.
.PLAKAila terhuyung ke belakang seketika, setelah suaminya menampar pipinya dengan keras. Pipi putih Aila berubah memerah, dadanya terasa sakit dan airmata tak bisa dihetikan, terus mengalir tanpa bisa dibendung.“Aku sudah melihat fotonya, kamu berani sekali selingkuh dengan pria lain! Udah jelek, gendut, selingkuh lagi!”Aila hanya bisa menangis saat Rendy memukulinya.Padahal saat itu sudah malam, Rendy tidak peduli jika para tetangga mengetahui pertengkaran mereka.“Kamu istri yang tidak tahu diuntung! Masih untung aku mau menikahi wanita jelek gendut sepertimu, bisa-bisanya kamu –”“Cukup mas! Apa kamu pikir aku tidak tahu kamu selingkuh dengan ibu tirimu sendiri?”Rendy yang sudah melayangkan tangannya untuk memukul Aila sekali lagi, kini perlahan turun.“Kau... tahu darimana?”“Mas pikir aku bodoh? Aku mendengar semuanya! Mas tidak perlu khawatir, aku sudah siap diceraikan, tapi paling tidak setelah ayahmu sudah lebih baik, aku tahu jika ayahmu dirawat istri mudanya, dia tidak akan baik-baik saja,” ucap Aila.“Apa maksudmu menjelekkan Sari seperti itu?”“Pak dokter bilang darah ayah setelah di cek memiliki racun! Siapa lagi yang melakukannya jika bukan dia?”Rendy kembali melayangkan tangannya yang ringan itu untuk memukuli istrinya kembali.“Kurang ajar ya kamu! Dia itu ibu mertuamu!”“Jika dia ibu mertuaku, kenapa mas Rendy menidurinya?”PLAKAila berusaha menahan sakitnya, tubuhnya, mentalnya, serta jiwanya, semuanya sedang tidak baik-baik saja.Malam itu, Rendy pergi lagi, mungkin menemui Sari. Aila tidak peduli Rendy pergi kemana, raga dan jiwanya sudah terlalu sakit.Rendy sudah buta, dibutakan oleh kecantikan Sari, padahal Sari itu hanya ular. Aila sudah yakin dari awal, tidak mungkin Sari menikahi ayahnya Rendy tanpa alasan, pasti itu demi harta.Sari itu cantik, seksi, masih muda juga. Dia itu janda tanpa anak, sebelumnya pernah menikah, tapi setelah cerai, dia langsung menikah dengan ayahnya Rendy. Itu terlalu mencurigakan dari sisi manapun.Tidak berhenti sampai sana, Sari juga menggoda Rendy.Sari sudah gila.Malam itu, Aila akhirnya ketiduran sambil terisak, airmata terus mengalir membasahi bantalnya.Pagi harinya, Aila beraktifitas seperti biasa. Memasak, membersihkan rumah, mencuci piring, lalu bekerja. Setelah agak siang, Aila pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayah mertuanya.Sesungguhnya, Aila sudah lelah, dia merasa sangat menderita.Hati dan tubuhnya sakit, tapi tidak ada yang bisa dia ajak untuk bercerita. Bahkan, orangtuanya sendiripun tidak bisa, karena mereka pasti ingin Aila mempertahankan pernikahannya yang toxic. Tanpa peduli dengan apa yang Aila rasakan dan alami.Satu-satunya yang menghibur Aila adalah ayah mertuanya yang baik padanya.“Aila, jika ayah tidak ada, kamu saja yang mengurusi sawah-sawah, ya? Ayah tidak percaya dengan Rendy, dia pasti hanya akan menjualnya dan menghamburkan uangnya, jadi lebih baik kamu pegang semua suratnya, gunakan untuk saat-saat yang penting. Ayah akan mempercayakan sebagian sawah untukmu, nanti sebagian untuk Rendy, biar dia tidak curiga dan marah padamu atau ayah” ucap ayah mertua Aila, setelah ayah mertuanya makan siang.“Tapi yah, Aila kan tidak berhak... bagaimana dengan istri muda ayah?” tanya Aila.“Ayah tidak bisa mempercayai Sari, dia ternyata memiliki maksud lain pada ayah, ayah yang bodoh karena sempat percaya padanya.”“Tapi Aila tetap tidak bisa menerimanya, yah, mas Rendy membenci Aila, dia pasti akan segera menceraikan Aila.”“Tapi yang mengurusi ayah saat seperti ini hanya kamu, La, ayah ingin memberikan sebagian harta ayah padamu, ayah sudah menganggapmu anak sendiri, anggap saja ini permintaan maaf ayah karena kamu harus menderita selama pernikahanmu, maafkan ayah, ya?”Jujur saja, Aila merasakan sesak saat mendengar ucapan ayahnya, ternyata ayah mertuanya tahu dia menderita. Padahal Aila sudah berusaha untuk menyembunyikannya selama ini.Setelah itu, Aila pamit untuk pulang, karena dia memiliki banyak pekerjaan. Padahal, Aila pamit karena dia tidak ingin menangis dihadapan ayah mertuanya saja.Aila duduk di tempat sepi yang ada di samping rumah sakit, kemudian menangis disana.Alex yang sedang keluar untuk mencari udara segar, tidak sengaja melihat sosok Aila yang menangis diam-diam tersebut. Kemudian Alex berjalan mendekat, dia tersenyum kecil saat Aila sadar dia datang, jadi Aila berusaha untuk menghapus air matanya.Alex pun duduk di samping Aila.