"Anak ayah sudah bangun, sini bobo dekat ayah." Ia memandang si kembar dari kejauhan.
"Gantengnya anak ayah ! "Ia memperhatikan si kembar dengan seksama.
"Mirip siapa Kau, Nak'ku ? "
Hatiku tersentak mendengar penuturannya."Banyak orang bilang, katanya si kembar mirip personil BTS, itu loh yang grup terkenal itu," ucap Kak Saudah.
"Yang mana pulak itu ? BTS itu apa Batak Simalungun ? "
Mendengar penuturan Bang Imron, Kak Saudah tertawa terpingkal-pingkal.
"Ha ... ha ... ha ... ! "
"Bukan Batak Simalungun, Ali ! "
"Ha ... ha ... ha ... ! "
Bang Imron mengkerutkan keningnya, ia menatap si kembar, lalu beralih menatapku, netra kami saling bertemu, aku pun membuang muka, pura-pura menyibukkan diri dengan si kembar.
"Apa waktu hamil, Kau nge-fans sama personil BTS, Dek ? " Bang Imron menatapku kembali.
Assalamualaikum ... ! "teriak seseorang dari arah depan.Gegas kami menuju ke arah ruang tamu sambil membawa minuman dan juga cemilan."Waalaikumsalam ... " jawab kami serempak.Aku pun membuka pintu, mataku membulat melihat siapa yang datang."Alex ! " gumamku."Laras ! " gumam Alex, hampir tak terdengar.Aku sama sekali tidak pernah menyangka, kalau Rio yang dimaksud oleh Laura adalah Alex, yang selama ini kucari.Kenapa bisa seperti ini, apakah ini suatu kebetulan ?&
🥀🥀🥀🥀🥀#Pov Laras"Alex ! aku boleh minta nomor tuan Kenzi," ucapku.Alex mendongakkan wajahnya, ia menatapku dengan seksama."Percuma saja kamu menelpon dia, enggak bakalan di angkat, lagipula ia sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia," ucap Alex."Di mana dia sekarang ? " Aku menatap Alex tajam."Informasinya enggak gratis Kakak iparku sayang," bisik Alex, matanya melirik ke arah kamar, seakan ia takut istrinya akan mendengar."Jadi, kamu maunya apa ? " ucapku sengit."Ssst ... ! Jangan keras-keras, " bisik Alex, ia meletakkan satu jari telunjuk di depan mulutnya."Aku ingin mengulangi lagi kebersamaan kita seperti waktu itu." Alex menyentuh wajahku, dengan sigap aku menepis tangannya."Jangan macam-macam-macam Kau Alex ! " ucapku."Seandainya
🥀🥀🥀🥀🥀# Pov LauraPagi ini aku dan suamiku, bang Rio berangkat dari Jambi menuju Bandung menggunakan maskapai penerbangan domestik.Sudah tak sabar rasanya ingin bertemu dengan Ayuk, dan juga si kembar, Fahrul dan Farel, selama ini kami hanya melihatnya melalui sosial media, ataupun melalui panggilan video.Dari bandara Bandung, kami menggunakan jasa angkutan taksi yang ada di sekitar bandara dan langsung menuju kediaman Ayuk di daerah kawasan industri Cimareme.Aku sangat menikmati perjalanan ini, karena mengingatkan kepada Kak Huma, saudara angkatku di Bandung, jalanan yang kami lalui cukup lancar, namun ada beberapa titik kemacetan lalulintas.Alhamdulillah, kami tiba di rumah Ayuk dengan selamat, walaupun sempat berputar-putar dahulu, karena belum terlalu hapal daerahnya, dan akhirnya bisa bertemu kembali dengan saudaraku satu-s
🌷🌷🌷🌷🌷Oleh Rika Andriana__________________# Pov HumaSetelah menjalankan ibadah sholat Isya, hampir saja aku ketiduran, malam ini Aa' Wahyu janji mau menelpon.Semenjak keluarga Aa' Wahyu berkunjung ke Aceh, baru sekali ia menelponku, sewaktu hari pertama mereka tiba di sana.Mereka besok rencananya akan pulang ke Cimahi, karena Wika dan Raiqah sebentar lagi sudah masuk sekolah.Kring ...
