Share

Bab 45 Berbaikan

Kemudian aku menyuruh Marwah untuk kembali ke kamarnya, sembari melihat keadaan sekitar.

Sepertinya Mamak belum bangun, karena sejak aku di sini. Ia total tidak berjualan lagi. Aku pun sudah menyarankannya agar lebih baik beristirahat. Tidak perlu lagi berjualan sarapan karena akan menguras banyak tenaga. Ia pun setuju, apalagi sejak Marwah dan Nazwa sibuk mengurusi tokonya, Mamak juga mulai kelelahan sebab anaknya tidak lagi membantu pekerjaannya secara maksimal.

Aku pun bergegas menutup pintu. Kembali merebahkan diri di atas ranjang, meskipun mata ini tidak bisa terpejam lagi. Selain karena hari yang mulai siang, juga karena isi kepalaku sedang bekerja untuk mencari alasan yang tepat untuk membawa Marwah ikut denganku.

Kegiatan berpikirku terhenti saat mendengar suara berisik dari dapur. Lagi pula, setelah hampir satu jam terdiam, aku telah menemukan ide yang tepat untuk memboyong adikku pergi dari rumah ini.

"Mamak sudah bangun?" Tanyaku sembari berjalan menghampirinya yang sedan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status