“Jangan mengada-ada kau, Zhu Lian! Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa. Tetapi setidaknya aku mengenalmu. Jangan sampai kamu membuat aku malu di hadapan orang banyak karena akan berbelanja 10 miliar lebih!” tegur Mei Li pada mantan kekasihnya.“Zhu Lian, Zhu Lian. Calon istriku saja sampai merasa iba padamu karena kau berhalusinasi bisa berbelanja sebanyak itu di sini. Sudahlah, terimalah bantuanku untuk membayarkan belanjaanmu. Memangnya apa saja yang ingin kau beli, hah?” sambung Hu Chen merendahkan.“Aku bertanya pada kalian: apakah kalian mau bertaruh denganku. Bukan berharap belas kasihan dari kalian berdua.”Begitu kalem, Zhu Lian menanggapi perkataan Hu Chen dan Mei Li. Merasa Zhu Lian jumawa padahal mereka berdua yang sombong, Hu Chen dan Mei Li mulai merasa dongkol dengan tingkah lelaki jangkung yang berdiri di depan mereka.Terlalu congkak, sama sekali tidak terpikirkan oleh Hu Chen dan Mei Li. Kini, Zhu Lian sudah bolak-balik ke dalam Menara Nirwana. Untungnya sejauh ini,
“Hei, Zhu Lian! Aku ingatkan. Aku mau membantumu membayar belanjaanmu tapi hanya 10 miliar saja sesuai perkataanmu. Kalau kau ingin membeli pisau itu, jangan harap aku mau mengeluarkan uang sebanyak itu untukmu!” “Zhu Lian, kamu sudah gila, ya? Kak. Jangan ladeni orang ini. Dia itu tidak waras. Aku tahu dia. Tidak mungkin dia merogoh kocek sebesar itu. Kakak pikir saja. Dia itu hanya seorang pedagang bakmi. Tukang bakmi mana yang punya duit 32 miliar?!”Mendengar Zhu Lian akan membeli pisau Tombak Taring Naga, Hu Chen dan Mei Li langsung bereaksi. Keduanya masih tidak percaya Zhu Lian mampu untuk mengeluarkan uang sebesar itu.“Terima kasih untuk perhatian kalian. Tetapi, aku tidak berharap kau membantuku, Hu Chen. Mei Li, kau juga tidak perlu kahwatir. Aku akan membayar semua belanjaanku sendiri. Kalian tenang saja dan bersiaplah untuk kelaur dari sini dengan berjalan jongkok.”Begitu kalem, Zhu Lian menanggapi kata-kata mantan kekasih dan rivalnya. Para pendekar juga orang-orang si
“Black Platinum Dragon Card …?!” sang pendekar mengulang ucapan si petugas kasir.“Siapa dia, mengapa bisa membawa kartu itu ke mana-mana?”“Bukannya meremehkan, dia hanya seorang Ronin. Apa mungkin seorang Ronin membuka rekening di Dragon Bank?”“Bisa saja kalau ternyata dia memiliki tambang Kristal Pijar pribadi. Tapi rasa-rasanya, tidak mungkin juga.”Para pendekar yang ada di situ bertanya-tanya. Warga sipil yang ada di sana kurang paham. Mengapa mereka mempertanyakan kartu milik Zhu Lian.Intinya, seorang pemimpin sekte besar dapat memiliki pemasukan triliunan dalam sebulan, karena mereka memiliki tambang Kristal Pijar di dalam Ether Realm.Sementara penghasilan seorang Ronin dari berburu kira-kira menghasilkan ratusan miliar saja dalam satu bulan. Karena, mereka bagai seorang pekerja lepas. Hasil yang mereka dapatkan tergantung dari klien yang menyewa mereka.Sedangkan untuk memiliki sebuah kartu Black Platinum Dargon Card, seseorang diwajibkan berpenghasilan triliunan setiap bu
Baru saja Zhu Lian bersama Bangau Jambon dan Camar Putih melangkah masuk ke dalam bangunan menjulang tersebut, Sistem Kesatria Langit Bereaksi.[Petualangan bersama Bangau Jambon dan Camar Putih dimulai. Host akan berbagi poin aura spiritual dengan rekan-rekannya]Sembari meniti tangga bersama dua gadis yang bersama dengannya, Zhu Lian melihat tampilan sistem yang ada di pelupuk matanya. Seperti biasa, notifikasi tersebut memberi petunjuk secara otomatis, sesuai yang dibutuhkan Zhu Lian.[Setiap poin aura spiritual yang didapatkan oleh host dari bertualang bersama akan dibagi sama rata dengan rekannya-rekannya. Meski begitu, presentase karisma yang didapatkan tetap utuh]“Tidak masalah,” pikir Zhu Lian menyambut pemberitahuan yang ia dapatkan. “Bisa bersama dua gadis ini saja, aku sudah merasa senang. Bertualang sendirian memang sepi rasanya.”Ketiga pendekar tersebut tiba di dalam Ether Realm yang berada di lantai 3 Menara Nirwana. Sistem dalam diri Zhu Lian kembali memberikan instru