“Pak dokter...”“Kan aku udah bilang, panggil aja Alex, kamu kenapa? Ada masalah ya?” tanya Alex.Aila tersenyum kecil lalu menggeleng pelan, “tidak ada, aku – aku harus cepat pergi!”Aila pun dengan cepat bangkit berdiri, dia ingin menghindari Alex. Akan tetapi, Alex dengan cepat menangkap tangan Aila.“Tunggu! Aku tidak memaksamu untuk cerita, tapi... bukankah kita teman? Aku adalah dokter yang bertugas untuk menyembuhkan orang lain, aku melihat kamu kesakitan, setiap kali datang ke rumah sakit, kamu tidak pernah terlihat bahagia, meskipun itu saat ayah mertuamu sudah sehat, hanya ada kepedihan dalam matamu, apa salah jika aku ingin menghiburmu?” ucap Alex.Aila kembali duduk, kemudian dia pun menangis lagi, ucapan Alex hanya membuatnya mengingat rasa sakitnya.“Aila, jika tidak punya tempat curhat, aku siap untuk mendengarkan ceritamu” ucap Alex.“Apa aku tidak mengganggumu?” tanya Aila.Alex menggeleng dan tersenyum kecil, “tentu saja tidak.”“Sebenarnya, aku....”Aila pun menceritakan tentang dirinya yang terpaksa menikah dengan Rendy, kemudian kehidupan pernikahannya yang semakin hancur karena datang ibu mertua muda.“Jadi, apa yang ingin kau lakukan sekarang?” tanya Alex.Aila menoleh pada Alex, “pertama-tama, aku ingin tubuhku menjadi langsing seperti dulu, apakah itu bisa? Aku ingin diet, tapi bingung juga harus bagaimana, aku juga mencoba berolahraga, tapi yang ada badanku sakit semua.”Alex tersenyum kecil, “kalau begitu, aku akan membantumu diet, tapi ini perubahannya tidak cepat, butuh waktu lama, agar efeknya juga bagus dan kamu sehat.”“Dokter sungguh bisa membantu?”Alex mengangguk pelan, “tentu bisa!”Siang itu, Alex memberitahukan beberapa cara untuk diet, seperti defisit kalori. Dia juga memberi rincian penjelasannya, apa saja yang harus Aila lakukan.Aila sudah merasa lebih baik setelah bicara dengan Alex, dia pun pergi dari rumah sakit dan kembali ke rumah.“Kemana aja sih? Abis ketemu selingkuhan ya?” sindir Sari dan Nina yang nongkrong di depan rumah Rendy sambil meminum boba.“Selingkuhannya ganteng banget lho, bule lagi, make pelet apa sih dia” ucap Nina.“Coba spill dong, kamu pergi ke dukun mana” sahut Sari.“Aku gak selingkuh, dia itu dokternya ayah, permisi!” Aila buru-buru pergi ke dalam rumah.Tapi, baru saja dia masuk rumah, dia harus dikejutkan dengan laptop yang terjatuh. Padahal seingat Aila, dia meletakkan laptop di tempat yang aman. Bukan hanya laptop, beberapa barang pun berjatuhan, seperti baru terkena gempa.Aila pun kembali ke luar rumah, “Kenapa semua barang berjatuhan seperti itu?”....Aila pun kembali ke luar rumah, “Kenapa semua barang berjatuhan seperti itu?”Sari melirik pada Aila, “aku nyari surat tanah suamiku, pasti kamu yang nyembunyiin kan? ngaku kamu!”“Apa lagi yang mama tuduhkan ini? Aila gak tahu apa-apa! Lagian mau mama apain suratnya? Dijual tanpa ijin ayah?”Sari dengan cepat mendatangi Aila lalu menampar Aila.“Lancang ya kamu! Dia suamiku! Mau aku apakan juga tanahnya bukan urusanmu, kamu ini cuma menantu yang gak diinginkan! Lihat aja, Rendy bakal cepet cerein kamu!” ucap Sari.Aila memegangi pipinya yang baru saja ditampar oleh Sari, dia menatap tajam pada Sari, tatapannya hampir saja membuat Sari takut. Namun, Sari lebih cepat menarik rambut panjang Aila yang dikuncir dengan sruncie pink, menariknya dengan kuat hingga Aila berteriak kesakitan.Sementara itu Nina hanya senyum-senyum senang dan semakin mengompori Sari.“Jambak aja Sar! Biar tahu rasa menantu gak tahu diri kayak dia, padahal Rendy udah bagus mau nikahin cewe gendut kayak dia!”
