Share

18. Rasa Sakit.

Riri menatap tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat. Air matanya kini tak dapat di bendung lagi dan akhirnya terjatuh satu persatu.

Leon berjalan keluar dari sebuah kamar hotel di ikuti Naina di belakangnya, kondisi pakaian mereka berdua yang berantakan membuat Riri berpikir yang tidak-tidak.

Leon menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa pusing yang sedang menerjang kelapanya saat ini. Di tambah lagi keberadaan Riri yang tiba-tiba membuat Leon berpikir bahwa dirinya kini sedang berhalusinasi.

Merasa bahwa gambaran Riri di depannya yang tak hilang-hilang membuat Leon tersadar bahwa sesosok yang berada di depannya bukannya hanya sebuah ilusi semata.

“Kamu kenapa ada di sini? Ayo pulang!”

Air mata Riri kian menjadi deras saat dirinya melihat kearah baju Leon yang terdapat bekas lipstik di sana.

Riri berusaha untuk menenangkan dirinya dan menghapus air matanya agar dapat berpikir dengan jernih.

Riti tersenyum lalu melangkah kearah Leon yang masih berusaha untuk menghilangk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status