🥀🥀🥀🥀🥀(By Randria)_____________#Pov HumaAku terbangun ketika suara adzan telah berkumandang, aku pun bergegas menuju ke kamar mandi, mamah sudah lebih dahulu terbangun, aku hendak menuju ke kamarku untuk mengambil peralatan sholat sekalian membangunkan Haikal.Kubuka pintu kamar secara perlahan, aku pun terkejut melihat Haikal yang tergeletak di lantai."Haikal ... ! " Aku berteriak sambil bercucuran air mata."Haikal ... ! Bangun ... ! " Aku mengguncang badan Haikal, dan menepuk-nepuk pipinya."Kunaon Haikal, Neng ? " tanya mamah sambil menepuk-nepuk pipi Haikal."Enggak tau, Mah ! " jawabku."Kita angkat dulu dia ke kasur ! " seru mamah."Berat atuh, Mah ! " balasku."Kita minta tolong sama suaminya Laura saja," ucap mamah."En
🌷🌷🌷🌷🌷#POV Huma"Nanti teman-teman saya akan datang dan memeriksa semua sudut ruangan di rumah ini," ucapnya."Iya, boleh, A'," jawabku.Tak lama kemudian, beberapa anggota kepolisian datang, kami diminta untuk segera mengosongkan rumah.Kami pun mengungsi ke rumah catering untuk sementara waktu, Haikal beristirahat di kamar, sementara aku membantu para pekerja untuk membungkus nasi yang akan diantarkan ke pabrik milik ibu Ayu.Semenjak bekerja sama dengan Bu Ayu, usaha catering kami semakin ramai, terkadang harus mena
🥀🥀🥀🥀🥀# POV ImronHari ini pertama kalinya aku bekerja kembali, setelah sakit hampir sebulan kemarin.Selama sakit, pekerjaanku dikerjakan oleh rekan-rekan, di bawah pengawasan Ibu Ayu.Aku memeriksa ulang pekerjaan mereka satu demi satu, agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari, karena pekerjaanku ini, memang memerlukan ketelitian yang sangat tinggi, menyangkut keuangan perusahaan.Berjam-jam berkutat di depan layar komputer, ini sangat membuatku lelah.Kupandangi sejenak foto sikembar yang terpajang di meja kerja, wajahnya yang tampan dan menggemaskan itu, menjadi pemicu semangat kerja, rasa lelah pun seakan hilang setelah memandang wajah polosnya.Jam telah menunjukkan pukul dua belas siang, saatnya waktu istirahat khusus untuk para staf, sementara untuk bagian produksi, tiga puluh menit kemudian.
🥀🥀🥀🥀🥀#Pov Imron[" Halo Alex ! Kenapa bisa kamu menjadi buronan polisi ? Apalagi kesalahan yang telah kamu perbuat ? "][" Bagaimana caranya aku bisa menolongmu ? Enggak bisa ! Jangan libatkan aku dengan urusanmu.Nanti Bagaimana jika Bang Imron curiga ! "][" Apa ... ! Hasil tes DNA nya positif ? "]["Ja ... jadi si kembar, a ... anaknya Tu ... tuan Kenzi ? " ]Mendengar pembicaraan Laras di telepon membuatku sangat kaget.'Apa ? Sikembar bukan anak aku ? Jadi selama ini aku telah kena tipu ? Alamak ! ' batinku.secara diam-diam, aku menyelinap masuk ke dalam rumahku, pintu kamar sedikit terbuka aku melihat si kembar sedang terlelap tidur, sementara Laras sedang duduk di atas kasur membelakangi pintu, dengan asyiknya ia menerima telepon tanpa menyadari kehadiranku.["Alex !