Share

BAB 10 - Ayo punya anak!

Sinar Mentari pagi masuk ke sela-sela kamar kami, tembus dari jendela dan menusuk mataku hingga aku pun akhirnya terbangun. Ku lihat Jovan seperti biasa masih terlelap dari tidurnya, seakan silaunya matahari tidak mengganggunya.

“Sayang, mandi dulu gih. Aku mau masak dulu,” kataku membangunkan Jovan yang masih terbaring di kasur.

“Eung . . . aku masih ngantuk,” balas Jovan.

Seperti biasa, setiap pagi Jovan selalu menolak untuk bangun awal dan bermalas-malasan di kasur. Tidak masalah sebenarnya jika perekonomian kami masih seperti dulu, di mana aku dan Jovan tidak perlu memikirkan uang dan segala macamnya. Namun, sekarang berbeda.

Seharusnya Jovan membuang kebiasaan buruknya dan berusaha menjadi kepala keluarga yang baik.

“Ah, sudahlah. Mari lupakan soal uang dulu, akan banyak masalah berdatangan jika aku mengungkitnya terus,” gumamku.

Aku mendekat ke arah suamiku, aku mengelus rambutnya itu dengan sayang berharap Jovan bangun dan segera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status