Sebelum pergi tidur, JC menyempatkan dirinya untuk memesan sebuah buket bunga mawar merah muda untuk Anna besok pagi di aplikasi pesan antar yang dia temukan di internet. Florist itu ternyata terletak di jalan utama sederet dengan Hotel Northern Light Premiere tempat dia menginap dan buka 24 jam.
Tak lama kemudian JC pun terlelap ke alam mimpi yang membawanya kembali bertemu Annastacia. Dalam mimpinya dia berkejar-kejaran sambil tertawa berderai bersama Anna di sebuah hutan di bawah hangatnya sinar matahari musim panas. Hatinya seolah begitu bahagia melihat senyuman Anna yang secerah langit biru di siang hari.
Hingga mimpi indahnya itu terpotong oleh suara deringa alarm ponselnya yang begitu kencang. JC pun mengerang kesal lalu duduk di tepi ranjangnya mengucek-ucek matanya yang masih terasa berat karena kantuk.
Dia menyeret tubuhnya ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya di bawah derasnya shower air dingin pagi itu. JC bersenandung asal-asalan dengan suara merdunya, "I want you, Anna ... my beautifull butterfly ... I want to kiss you again and again ... and again."
Memorinya tentang ciuman spontan di basement apartment Anna membuatnya mendambakan ciuman itu dan sentuhan yang lebih lagi. Sayang sekali gadis itu masih menganut tradisi lama yang tidak mau tidur dengan sembarang pria termasuk dirinya yang ganteng, keluh JC dalam hatinya.
Seusai mandi air dingin, JC mengeringkan tubuhnya lalu mengenakan kaos hitam yang membalut ketat tubuh kekarnya dan celana jeans biru casual.
Bel pintu kamar hotel JC berbunyi. JC bergegas membukakan pintu.
"Selamat pagi, Tuan JC, apa benar Anda yang memesan buket bunga mawar pink ini?" tanya kurir toko bunga yang dia pesan semalam.
"Pagi juga. Benar. Terima kasih. Ini tip untukmu, Boy," jawab JC seraya memberikan selembar uang $1 ke si kurir bunga karena buket bunga itu dibayar via aplikasi online.
JC mengamati buket bunga mawar merah muda itu dan merasa itu sangat cantik cocok untuk Anna-nya. Pria tampan dan sebuah karangan bunga yang indah pasti berhasil melelehkan hati seorang gadis, pikir JC dengan penuh percaya diri.
Dia pun menyambar kunci mobil Anna di nakas lalu berangkat ke apartment Anna sebelum terlalu siang dan terlambat.
Di unit apartmentnya, Anna sudah selesai mandi dan mengeringkan rambutnya. Dia berdandan natural dengan bedak tabur dan liptint merah muda beraroma strawberry favoritnya. Anna menggerai rambutnya terlebih dahulu karena sepanjang hari dia akan mengikat rambutnya saat bekerja.
Anna memasukkan barang-barang pribadinya yang ingin dia bawa ke rumah sakit ke tas ransel kerjanya yang berwarna navy.
"Tok tok tok." Suara ketokan pintu unit apartment Anna.
Anna berpikir itu mungkin JC yang memang seharusnya menjemputnya pagi ini. Diapun memakai tas ransel itu di punggungnya lalu bergegas ke pintu.
"Pagi, Dokter Cantik," ucap JC menyembunyikan wajahnya di balik buket bunga mawar pink yang cukup besar itu, ada 25 tangkai bunga mawar mekar yang terangkai dengan babybreath putih.
Anna menerima buket bunga mawar merah muda yang cantik itu seraya menyunggingkan senyum manis di wajahnya. Dia mengucapkan terima kasih pada JC.
JC mengerucutkan bibirnya dan mengerutkan alisnya yang lebat menatap Anna. "Aku mengharapkan sesuatu yang lebih daripada ucapan terima kasih, Nona Manis," ujarnya.
