Share

Hari Pertama Di Kota Serambi Mekah

Bunyi alarm dari gawai milik Humaira berdering berkali-kali.

Dengan badan yang masih kelelahan dan mata yang berat, Humaira berusaha membuka netranya.

Ia mencoba melepaskan pelukan Wahyu, kemudian bangkit dan berjalan menuju nakas untuk mengambil gawainya.

Jam telah menunjukkan pukul empat lewat lima belas menit.

'Astagfirullah... aku kesiangan,' batinnya.

Ia menatap wajah suaminya yang tertidur pulas, tak' tega rasanya jika dibangunkan sekarang, tapi kalau tidak dibangunkan, nanti ketinggalan untuk sembahyang Subuh.

Humaira membelai rambut Wahyu dan meng*cup keningnya, namun tak' sedikitpun ia bergeming.

Humaira memberanikan diri meng*cup lembut b*bir suaminya itu, akhirnya Wahyu mulai membuka matanya.

"Apa Sayang! Mau nambah ya?" Wahyu mendekap istrinya.

"Sudah telat Aa', ayo kita mandi terus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status