Gens masih sedikit kesal pada Dinan. entah kenapa, dia merasa ditipu oleh Hunter Pengangkut yang arogan itu. Gens akan membalasnya jika di dalam portal dimensi ganda, ada monster yang menyerang. Dia akan membiarkan Dinan dihancurkan oleh monster.Hal itu akan menjadi lumrah, dirinya sudah merasa dihina di depan para Hunter lainnya. Dia sudah diperas di depan mereka. Itu semua demi sebuah item kuat yang dia dambakan ada di dalam portal ganda yang akan mereka masuki.Kematian seorang Hunter Pengangkut tidak akan berpengaruh apapun di dunia nyata saat mereka keluar dari portal dimensi. Bahkan, kematian Hunter rank yang tinggi, misalnya saja kematian rank Hunter B, misalnya. Hal itu tidak akan berimbas namun hanya butuh laporan kenapa Hunter tersebut meninggal di dalam portal dimensi.Kematian Hunter di dalam portal adalah biasa. Maka, jika monster itu datang. Maka, Gens akan melempar Hunter Pengangkut itu pada kematian. Itu akan membalaskan dendam karena merasa sudah dipermainkan dan dir
Raymond tahu apa yang dipikirkan oleh hunter Dinan. semua Hunter sudah berlari dan menjauh. Mereka mencari tempat aman tak akan akan berani melihat ke arah Monster Gilser.Jadi, itu adalah kesempatan bagi Dinan dan Raymond.”Raymond, kamu disini dan bantu sebisamu untuk membuatnya kehilangan fokus. Sisanya. Serahkan padaku!””Siap brother Dinan!”Gilser mengamuk dan menghancurkan apapun, dia sangat besar dan bahkan mungkin tingginya adalah sekitar dua puluh meter. Dia juga sangat besar dan panjang, kakinya empat dan tanduk di keningnya besar meruncing ke dapan.[Gilser, Tanduk di kepalanya. Itu adalah bahan kuat untuk membuat senjata. Senjata itu akan mampu menghancurkan kekuatan besar dan bahkan menghancurkan planet sekalipun!]Benar-benar kekuatan yang luar biasa. Dinan harus bertarung dan berusaha mendapatkan item langka untuk membuat senjata tersebut. Dia maju ke depan dan keluar dari batu besar. Gilser melihat ke arahnya. Dia merasa heran karena ada manusia kecil yang berani meng
Serangan kuat dari Gilser. Dia menyerang dengan tombaknya ke arah Dinan. air di sekitarnya ikut terbang dan menghempas ke arah Dinan. Dinan menerjang ke arah Gilser dengan kedua pedangnya. Benturan terjadi lagiKlang! Bloom![Manipulasi kekuatan diaktifkan][Stealth diaktifkan hingga ke titik maksimum]Kekuatan Dinan juga mengalir sangat kuat. Dia melancarkan serangan tanpa takut sama sekali pada Gilser. Pedang milik Dinan kanan dan kiri menyerang Gilser yang sudah membentuk tubuhnya seperti manusia. Tangannya empat yang membedakan dirinya dengan manusia.Namun, Armor kuatnya juga mampu menahan serangan energi dari Dinan. Gilser terus mengamuk, namun dia merasa bahwa makhluk kecil itu memiliki energi yang besar. Bahkan, dia sendiri terpental ketika menyerang dengan energi uang kuat.Serangan dari tangan-tangan Gilser yang berjumlah empat. Serangan itu mampu membuat Dinan sedikit mundur, namun itu hanya perlahan. Dinan tak takut dan balik menyerang.Stealth sengat cepat dikeluarkan Din
Aline bekerja sebagai wakil pemimpin di asosiasi Hunter. Aline curiga pada Hunter Dinan, sehingga dia mencari data tentang Hunter yang bernama Dinan tersebut."Aku tidak paham bagaimana bisa sosok yang awalnya tidak diketahui oleh semua Hunter dari rank terendah sampai tertinggi sekalipun di antara Hunter, tiba-tiba namanya mencuat dan disebutkan oleh ketua Hunter Raid yang namanya sudah memiliki reputasi yang baik," batin Aline.Kecurigaannya itu bukanlah semata karena laporan dari Hunter Rhoma. Akan tetapi ini menyangkut keselamatan dari seluruh anggota utama, mengingat bahwa mereka juga nyaris tak tertolong dalam misi penyelesaian portal terakhir. Kakak Lelakinya, Rhoma yang menjelaskan hal itu.Ia dilema memikirkan isu kepercayaan para Hunter ini kepada Hunter Dinan yang merupakan seorang hunter berkasta rendah tersebut, karena identitas seorang hunter itu, bisa jadi baik ataupun jahat dan memiliki misi lain di dalam sebuah asosiasi.Kalau ternyata Hunter Dinan memiliki agenda lai
