Share

Sikap Rima

Mendadak jantungku berdegup kencang menunggu langkah selanjutnya yang akan dilakukan mas Umair. Tetapi mas Umair malah membuka laci nakas, tampaknya ia sedang mencari sesuatu yang aku tak tahu apa itu. Duh, makin deg-degan saja.

Mas Umair lalu mengambil ponselnya dan diarahkan ke dalam laci nakas.

"Alhamdulillah, ketemu." Mas Umair mengeluarkan sebuah lampu dari dalam nakas.

Astaga, suamiku bikin deg-degan saja. Ku pikir ia akan melakukan itu, ternyata aku salah sangka. Tapi, kalau pun melakukan itu aku tak masalah, karena selelah apapun diriku, sebagai istri wajib bagiku untuk taat padanya selama dalam kebaikan yang diatur agama.

Setelah mengambil lampu cadangan, lalu mas Umair segera mengganti lampu sebelumnya.

"Yang tadi udah mulai redup, Mas gak bisa tidur kalau kayak gitu," kata mas Umair setelah menyelesaikan kegiatannya mengganti lampu.

Ku hela nafasku, beruntung tadi aku tak berkata apa pun yang menjurus kearah sana, dan mas Umair sendiri tampaknya juga tak menyadarinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status