Share

Balasan untuk Rima

Dengan tersenyum aku menyusul Rima yang dimana biasanya ia bersama umi. Rima memang pandai bersandiwara, ia bersikap layaknya seorang perempuan baik-baik di depan umi dan lainnya.

Setelah siap mas Umair pun menyusul abi ke penggilingan, sementara aku tetap di rumah bersama umi dan perempuan tak jelas asal usulnya ini.

Umi pamit untuk pergi mandi setelah kepergian mas Umair, dan membiarkanku untuk mengobrol dengan Rima seperti biasanya.

Ya, biasanya aku banyak mengobrol dengan Rima layaknya teman biasa. Namun kali ini, ada rasa berbeda diantara kami. Apalagi kalau bukan karena sifat asli yang Rima tunjukkan padaku di dapur tadi. Huh.

Tak ada obrolan seperti biasanya, aku dan Rima saling terdiam dan sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

Ku toleh sejenak arah dalam rumah untuk memastikan jika umi sudah tak terlihat lagi. Ku posisikan dudukku lebih dekat dengan Rima, meski sebenarnya aku tak sudi. Biarpun demikian, demi memperlancar rencanaku, terpaksa aku harus melakukannya.

"Ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status