar jemput para turis, saat ini terlihat ia ke luar dari tempat kediamannya menggandeng koper scooter.Koper scooter itu ternyata hanya ia keluarkan dari dalam rumah dan menaruhnya di teras, lalu ia tinggalkan menuju kantor perusahaan tempat ia bekerja dengan hanya berjalan kaki karena memang dari tempat kediamannya itu jarak kantor hanya 200 meter saja.Mulai dari satpam hingga para karyawan kantor yang berada di ruangan terkejut melihat penampilan Roy yang tak seperti bias