Share

262). Bayar Hutang

***

"Minum dulu."

Membawa secangkir teh manis di atas nampan, Adara duduk di kursi yang berada di depan rumah lalu menyimpan teh manis di atas meja.

"Thank you. Padahal enggak usah repot-repot."

Adara tersenyum tipis mendengar pernyataan laki-laki yang saat ini duduk di sampingnya. Beberapa menit lalu dia memang kedatangan tamu.

Bukan orang asing, tamunya pagi ini adalah pria dari masa lalu Adara yang sudah cukup lama tak dia temui.

Rafly. Tentu saja tamu Adara pagi ini adalah Rafly si mantan kekasih. Tak mau terjadi kesalahpahaman atau sebagainya, Adara tak mengajak pria itu masuk ke dalam rumah.

Rafly pun tak masalah ketika Adara berkata jika dia hanya bisa mengobrol dengannya di teras karena memang maksud kedatangan Rafly pagi ini bukan untuk macam-macam.

"Enggak repot, cuman teh manis," kata Adara.

"Tetap aja, teh manis kan juga dibikin. Enggak simsalabim jadi."

"Ah iya."

Untuk beberapa detik, suasana tiba-tiba saja canggung karena baik Rafly mau pun Adara sama-sama bingung bagai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status