..“Ini surat perceraian kita, cepat tandatangani!”Aila tidak percaya, keesokan hari setelah Rendy mengatakan cerai, semuanya telah disiapkan. Seakan Rendy sudah menyiapkannya jauh-jauh hari.Rendy dan Sari sangat puas saat Aila menandatangani semuanya dengan cepat. Aila masa bodoh dengan pernikahannya, dia tidak membutuhkan pria sampah seperti Rendy.Jika Rendy pikir dia menang, dia salah besar.Baru dua puluh menit setelah perceraian, beberapa orang datang lagi ke rumah, membuat suara tawa bahagia Rendy dan Sari lenyap seketika.“Permisi, saya kemari untuk mengambil TV, Motor, dan lemari es” ucap salah satu dari mereka.“Apa-apaan ini? Semuanya milik saya, kenapa dibawa” protes Rendy.Pria yang tadi berbicara memberikan rincian pada Rendy, “Ibu Aila, pemilik semua itu sudah menggandaikannya pada kami, jika mau menebusnya, pergi ke kantor kami.”“Apa-apaan ini Aila?” teriak Sari kesal.Aila dengan polosnya datang sambil menyeret koper besar, “kenapa malah kalian yang marah-marah si
. . “Alex, kamu apa-apaan sih? Sejak kapan kita pacaran? Dilihat dari sisi manapun, aku tidak pantas untukmu” desis Aila. Sungguh Aila sangat malu, mereka ada di cafe, ada beberapa orang kantoran dan anak sekolah yang datang dan melihat kejadian itu, mereka menjadi pusat perhatian dan itu membebani Aila. Disaat Alex mengatakan Aila pacarnya, orang-orang mulai berbisik-bisik, mengatakan itu adalah hal yang konyol, tidak masuk akal! Tapi, sebenarnya lebih tidak masuk akal lagi mantan kekasih Alex yang menuduh Alex berselingkuh darinya, maksudnya – ayolah! Pertama, mereka sudah putus, Alex dekat dengan siapapun itu bukan perselingkuhan, lalu yang kedua, Aila tidak cocok dengan Alex. Bagaikan langit dan bumi, perbedaannya begitu jauh hingga ke tulang-tulang, aneh sekali jika Alex dan Aila berpacaran. “Aila, kamu ngomong apa? Kamu sangat cantik dimataku!” sanggah Alex. Aila menghela nafas berat, “Begini Stevi... Alex hanya mengatakan itu karena ingin lepas darimu, aku ini teman baik
..Alex mengantarkan Aila sampai apartemen, Alex bilang dia akan pergi ke kampusnya karena ada urusan dengan dosen. Aila sih iya iya saja, dia bahkan tidak mengerti kenapa Alex selalu melapor pada Aila jika dia mau pergi-pergi.Mungkin Alex pikir dia mengatakan itu agar Aila tahu dimana Alex berada, kalau sewaktu-waktu Aila butuh dia tidak repot. Mungkin begitu ya? Aila hanya berpikiran positif.Saat Aila baru selesai mandi, dia melihat ponselnya menyala, dia pun mendekat dan membukanya.Ternyata Asri, tetangga yang baik dan sering membantu Aila. Aila sih bersyukur temannya di sekitar rumah Rendy ada meski tidak banyak, yaitu Asri, bu Tina, dan Ningsih. Mereka sangat baik dan sering membantu Aila, bahkan ayahnya Rendy Aila minta mereka yang mengawasi. Jika mengandalkan Sari dan Rendy, Aila takut sekali.Sari sudah jelas hanya menginginkan harta ayahnya Rendy saja, sedangkan Rendy itu bodoh dan mudah dipengaruhi. Sari bahkan berniat meracuni ayahnya Rendy dengan obat yang tidak jelas.