"Hahaha ... aduh, apa yang harus kuberikan sebagai balasan yang sepadan dengan bunga-bunga cantik ini?" balas Anna sembari tertawa pelan menatap JC dengan wajah merona.
"A kiss maybe ...," sahut JC seraya mengendikkan bahunya agak kecewa. Sementara dalam hatinya dia berkata, 'And a hot touch also tempting my mind.'
"Again?" tanya Anna mengernyit agak seram karena dia belum pernah berpacaran sebelumnya dan JC bukan pacarnya juga.
Tangan JC segera menarik tubuh Anna hingga menempel ke tubuhnya lalu melumat bibir Anna tanpa babibu. Aroma strawberry dan rasa manis bibir Anna benar-benar membuatnya mabuk sekaligus lapar.
Sensasi sentuhan bibir JC yang terkesan posesif itu membuat Anna limbung seolah otaknya berkabut. Tangan Anna mencengkram kaos JC di bagian dada pemuda itu.
Mereka berdua terengah-engah menata napas yang tak beraturan dan jantung yang berpacu di dalam dada mereka.
"Anna, kau membuatku gila!" ucap JC seolah tak percaya dengan apa yang terjadi barusan. Dia belum pernah menginginkan seorang wanita seperti ini.
"JC ... kumohon, kita terlalu cepat. Aku tak terbiasa menjalin hubungan dengan seorang pria dengan cara yang intim sebelumnya. Kau membuatku bingung," balas Anna menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Well, akupun mirip denganmu ... ehmm mungkin sedikit berbeda, biasanya aku tidak pakai perasaan. Sementara denganmu aku merasa selalu baper parah. Ayo kita berangkat sekarang, Anna, aku tak ingin membuatmu telat berangkat kerja," ujar JC memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana jeansnya.
Anna mengunci unit apartmentnya lalu berjalan beriringan dengan JC ke lift menuju parkiran basement apartment itu. Mereka tidak saling bicara dan melihat ke arah lain menghindari kontak fisik.
Sebelum berangkat ke Wyndham International Hospital, JC mengajak Anna untuk sarapan pagi bersamanya di Chandelier Restaurant.
Menu yang disajikan memang lezat seperti kata JC semalam. Sandwich smoked beef mozarella in Croissant dengan kentang goreng renyah, dan Huzzarean salad yang dipesan Anna begitu menggoda selera. JC memesan menu yang sama dengan Anna, baginya selera gadis itu dalam memilih makanan patut diacungi jempol, selalu enak.
"Anna, apa nanti malam aku bisa mengajakmu makan malam lagi? Ehmm kurasa aku juga akan bermain billiard sebentar, apa kau suka bermain billiard?" tanya JC mencoba mencari kesempatan untuk bertemu lagi dengan Anna.
Anna ragu-ragu karena tidak tahu jadwalnya hari ini akan seperti apa. Cuaca yang bersalju membuat banyak kecelakaan lalu lintas yang tentu saja membuatnya sibuk bahkan harus lembur.
"Nanti kukabari lagi Jason, aku belum tahu jadwalku hari ini. Maafkan aku ...," jawab Anna menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dadanya memohon pengertian JC.
'Wow ... ada gadis yang menolak ajakan kencan dariku?! Jutaan gadis di luar sana antre untuk mengajakku kencan! Apa dia dari luar planet ini?' batin JC agak syok.
Anna melirik wajah JC yang seperti kucing tersedak sehabis menelan bola. "Apa kau baik-baik saja, Jason?" tanyanya.
"Dengar Anna, kau sebaiknya sempatkan waktumu nanti malam. Besok aku sudah meninggalkan Amerika Utara dan terbang ke California dan sejujurnya aku tak tahu kapan kita bisa bertemu lagi ...," ujar JC dengan galau.
