"Aku tahu, Ibu tenang saja. Aku nggak akan membiarkannya punya kesempatan."Jelas sekali, Jacob tidak ingin terlalu banyak bicara mengenai wanita itu.Daria juga cukup memahami putranya ini, dia tahu bahwa putranya benar-benar tidak bermaksud mendekati Sienna.Namun, tentu saja tidak ada salahnya jika lebih berhati-hati.Semua orang tahu dengan kondisi Keluarga Winata. Sebentar lagi akan diadakan pendanaan putaran kedua, jadi Keluarga Winata pasti tidak akan melepaskan Keluarga Yuwono ini.Menginginkan perceraian ini terjadi adalah sebuah hal yang sulit.Setelah menutup telepon, Jacob meletakkan ponselnya dan berkata, "Waktumu hanya 10 menit. Apa yang ingin ditanyakan Nona Penny?"Sienna sama sekali tidak terpengaruh dengan telepon tadi, melainkan langsung menjawab, "Apa rencana Tuan Jacob ke depannya? Apa olahraga yang disukai oleh kekasih Tuan Jacob? Baca buku atau yoga? Kalian berencana ingin punya berapa anak?"Semua pertanyaan ini akan berpengaruh terhadap tata letak rumahnya.Tat
Permintaan maafnya yang terlalu cepat, membuat orang tidak bisa terus menyindirnya.Kenapa rasanya frustrasi sekali berbicara dengan wanita ini?"Kalau begitu, aku pergi survei lokasi dulu, Tuan Jacob. Setelahnya, aku akan membahas denah desain dengan Anda. Kalau Anda puas, aku akan menyuruh tim kontraktor untuk mulai renovasi."Jacob hanya memberi jawaban singkat tanpa melihatnya lagi.Ketika berjalan keluar dari ruangan Jacob, Sienna bertemu dengan seorang wanita yang sedang membawa secangkir kopi.Penampilan wanita itu sangat mencolok dengan dandanannya yang heboh. Sienna sengaja menghindarinya. Namun, ketika wanita itu berjalan melewati sisi Sienna, dia sengaja berpura-pura tersandung.Kopi yang dipegang wanita itu langsung tumpah ke tubuh Sienna.Hari ini, Sienna mengenakan setelan kantor berwarna terang. Sekarang ini pakaiannya terlihat tidak layak karena terkena tumpahan kopi.Sienna menatap wanita itu dengan dahi berkerut. Akting wanita ini buruk sekali.Wanita itu mengangkat a
Dengan pergelangan kaki yang bengkak, Yuliana berusaha berdiri untuk mengadu kepada Jacob."Kakak Ipar, wanita ini ...!"Sebelum Yuliana sempat menyelesaikan ucapannya, Sienna sudah menunjuk ke arah kamera pengawas."Kamu yang sengaja menumpahkan kopi padaku duluan. Kalau ini hanya untuk membuatku menjauhi Tuan Jacob, aku rasa kamu tidak terlalu mengerti dengan kepribadian Tuan Jacob."Sienna kembali menimpalkan, "Semua orang tahu bahwa Tuan Jacob tidak suka mendekati wanita. Jadi, dia tidak akan melakukan kesalahan rendahan seperti ini."Jacob tidak mungkin membantah orang yang sedang memujinya. Lantaran Sienna sudah berkata seperti itu, Jacob tidak mungkin mempersulitnya lagi.Terlintas ide dalam benak Sienna. Dia berkata, "Nona Yuliana, sebagai bawahan, kamu cukup agresif juga ya. Entah itu demi kakak sepupumu atau untuk dirimu sendiri?"Yuliana kesal hingga tubuhnya bergetar. Wanita ini benar-benar pandai bersilat lidah! Bahkan di hadapan kakak ipar sepupunya saja dia berani selanc
Nyonya Yuwono?Yuliana merasa agak kaget. Dia bahkan mengetahui masalah Jacob sudah menikah. Tidak banyak orang di kalangan atas yang mengetahui masalah ini. Meskipun mereka mengetahuinya, mereka juga meremehkan istri yang dinikahi Jacob itu.Semua orang juga tahu Keluarga Winata hanyalah keluarga biasa. Tidaklah sepadan untuk bersama dengan Keluarga Yuwono.“Wanita yang bahkan nggak pernah nunjukin wajahnya itu?” Tampak senyum sinis di wajah Yuliana. “Mungkin kamu nggak tahu, dia bahkan nggak pernah mengikuti acara Keluarga Yuwono. Nggak ada satu pun anggota Keluarga Yuwono yang mengakui keberadaannya. Apa orang seperti itu pantas disebut Nyonya Yuwono?”Bahkan, ada banyak orang mencurigai apakah wanita itu buruk rupa atau cacat? Itulah sebabnya dia selalu bersembunyi?Ucapan yang dikatakan Yuliana memang adalah kenyataan. Keberadaan Sienna di dalam Keluarga Yuwono boleh dideskripsikan dengan satu kata, yaitu “transparan”. Hanya Darwo saja yang bersikap baik terhadapnya.Setelah mende
