Share

16. Kekhawatiran Sang Ayah

Keesokan harinya, Selena sudah bangun sebelum subuh dan menjalankan rutinitas sebagaimana biasanya. Meskipun semalam ia tidur larut malam, namun, energi mudanya yang luar biasa, membuatnya tetap bangun dalam keadaan segar bugar. Sama sekali tak terlihat jejak kelelahan akibat begadang.

Dan di pagi itu, setelah ia selesai lari pagi, sama sekali tidak seperti biasanya, ia langsung menghempaskan tubuhnya di sofa ruang keluarga dekat dengan sang ayah yang tengah menonton acara bincang bisnis yang dihadiri beberapa pakar.

“Pagi, Ayah,” sapanya dengan nada riang pada sang ayah yang tengah menikmati teh hangat dan pisang goreng seraya menonton.

“Pagi juga, Sayang,” balas Dharta seraya menarik kepala putrinya lembut dan mengecup kening putrinya penuh sayang. “Tumben sekali, ada apakah gerangan, eh? Biasanya putri Ayah sama sekali tidak tertarik dengan tontonan jenis apa pun, atau.” Dharta menjeda kalimatnya, menyipit penuh rasa curiga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status