Hari-hari terakhir ini, banyak sekali portal dimensi yang muncul namun memiliki pengukuran yang seringkali naik saat sudah dimasuki. Maka, setiap Hunter yang ditugaskan untuk memasuki portal dimensi. Maka mereka akan memastikan terlebih dahulu dengan alat artefak yang sudah disiapkan.Jadi, resiko portal di dalam dimensi ranknya berubah atau tidak. Mereka kini menjadi lebih waspada. Bekerja menjadi Hunter, itu bukanlah sesuatu yang bekerja tanpa pikiran yang jernih kesesuaian antara kemampuannya dengan portal dimensi yang dihadapi.Dinan sendiri terkadang menyelesaikan portal dimensi bersama Hunter Raymond dan kadang sendirian. Anak itu, Raymond. Dia bahkan menolak berkali-kali undangandari Guild, baik itu Guild Gold Dragon maupun tim Guild terbesar lainnya yaitu Guild Tiger.”Brother Dinan, ayo tendang bolanya!” Teriak Dion, dia baru saja menendang bola dan Dinan sudah menahan serangan bola dari Dion tersebut. Dinan membuat lapangan kecil untuk bermain di belakang rumah. Kini, rumahn
”Manusia! Apa yang membawamu masuk kemari!” teriak Ligra, kedua tangan kecil bergerak-gerak. Saat dia berbicara, maka kedua tangan itu naik ke atas dan ke bawah bergantian, kanan dan kiri, kiri dan kanan.Ligra mewakili kedua monster besar lainnya. Tinggi Ligra hampir sama dengan gedung-gedung yang tinggi tersebut.Dinan maju ke depan dan berhanti. Dua monster di kanan dan kiri, Ligra berada di depan Dinan dan mereka semua menantikan apa yang akan dikatakan Dinan.”Aku datang untuk mengambil, Blue Eyes. Aku harap, kalian memberikannya dengan damai!””Ha..., ha..., ha...!” Ligra, Oson dan Sarken. Ketiganya tertawa bersamaan dan tubuh mereka pun ikut bergerak-gerak karena mulut mereka terbuka dengan lebar. Mereka tertawa dengan kadatangan seorang manusia yang ingin mengambil Blue Eyes.Apakah bumi sudah kehabisan seorang pahlawan sehingga mengutus manusia lemah seperti itu untuk mencoba mengambil Blue Eyes?Oson, ular dengan badan ular besar itu bahkan berdiri di antara gedung. Empat ka
Armor di tubuh Dinan menciptakan energi gemerlapan dan bercahaya. Serangan kuat itu menghancurkan apapun di depan Ligra. Semuanya hancur bahkan tanah meledak dan menghamburkan tanah dan batu terbang pecah kemana-mana.Ledakan berhenti dan semua serangan berhenti. Ligra yakin bahwa tidak ada apapun yang bisa selamat dari serangan kehancuran tersebut. Asap masih tersisa mengepul. Tertiup angin dan perlahan mulai memperlihatkan kehancuran besar dan lubang raksasa sepanjang mata memandang.Gedung-gedung yang dilewati serangan Ligra tak tersisa. Namun, seorang manusia masih berdiri di udara dengan tegap sambil memegang pedangnya. Dia tidak apa-apa! Bahkan, dia tak terluka dan memakai sebuah armor yang sangat kuat di sekujur tubuhnya.Makhluk apa dia! Kenapa serangan sekuat itu bahkan tidak berefek padanya sama sekali!”Siapa kamu sebenarnya, Manusia!” Ligra berteriak dan saat itu, dua rekannya muncul dan keluar dari tempat mereka jatuh sebelumnya. Sarken dan Oson sudah mengembalikan kekuat
Ligra tidak menerima kekalahan Sarken. Bagaimana bisa dia dengan armor yang sangat tebal dan kuat itu bisa dikalahkan oleh manusia bernama Dinan tersebut.”Oson, serang di bersama-sama!” teriak Ligra. Ligra sendiri adalah pemimpin dari dua rekannya tersebut. Jadi, Ligra lebih kuat dari keduanya, baik itu Sarken maupun Oson.Ligra berlari ke arah Dinan dengan perubahan tangan yang kini memanjang sebagaimana manusia. Kakinya seperti kaki kanguru, dan kepalanya seperti naga. Dia menyerang dengan tekanan luar biasa dari kedua tangannya yang menghembuskan energi kuat ke arah Dinan.Dinan menghindari pukulan Ligra dan mundur ke belakang. Sayangnya, di belakangnya Oson sudah menggunakan keempat kakinya seperti kadal itu untuk menyerang Dinan sekaligus dari belakang.Wuunngg!Klap!Dapat! Setelah berulang kali mencoba menepuk tubuh Dinan. namun, Dinan selalu menghindari dengan cepat ke kanan dan ke kiri. Meliuk dan akhirnya Oson merasa bahwa kedua tangannya mampu memhancurkan tubuh Dinan sepe