Share

Tuan Akio Haruto

"Kamu pikir aku juga sudi memakai perhiasan hasil rancanganmu, aku juga tidak sudi. Kalau bukan karena Devan yang memintanya, aku juga tidak sudi memakai hasil rancanganmu yang kampungan itu!" Santi bersuara dengan nada tinggi. Wanita itu benar-benar terbakar oleh emosinya, pada Sarah.

Sarah membungkam-wanita itu diam seribu bahasa. Bukan perkataan dari Santi yang membuatnya sakit, namun Devan yang nampak tak memperdulikan dan lebih berpihak pada Santi. Devan tak menganggap dirinya sama sekali, hatinya benar-benar perih.

Sarah merasa tak punya muka lagi--dia benar-benar malu saat ini. Dari pada semakin malu nantinya--Sarah memilih untuk pergi. Sepertinya kedatangannya kali ini sangat tidak tepat. Mengambil tas miliknya yang tersimpan di atas meja, dan menggantung ke pundaknya. Sarah segera beranjak dari duduknya, dan bersuara--sebisa mungkin wanita itu menahan gemuruh hebat di dalam dada.

"Sebaiknya aku pergi, dan senang bertemu denganmu-hari ini, Dev!" pamit Sarah dengan suaranya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status