Share

Bab 14

Nana

Katanya sebuah impian itu harus diwujudkan kalau itu bukan sesuatu yang mustahil. Tapi impianku ini menurutku sedikit konyol. Bahkan tidak pantas disebut impian, tapi obsesi. Obsesiku tentang jodoh dokter bahkan sudah kuumbar-umbar pada kedua orang tuaku. Mereka sangat tahu kalau aku terobsesi oleh lelaki yang berprofesi dokter.

Di sebelahku sekarang, ada seorang dokter laki-laki yang jelas-jelas masih single.

Secara fisik sudah pasti dapat poin sembilan. Dari segi sikap dan sifat, aku merasa dokter Galih sudah mulai asyik dalam setiap sesi obrolan kami.

Bisakah aku mengatakan bahwa ini konspirasi alam semesta? Di saat aku mulai menyerah dengan obsesiku dan memilih menikmati kehidupanku, Tuhan mempertemukanku dengan dokter Galih. Tapi, masa iya aku harus jatuh cinta sama dia?

Dia sudah tiga puluh tahun. Itu artinya dia sudah kelewat matang. Sementara aku ingin memiliki pasangan yang usianya hanya terpaut

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status