“Me-merangkul …, maksudnya, ‘merangkul’ seperti apa …?”Dalam hatinya, Zhu Lian merasa terheran-heran dengan instruksi yang dirinya terima dari sistem yang tersemat dalam dirinya tersebut. Sistem layaknya sebuah AI atau artificial intelligence itu tidak membiarkan hostnya bertanya-tanya.[Merangkul. Meraih menggunakan tangan, untuk memberi rasa nyaman pada kedua rekanmu]“Heh …?!”Lagi, Zhu Lian bersuara dalam hatinya kali itu singkat saja. Ternyata, ‘merangkul’ yang diinstruksikan oleh sistemnya itu memiliki arti: merangkul yang sebenarnya.Terang saja Zhu Lian menjadi canggung sejenak. Seolah mengetahui dirinya merasa ragu, Sistem Kesatria Langit mengingatkan dia.[Jika host tidak mengikuti instruksi dengan baik, poin aura spiritualmu akan berkurang -10]Begitu membaca pemberitahuan dari sistemnya, seketika itu Zhu Lian tercengang. Dia tidak menyangka. Ternyata, sistemnya bukan hanya memberikan di keuntungan bahkan bagai mengajarkan dia bermain curang.Sekarang, ia juga bisa mendapa
[Tentu saja presentase karisma host akan semakin bertambah]“Apakah kau serius, sistem?!”Bahkan Zhu Lian sendiri tercengang dalam benaknya. Tatkala, sistemnya memberi dia jawaban. Di saat, ia memikirkan. Bagaimana jika dia bertingkah seperti apa yang ia lakukan sekarang, dengan lebih banyak pendekar wanita. Lalu, sistemnya merespon seperti demikian.[Informasi. Prilaku-prilaku host terhadap perempuan yang dapat meningkatkan karisma: mengayomi, melindungi, memuji, memberi rasa nyaman, mesra]Sementara Bangau Jambon dan Camar Putih berbincang satu sama lain, Zhu Lian memperhatikan daftar yang tampil pada pelupuk matanya.“Mesra … sistem, aku harap kau bukanlah sistem yang mesum. Mungkin lain kali. Jika ada kesempatan boleh dicoba. Meski hingga saat ini, pendekar wanita yang aku kenal baru dua gadis ini juga Luo Yan. Haruskah aku mencobanya juga terhadap Luo Yan?” lanjut Zhu Lian berpikir konyol.Eksplorasi Zhu Lian dan dua perempuan belia yang bersama dengannya berlanjut. Bangau Jambon
“Lantas, bagaimana hasilnya, Dokter Chou?” tanya Zhu Lian yang duduk di seberang meja yang ditempati Chou Tien Chen.Selama enam hari, Zhu Lian telah menunggu-nunggu Chou Tien Chen untuk memaparkan hasil penilitannya. Hari itu, ia akan mendengar langsung dari sang dokter. Apakah bahan peninggalan Monster Lendir benar-benar dapat ia manfaatkan untuk memasak.Ia sudah membayangkan resep-resep yang akan ia olah bersama dengannya. Sekarang, dia menanti Chou Tien Chen untuk mengungkapnya.“Selamat, kau bisa memanfaatkan sisa-sisa yang ditinggalkan oleh Monster Lendir itu sebagai bahan masakan,” ucap Chou Tien Chen.Seketika itu, senyum merekah di wajah Zhu Lian. Bisa jadi sekarang, dia adalah orang pertama dalam 30 tahun keberadaan Menara Nirwana yang akan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat ditemukan di Ether Real, sebagai bahan makanan.“Terima kasih untuk bantuan Anda, Dokter Chou. Ap-apakah … ada yang bisa aku lakukan untuk membayar jasa Anda ini?”Gantian, Chou Tien Chen yang tersenyu
Kata-kata yang diucapkan oleh Camar Putih itu membuat Zhu Lian terkesiap. Mendengarnya, Luo Yan pun sontak menoleh pada Zhu Lian yang meniti tangga di sebelah dia.Belum juga Zhu Lian sempat mengomentari perkataan tersebut, Bangau Jambon sudah berkata lagi. “Atau sebaliknya. Kak Dokter yang memeluk Kak Zhu Lian. Pasti bakal terasa, pegal sehabis beraksi terusir begitu saja.”Kedua pendekar wanita tersebut terkikik-kikik. Luo Yan masih saja memandangi Zhu Lian dengan keheranan. Sebaliknya, laki-laki yang ia tatap menggeleng-gelengkan kepala, tanda menyangkali semua omongan itu.“Apakah yang dikatakan nona-nona ini merupakan salah satu teknik pengerahan kekuatan spiritualmu, Zhu Lian?” tanya Luo Yan iseng.“Mereka hanya melebih-lebihkannya, Luo Yan,” Zhu Lian menjawab kalem.Tentu saja Zhu Lian merasa malu. Apa yang disampaikan oleh dua Ronin wanita tersebut mungkin akan membuat Luo Yan berpikir: Zhu Lian gemar menyentuh-nyentuh perempuan.Selain itu, dia merasa. Cara dia untuk menaikka