Dia benci situasi ini. Ketika dia jatuh hati pada seorang gadis dan tidak dapat berbuat apapun untuk tetap berada di sisinya karena profesi mereka yang jauh berbeda. Managemennya pun akan melarangnya berpacaran dengan seorang dokter bedah, itu akan mengganggu popularitasnya. Sudah dapat dipastikan kisah cinta mereka berdua akan terhalang status. Sungguh menyebalkan! rutuk JC dalam hatinya.
"Jason, kurasa hubungan kita tidak akan berhasil. Kau artis di Hollywood dan aku berada di sebuah negara kecil di Amerika Utara. Aku penduduk Grenada, negara yang bahkan ketika kau membuka googleapp tidak banyak yang bisa kau baca. Lebih baik kita berteman saja, oke?" ujar Anna menjelaskan prospek suram hubungan mereka dengan lancar.
Ucapan Anna membuat JC terdiam, apakah cintanya hanya bertepuk sebelah tangan kali ini?
Liburan kenaikan kelas Shane dan Rayden rencananya akan dihabiskan dengan mengunjungi keluarga Bibi Jocelyn dan Paman Max di Los Angeles, California. Mereka pun memiliki sepupu di sana yaitu Royce dan Adeline yang hampir seusia dengan mereka berdua.Pagi ini Max Brury menjemput keluarga kecil adik iparnya itu di bandara internasional Los Angeles bersama keluarga kecilnya juga. Kedua anaknya begitu bersemangat karena akan bertemu lagi dengan sepupu mereka. Biasanya mereka yang berkunjung ke Grenada, kini giliran mereka yang akan menyambut Shane dan Rayden di LA.Ketika bertemu di depan gerbang kedatangan penumpang pesawat, kedua pasang anak kecil itu berlarian dan saling memeluk dengan heboh."Shane!""Royce!""Adel!""Ray!"Mereka saling memanggil dan berangkulan akrab. Kedua orang tua mereka memperhatikan sembari tertawa melihat keseruan anak-anak kecil itu bercengkrama."Hai, Max, Jocy!" sapa John berjabat tangan dan be
Setelah pertemuan JC dengan Annastacia dan John saat mereka mengurus pembatalan pernikahan mereka di Santorini, mereka tidak pernah berhubungan lagi. JC dan Annastacia sama-sama menganggap kisah cinta mereka hanya tinggal kenangan.Di antara waktu yang terlewati begitu cepat itu JC dan Anna Marie juga memiliki seorang gadis mungil berusia 6 tahun yang diberi nama Michaela Anne Channing, mereka memanggilnya Michie. Sepasang mata indah itu berwarna biru kehijauan keturunan genetik ibunya, rambutnya pun coklat kemerahan. Wajahnya yang menurun seperti ayahnya yang ganteng dalam versi perempuan.Bakat menyanyi dan bermusik JC menurun tepat ke puterinya, mereka sering berduet di acara-acara live show. Suara kanak-kanak Michaela begitu jernih dan merdu memberikan sentuhan imut-imut ketika berduet dengan papanya yang popstar bersuara tenor maskulin."Daddy, aku akan menyanyi solo di sekolah pada perayaan hari Valentine. Apa mom dan Dad bisa datang ke sekolah?" tanya Mic
Bulan demi bulan berlalu hingga akhirnya sampai di bulan kesembilan lebih 8 hari dari kehamilan Annastacia. Perutnya sudah sangat besar karena hari perkiraan kelahiran jagoannya tinggal hitungan hari saja. John tidak mengizinkannya bekerja sejak 2 minggu yang lalu karena pekerjaan dokter bedah itu sangat melelahkan fisik.Nyonya Elaine Brighton menemani putri bungsunya yang tengah hamil besar itu di rumah mewah mereka di kota Essentower. Dia memasak makanan bergizi setiap siang lalu pulang ke Dennery setelah John Baldere, suami Anna pulang kerja."Anna, ayo makan siang dulu! Mama memasak Fetucine Alfredo dan Ikan Salmon goreng dengan saus Inggris kesukaanmu," panggil Nyonya Elaine sambil menata masakannya di meja makan.Annastacia berjalan dari ruang tengah ke meja makan lalu mengamati masakan buatan mamanya dengan wajah berbinar gembira. Dia pun memeluk mamanya seraya mengecup pipi wanita berusia 55 tahun itu."Aku senang Mama menemaniku di sini, s