..Tok tok tokAila segera menghapus airmatanya saat mendengar ada yang mengetuk pintunya, dia segera beranjak untuk membuka pintu.“Alex?”“Hei, kamu sudah makan malam? Aku membawakan ayam goreng bumbu pedas manis kesukaanmu, mumpung masih jam enam, ayo makan!” ucap Alex.“A-aku tidak bisa makan banyak-banyak, Alex... lagian kenapa kamu makan di tempatku? Nanti mengundang fitnah” sahut Aila.Alex mengernyitkan dahinya, “fitnah apa? Kita kan teman, kamu yang ngomong sendiri... lagian tuh ya, disini orangnya individualis, ini apartemen, Aila! Bukan komplek perumahan atau perkampungan, jangan khawatir.”Alex benar juga, kenapa pula Aila harus menyulitkan Alex hanya karena postingan tidak bertanggung jawab tersebut. Mungkin Alex belum melihatnya saja, lagipula Aila tidak cantik dan menarik, mustahil Alex menyukainya. Aila hanya kebanyakan halu.Secara logika saja sudah tidak mungkin.Alex berdecak kagum melihat masakan yang sudah siap diatas meja.“Wah, masakanmu terlihat sangat lezat,
. . “Kau yang namanya Aila?” Saat itu Aila sedang bekerja di kantor, mengerjakan beberapa pekerjaan yang deadlinenya sudah dekat, Aila sedang serius, tapi tiba-tiba saja datang seorang perempuan cantik dengan dandanan dan pakaian yang mahal dan berkelas. “Benar, anda siapa ya?” tanya Aila bingung. “Psstt! Aila, dia adiknya dokter Alex” bisik teman kerja Aila yang bernama Lia, Lia sendiri sudah lebih senior dalam pekerjaan itu dan dia sering membantu Aila. Aila buru-buru berdiri, “Ah, maaf, saya tidak mengenali anda, apa ada yang bisa saya bantu?” tanya Aila. “Buatkan aku coklat panas, setelah itu temui aku di lobi, aku ingin bicara denganmu” ucap nona muda itu, setelahnya dia pun pergi ke lobi. Aila menoleh pada Lia, yang menyuruhnya untuk mengerjakan saja apa yang diperintahkan nona muda. “Tapi pekerjaanku gimana?” tanya Aila. “Kamu bisa kerjakan nanti, dari pada kamu gak ladenin dia, dia bisa mecat kamu sewaktu-waktu, udah pergi aja, yang ini biar aku kerjain” ucap Lia, dia
..Berita yang sedang viral di berbagai platform media sosial adalah kisah hidup Aila.Padahal, Aila meminta Asri dan Ningsih untuk menyebar luaskan berita tentang perselingkuhan Rendy dan Sari. Memang berita itu disebarluaskan, tapi tidak mungkin nama Aila tidak disangkut pautkan.Memang Rendy dan Sari dihujat banyak orang, bahkan Sari tidak mau keluar dari rumah karena malu. Rendy juga dipecat dari pekerjaannya karena perbuatan bejatnya berselingkuh dengan istri ayahnya sendiri.Namun, netizen yang dengan mudah menelusuri berita, menemukan Aila adalah mantan istri dari Rendy. Lalu, nama Alex juga disangkutkan.Mereka mengira Aila menggoda Alex setelah cerai dari Rendy.Berita tentang Aila makin parah saja.Netizen membela Stevi yang lebih cantik dan lebih pantas bersanding dengan Alex.Pantas saja Alex kepikiran sampai sakit begitu.“Sudahlah, lebih baik aku bertanggung jawab dan merawat Alex sekarang, namaku buruk dimata orang juga tidak masalah.”Aila pun membuatkan minuman hanga
..Aila terkejut saat pagi hari dia terbangun, ternyata Alex bangun lebih pagi darinya. Calon dokter spesialis jantung tersebut sudah berkutat di dapur, bahkan apartemen juga sudah bersih dan tertata rapih.“Alex?” panggil Aila.Alex menoleh dengan senyuman lebarnya, “oh, kamu udah bangun? Cepet mandi dan siap-siap, kita berangkat ke villa di puncak” ucap Alex dengan entengnya.“Villa?”“Iya, kan aku udah bilang, mau ngajak kamu jalan-jalan, aku punya villa lho di puncak, pemandangannya bagus banget disana, di sekitar sana juga ada kebun, taman bunga, cafe-cafe dan tempat wisata lain, kamu pasti suka deh” ucap Alex.Aila melongok pada masakan Alex, dia sudah khawatir dapur akan meledak jika Alex yang menggunakannya, ternyata Alex hanya membuat sandwich isi daging cincang goreng.“Kelihatannya enak, aku baru tau kamu bisa masak” ujar Aila.“Haha, aku cuma bisa masak yang simple, pasti jauh dari masakanmu, udah kamu mandi aja dulu... abis sarapan kita berangkat.”Terpaksa Aila pasrah,