Share

252). Menara Eiffel

***

"Yang lain udah pada enggak ada?"

Danendra yang sedang menyimpan sarapannya di meja lantas menoleh pada Adara yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan bathrobes putih juga handuk yang membelit rambutnya.

"Iya kayanya, enggak tau juga sih," kata Danendra.

Menarik kursi, dia duduk di sana lalu mengajak Elara yang sudah diletakkan di stroller, bermain.

"Kenapa emangnya?"

"Enggak enak aja," kata Adara. "Kita kan ke sini mau liburan keluarga, tapi di hari pertama aku malah telat bangun. Duh si Dara emang bodoh."

"Kalau ngomong."

Pagi ini Adara dan Danendra memang bangun terlambat. Ketika yang lain bangun pukul enam lalu sarapan bersama di restoran pukul tujuh, Adara juga Danendra justru baru bangun pukul delapan begitupun Elara yang ikut nyenyak bersama kedua orang tuanya.

Adara benar-benar nyatanya lelah setelah menempuh perjalanan tujuh belas jam sampai-sampai tak mendengar dering di ponsel bahkan ketukan di pintu kamar.

"Malu untuk kesekian kalinya," kata Adara. Tak langsung m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status