Dinikahi Pria Seumuran Ayahku

Dinikahi Pria Seumuran Ayahku

last updateLast Updated : 2025-11-07
By:  Diganti MawaddahOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
75Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Seorang pria kehilangan istri dan dua anaknya sepuluh tahun yang lalu. Sejak saat itu, ia mengasingkan diri, hidup seperti orang biasa dan pengangguran. Hatinya tertutup untuk cinta baru karena ia mencintai almarhum istrinya sampai mati. Suatu hari, ia memutuskan menikahi gadis muda yang tidak lain adalah tetangganya. Ia menikahi gadis itu karena kasihan. Gadis itu korban KDRT ibu tiri dan saudara tirinya. Hidupnya yang hampa, kini sedikit berwarna sejak ia menikahi Zeta.

View More

Chapter 1

1. Kakak Tiri

"Apa maksud kamu senyum sama Kevin? Kamu mau cari perhatian dari pacarku, hah?!" desis Yasmin agar suaranya tidak didengar oleh sang Pacar yang berada di ruang tamu.

"B-bukan, Kak. Itu tadi s-saya maksudnya menyapa," jawab Zeta sambil menunduk. Ia merasakan pedih di bagian kening karena Yasmin mendorong terlalu keras, hingga keningnya terbentur tembok.

Gadis berusia dua puluh tahun itu tidak berani mengangkat wajah jika kakaknya sedang marah seperti ini karena bisa-bisa sebuah tamvaran mendarat di pipinya yang berjerawat. Cukuplah kepala yang benjol, jangan sampai pipi ikut membiru juga. Sabar adalah makananya sehari-hari.

"Gak usah disapa! Kamu kerjakan aja tugas kamu di sini, jangan ikut campur urusanku, apalagi sampai senyum-senyum sama Kevin! Jangan mimpi kamu, calon dokter bisa naksir sama kamu!" Yasmin menekan kening yang benjol tadi dengan kuat.

"Baik, Kak."

"Sudah sana masuk kamar!" Zeta masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu memegang kening yang biru. Ia memandangi sekeliling kamar yang sepuluh tahun ini ia tinggali.

Kamar itu mungil dan amat sederhana. Terletak di sudut rumah yang agak jauh dari ruang utama. Dindingnya dicat putih, tapi sudah sedikit menguning di beberapa sisi karena usia. Sebuah ranjang kayu berukuran single berdiri menempel di tembok, ditutupi seprai bermotif bunga-bunga kecil yang mulai pudar warnanya. Di atas bantal, seekor boneka kelinci lusuh masih setia menemaninya sejak kecil.

Sejak almarhum ayahnya meninggal sepuluh tahun lalu, ia sudah tidak pernah membeli apapun. Jangankan membeli boneka atau pernak-pernik gadis remaja, pakaian yang ia kenakan pun adalah pakaian kakak tirinya.

Masih di kasih makan aja udah syukur. Jika Yasmin; kakak tirinya calon perawat. Maka dirinya, SMA pun tidak. Ibu tirinya lebih memprioritaskan Yasmin dibanding dirinya.

"Zeta, tolong kamu pergi ke warung Mak Ipah, belikan ayam setengah ekor yang udah diungkep!" seru ibu tirinya dari luar.

"Iya, Bu." Zeta membuka pintu kamar dengan tergesa-gesa.

"Jangan ditilep kembaliannya!" ujar wanita bernama Asri itu dengan ketus.

"Iya, Bu."

"Jangan jalan lewat depan, lewat samping aja!" Zeta kembali mengangguk.

Ia tidak boleh lewat jalan depan karena masih ada Kevin di sana. Pasti Yasmin yang melarangnya. Batin Zeta.

Zeta berjalan menuju warung mak Ipah, sambil sesekali mengusap keningnya yang benjol. Tadi belum sempat ia oleskan minyak gosok, sudah tiba-tiba disuruh ke warung.

"Mak, beli ayam setengah yang udah diungkep," ucap Zeta pada mak Ipah, tapi  wanita pemilik warung tidak ada. Hanya warungnya saja buka dan di samping Zeta ada seorang pria dewasa tetangganya.

"Mak Ipah lagi nukerin duit," ucap Amir. Zeta menoleh.

"Oh, iya, Pak. Saya tunggu saja. Makasih, Pak." Pria berusia empat puluh delapan tahun itu mengangguk, tapi tiba-tiba ia fokus pada kening Zeta.

"Kenapa itu kening kamu?" tanyanya.

"Dicium onta, Pak." Amir terkekeh.

"Onta yang berprofesi sebagai calon perawat itu? Apa induk ontanya?" sudah bukan rahasia umum lagi bila ibu tiri dan saudara tirinya memang kerap memberikan kekerasan padanya, tapi tetangga tidak ada yang berani membela terang-terangan karena tidak mau berurusan dengan saudara dari Asri yang seorang polisi.

"Kejedot kok, Pak." Amir menghela napas.

"Sering jadi korban kekerasan sama keluarga sendiri, kenapa gak lari saja? Kamu kan udah gede, masa digituin diem aja."

Zeta menghela napas.

"Seandainya, Pak. Nyali saya belum setinggi itu untuk kabur. Kecuali saya nikah."

"Dih, masih kecil udah mau nikah aja. Emang ada yang mau?"

"Kagak ada ha ha ha.... " Zeta terkikik geli.

"Eh, sesama pengangguran lagi akur nih!" sapa mak Ipah pada Zeta dan Amir. Keduanya hanya menyeringai saja. Ia masuk kembali ke dalam warung setelah menukar u4ng kembalian.

"Pak Amir nih, Mak Ipah, bisanya godain doang," adu Zeta.

"Oh, jadi kamu mau dijadiin aja sama Pak Amir! Bukan cuma digodain doang!" kelakar mak Ipah membuat Zeta tertawa. Amir hanya tersenyum sekilas.

"Emang kamu mau sama saya?" pertanyaan Amir membuat Zeta terdiam.

Bersambung

Halo, kembali dengan cerita baru saya. Semoga kalian suka ya

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Jeo Anne
aku suka banget ceritanya... novel KK ga pernah gagal deh... semangat
2025-10-05 14:32:45
1
75 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status