🌻🌻🌻🌻🌻
#Pov Huma
Disaat sedang asyik makan, tiba-tiba datang Bang Imron menghampiri kami.
"Bahagia kali kutengok klian dari tadi, rupanya calon suami Kau duda beranak dua ini." Pekik Bang Imron dengan tangan mengepal, menahan emosi.
A Wahyu pun berdiri, menatap tajam ke arah Bang Imron, rahangnya mengeras, tangan mulai mengepal kuat.
"Hei! Apa urusannya denganmu? Kamu siapa? Beraninya kamu mengganggu kami!" Teriak A Wahyu lantang, dengan menahan emosi.
"A Wahyu, dia itu B
❤️❤️❤️❤️❤️# pov Huma"Neng disini jaga diri baik-baik, jangan ketemuan sama mantan Neng itu, takut Aa liatnya, kayaknya orangnya nekat," ucap A Wahyu."Baik Aa Wahyu ku, siap! Aa juga janji ya? Jangan dekat-dekat sama cewek Aceh, apalagi sampai jadian, Neng nggak rela pokoknya," ucapku."Iya, Sayang,-" balasnya."A gimana ini? anak-anaknya udah pada tidur, Neng udah mau nyampe rumah!" tanyaku."Ya udah, bangunin aja nggak apa-apa," jawab A Wahyu."Atau Aa antarin anak-anak dul
🌷🌷🌷🌷🌷# Pov ImronPada malam harinyaMalam ini, aku sengaja bertandang kerumah Togar, mana tau ditawari makan, istri dan anaknya Togar memang lagi disini karena si Ucok anak Togar masih libur sekolah."Assalamualaikum," ucapku."Waalaikumsalam salam." Jawab tuan rumah seraya membukakan pintu."Eh, Bang Imron. Masuk Bang! Bang Togar nya lagi makan, ayo makan sama-sama!" Ajaknya."Kebetulan," batinku.
🥀🥀🥀🥀🥀# Pov Imron"Assalamualaikum," suara seseorang mengetuk pintu didepan."Waalaikumsalam," teriakku dari dalam kamar.Akupun bergegas menuju ruang tamu dan segera membuka pintu."Togar!" Ucapku menatap kawanku itu penuh dengan tanda tanya."Ada apa kawan?" Tanyaku penasaran."Imron,-" Ucapnya sambil mengatur nafas." Sayang kali kau tak ikut tadi, kami ada jumpa sama si Huma di sana," ucapnya sambil men
🌷🌷🌷🌷🌷 #Pov Huma Aku menunduk sambil menata kue di meja tamu. Seseorang seperti memperhatikanku dari tadi, akupun mengangkat kepala dan,- "Huma?" "Bang Togar?" ucap kami bersamaan, kami sama-sama terkejut. Kang Hadi dan Lilis seperti kebingungan melihat kami saling mengenal. " Kalian kok bisa saling kenal?" Lirih kang Hadi, masih melongo melihat kami. "Aku kawannya Imron, kang Hadi,
🌷🌷🌷🌷🌷 #Pov Humaira Assalamualaikum!" Ucapku sambil membunyikan bel. "Waalaikumsalam." Jawaban dari dalam rumah seraya membukakan pintu. "Alhamdulilah, akhirnya Neng datang juga. Sama siapa ke sini nya, Neng?" Ujar a Wahyu tersenyum ketika melihatku datang, lalu menatap sekeliling. "Sama Haikal A, tapi dia nggak bisa mampir, ada urusan katanya." jawabku. A Wahyu meraih tanganku, kemudian menggenggamnya, netra kami saling bertemu. "
"Anak-anak, gimana kalau beli es krim nya di toko depan aja jangan yang jauh-jauh. Mamanya nggak bisa bawa mobil." Aku berusaha membujuk anak-anak."Nggak mau ah! aku maunya jalan-jalan sambil makan es krim," rengek Raiqah."Nggak boleh gitu dong sayang, cucunya nenek! Nanti, mama Huma nya ngambek, terus pulang," ujar mamahnya Wahyu."Tapi ada syaratnya!" Kami pun mendengarkan Raiqah secara seksama."Mama Huma harus nginap di sini,!" Ucapan Raiqah, sontak membuatku kaget, begitu pun mamah."Ya udah, kita belinya di Cimahi mall aja ya! tapi, kita perginya naik angkot! Gimana? Setuju nggak?" tawarku.&nb
Lalu tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh bahuku dari belakang."Teh!" seru seorang wanita, yang sepertinya aku pernah mendengarnya.Aku pun menoleh ke arah belakang dan ternyata,"Eh, itu kan' yang tadi!" batinku."Eh, iya! Neng Sinta yang tadi tea? Nggak jadi ke rumah sakitnya, Neng?" tanyaku masih dalam keadaan terkejut."Iya, bener, Teh! Saya ke sini cuma mau kasih tau, Ceu Yuni pernah akan menjodohkan saya dengan Aa' Wahyu. Saya ingatkan, sebaiknya Teteh mundur, deh! Jangan dekati keluarga A' Wahyu lagi.Apalagi belagak dekat sama anak-anaknya A'
🌷🌷🌷🌷🌷Aku mengambil gawai di atas nakas, sudah tak sabar rasanya ingin menghubungi Aa' Wahyu.Setelah kepergiannya tadi pagi, belum sekalipun berkomunikasi dengannya lagi.["Aa' sudah sampai belum?"] Aku menulis pesan singkat di aplikasi berwarna hijau.Tak menunggu lama, gawaiku pun berdering, terpampang namanya di layar handphoneku.Dengan membaca namanya saja, sudah membuatku berdebar tak karuan, hati ini diselimuti kerinduan yang mendalam, padahal baru tadi pagi kami bertemu.Kutekan tombol hijau di gawaiku, dengan senyum yang mengembang.["Halo! Neng!"]["Halo, Aa' Wahyu! Aa' nyampe jam berapa tadi "][Tadi, Aa' nyampenya jam dua belas,an. Neng lagi apa?"] tanyanya["Oh ... ! Sekarang, Neng lagi santai aja.Aa' lagi apa sekarang?Udah makan belum Aa'?]" tanyaku.