Share

Wasiat Pak Hartono

“Aku sangat menyesal, Ayah! Maafkan aku!” ucap Bram berkali-kali sambil terus menangis meski tangisan ini tak sedikitpun ingin dihentikan oleh salah satu anggota keluarga istrinya. Tangisannya baru terhenti saat supir kepercayaan ayah mertuanya mendekatinya.

"Pak, biar saya antar pulang. Ada pesan dari Pak Hartono sebelum Beliau meninggal dunia,"

"Ayah bilang apa?" tanya Bram sembari memutar lehernya ke arah pria berbaju supir itu.

"Mari ikut saya,"

Bram tersenyum simpul lalu melangkah bersama supir itu meninggalkan ruang persemayaman terakhir Hartono.

Dalam hatinya dia terus bertanya-tanya apa gerangan yang dikatakan pria yang mengorbitkannya di dunia musik sebelum tutup usia.

"Masuk, Pak!" Supir mempersilahkan.

"Baik!" Bram segera duduk di kursi penumpang sambil bersandar menunggu pria kepercayaan Hartono itu duduk di kursi kemudi.

"Saya cerita dulu, ya. Jangan di sela," pintanya sambil memutar kunci mobil.

"Iya!"

"Jadi sebelum Bapak meninggal, Bapak mengatakan kecurigaannya pada Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dalla Modalla
cuss seru banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status