Share

Bab 11

Setelahnya aku pun kembali meninggalkan mereka yang masih bergeming. Persetan dengan harga diri Kevin saat aku memaki istrinya dengan sebutan gundik. Toh Kevin sendiri tidak mau membuka mata perihal istrinya yang memang pelacur.

Aku melangkah dengan perasaan yang sesak luar biasa. Bahkan, tamparan yang baru pertama kali kudapatkan dari seorang lelaki yang bergelar suamiku itu masih menyisakan rasa perih dan panas yang menjalar di pipiku.

Aku menutup pintu dengan kasar hingga menimbulkan bunyi dentuman akibat beradunya tembok dan daun pintu. Kulempar ponsel dan tas yang tadi kubawa ke atas ranjang, lalu aku melangkah menuju ke arah meja rias. Aku mendudukkan tubuhku di sana.

Terlihat dengan jelas jejak merah bekas tamparan itu. Aku mengusap pipiku yang terasa begitu perih. Seketika rasa sesak kembali menyeruak saat bayangan pengkhianatan yang dilakukan oleh suamiku berkelebatan di pelupuk mataku.

Di saat rasa cinta sudah tumbuh subur di dalam sini, kebenaran yang begitu menyesakkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (22)
goodnovel comment avatar
Lia Wiayanti
parah .koin terus. selamat tinggal .cari aplikasi lain aja
goodnovel comment avatar
rohaya aya
kok koin terus sehhh
goodnovel comment avatar
Yedija Darren Cristian
lama baru sebentar terkunci
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status