Sienna berdiri di depan restoran dan dia merasa serbasalah.Saat ini, Jimmy berdiri di belakangnya, lalu berkata dengan suara kecil, “Wanita yang sedang duduk di samping jendela sana adalah ibuku. Dia sangat susah untuk dihadapi. Kalau aku bisa keluar dari restoran dengan bernyawa, aku akan menganggapmu sebagai penyelamatku.”Ujung bibir Sienna pun berkedut. Dia spontan menunduk berusaha untuk menutupi wajahnya. Namun, Yasmin sudah sempat melihatnya.Ketika menyadari tatapan Yasmin, sekujur tubuh Jimmy langsung terkaku.“Maaf.” Selesai berbicara, Jimmy langsung merangkul pinggang Sienna, membawanya ke hadapan sang ibu.Tatapan Yasmin sangatlah tajam. Dia terus mengamati Sienna dari atas hingga bawah.Jimmy dengan sopan menarik kursi untuk Sienna dengan senyuman di wajahnya. “Ibu, dia adalah kekasihku, dia adalah seorang desainer interior. Namanya Penny.”Pikiran Sienna menjadi hampa. Setelah duduk di tempat, akal sehatnya baru mulai kembali.Setelah dilihat-lihat, sepertinya Yasmin tid
Tangan Jacob yang sedang memegang dokumen langsung terkaku. Dia mengangkat kepalanya dengan perlahan dan terlintas kebingungan di wajahnya.Yasmin tersenyum. “Jangan-jangan Jimmy merahasiakannya dari kamu?”Yasmin tahu biasanya Jimmy agak takut dengan abang sepupunya ini. Tak disangka, dia bahkan tidak berani memberi tahu masalah kekasih barunya kepada Jacob.“Kata Jimmy, dia terlalu sibuk, tidak ada waktu untuk menemani kekasihnya. Aku rasa wanita itu cukup bagus, bagaimanapun dia adalah desainer yang kamu pilih. Aku juga suka dengan wajah cantiknya.”“Maksud Bibi, Penny?” Kening Jacob semakin berkerut lagi. Bukankah Penny sudah menikah?Yasmin pun tersenyum. “Em, ini pertama kalinya aku puas dengan kekasih Jimmy. Berhubung dia bekerja sama denganmu, kamu juga jangan mempersulitnya. Kelak kalian juga akan menjadi satu keluarga.”Tatapan Jacob seketika menjadi sinis.“Bibi tenang saja. Aku tahu batasan.”Yasmin berdiri dan Jacob pun ikut berdiri. Dia pergi mengantar bibinya ke lift khu
“Emm.”Sienna langsung membalas. Dia tidak terbiasa membahas masalah pribadinya dengan orang lain. Jadi, sikapnya terlihat agak dingin.Saat ini, malah terlintas kegirangan di dalam tatapan Nanda. Baguslah kalau Sienna tidak menyukainya.Mobil berhenti di depan Kediaman Winata, awalnya Sienna ingin langsung pergi setelah mengantar Nanda. Kebetulan ada Harris sedang menyiram tanaman di halaman. Selain itu, tampak juga Junando di sampingnya.Kening Sienna seketika berkerut. Namun saat ini, Nanda sudah menuruni mobil berlari ke sisi mereka.“Ayah, Kak.”Junando sedang melaporkan masalah perusahaan kepada Harris. Dari kejauhan, dia menyadari mobil Sienna. Alhasil, gerakannya pun terhenti.Dengan sangat terpaksa, Sienna menuruni mobil untuk memberi salam, “Ayah.”Harris menyerahkan botol semprot ke pelayan, lalu membalas, “Baguslah kalau kamu sudah pulang. Ayo masuk! Hari ini bibimu masak banyak makanan enak. Kebetulan ada yang ingin aku katakan kepadamu.”Namun, Sienna masih harus pergi me
Sienna masuk ke mobil dengan berat hati. Setibanya di vila, waktu sudah menunjukkan pukul 12.30.Pelayan rumah membukakan pintu. Ketika melihat kedatangan Sienna, raut wajahnya langsung terlihat muram.“Nona Sienna, kenapa kamu ke sini lagi? Nyonya lagi tidak ada di rumah.”Sienna melirik ke belakang pelayan dan memang tidak ada siapa-siapa di dalam ruang tamu. Dia mengangkat kepalanya hendak bertanya apakah Jacob sempat kemari atau tidak, tetapi si pelayan malah sudah membalikkan tubuhnya dan pergi begitu saja.Betul juga! Setiap kali Sienna ke sini, Daria pun akan bersikap kasar terhadapnya. Semua orang juga pintar, mereka tahu menantu yang satu ini akan segera diceraikan. Jadi, untuk apa bersikap sopan terhadap Sienna?“Siapa yang datang?”Pintu taman dibuka. Seorang wanita muda berdiri di depan pintu, lalu berkata dengan tersenyum, “Pelayan rumah baru, ya? Kelihatannya cukup cantik.” Si wanita tidak bermaksud untuk mengejek. Dia murni hanya sedang bertanya saja.Si pelayan pun ters