Hari berikutnya pasangan pengantin baru itu bangun kesiangan karena lembur semalaman di atas ranjang. Rencananya Anna Marie akan mengurus cuti ke rumah sakit untuk pergi bulan madu ke Hawaii selama seminggu bersama JC. Sedangkan JC akan memeriksakan dirinya ke dokter neurolog untuk mengetahui kondisi otak dan sarafnya.Sudah beberapa kali dia kehilangan kesadarannya setiap kali memori dari masa lalunya menyerbu otaknya. JC ingin mengetahui apa ada yang salah dengan tubuhnya.Sesampainya di Rumah Sakit St. Petersburg International, mereka pun berpisah ke tempat tujuan masing-masing.JC sudah membuat janji dengan dokter sebelum berangkat ke rumah sakit itu, dia berjalan ke lift untuk naik ke lantai 3 bagian neurologi."Selamat siang, Suster. Saya Jason Channing, tadi sudah mendaftar pemeriksaan dengan Dokter Louis Birmingham," ujar JC di depan meja pendaftaran pasien.Perawat bagian pendaftaran pasien itu memeriksa nama Jason Channing di daftar
Seusai acara pemberkatan pernikahan JC dan Anna Marie, mereka merayakannya bersama keluarga dan teman dekat di sebuah restoran mewah di LA.Sebuah jamuan sederhana dengan kapasitas 100 orang tamu saja. JC khusus mem-booking restoran itu selama 4 jam untuk merayakan pernikahannya dengan Anna Marie.Mereka bersulang dengan Champagne yang dituang oleh kedua mempelai ke menara gelas yang disusun vertikal berbentuk menyerupai piramid.Wajah JC dan Anna Marie berbinar bahagia ketika bersulang bersama para tamu. Mereka mendentingkan gelas dan berkata, "Cheers!"Max Brury bersama Jocelyn Brighton duduk semeja dengan kedua mempelai beserta orang tua Anna Marie. Manager JC dan istrinya itu mewakili orangtua JC yang telah tiada. Mereka merasa terharu karena tahu kisah cinta JC sebelumnya yang begitu rumit sebelum menemukan cinta sejatinya."Apa kalian akan melakukan perjalanan honeymoon?" tanya Jocelyn.Anna Marie hanya tertawa pelan, semen
Dua minggu setelah JC melamar Anna Marie di kediaman keluarga Karapova, mereka berdua pun akan melangsungkan pernikahan hari ini.Di rumah mewahnya di komplek elite Hollywood, pemuda tampan itu bercermin di depan kaca kamarnya sembari memakai tuxedo hitam ke tubuhnya yang berharga jutaan dolar untuk satu kontrak iklan. JC tersenyum tipis menatap bayangan dirinya.Tiba-tiba memori akan hari pernikahannya dengan Annastacia menyerbu ke dalam otaknya. Tubuhnya pun limbung lalu ambruk ke lantai kamarnya. JC tak sadarkan diri terbawa ke pusaran masa lalunya yang gelap.Sementara itu mempelai wanitanya sudah selesai dirias pagi itu di salon bridal ternama pilihan JC sendiri. Mobil pengantin menjemput Anna Marie untuk dibawa ke St. Basil's Catholic Church di Wilshire Boulevard, tempat JC dan Anna Marie akan menjalani pemberkatan pernikahan.Para kerabat dan teman dekat kedua mempelai sudah duduk mengisi bangku gereja itu. Mereka menunggu kedua mempelai data