Share

Super Rich Man
Super Rich Man
Penulis: Boy Dirgantara

Wabah Mematikan

Di belahan dunia lain terdapat beberapa keluarga besar yang sangat mendominasi di sana, mereka menguasai semuanya. Terutama di bidang perekonomian.

Mereka begitu superior dan tidak suka diusik. Bahkan sebagian pejabat berada di dalam kendalinya.

Namun seiring berjalannya waktu. Banyak dari mereka melakukan provokasi kepada lawannya, mereka berniat untuk saling menjatuhkan dan menjadi Keluarga nomor 1.

Di dalam sebuah bar, Zhang tanpa sengaja memprovokasi salah satu Tuan Muda. Zhang tidak sadar telah memprovokasi salah satu anggota keluarga Chow. Keluarga nomor satu di kota itu.

Namun bukannya meminta maaf, Zhang memilih untuk melanjutkan provokasinya dan membuat istrinya tewas di sebuah hotel akibat ulah anak buah Keluarga Chow. 

Zhang sangat marah dan menaruh dendam kepada Keluarga Chow. Dia bersumpah akan menganghancurkan Keluarga itu untuk membalaskan dendam istrinya. 

Setelah pemakaman istrinya, dia tak sengaja melihat pria tua yang sedang membutuhkan bantuannya. Zhang berjalan beberapa langkah menuju pria tua itu yang sedang duduk di atas trotoar jalan. 

"Apakah kakek sedang kesusahan?"

Pria tua itu diam membisu, seolah dia tidak berani mangatakan keadaan dirinya yang malang. 

"Maaf, aku tidak bermaksud menghinamu. Terima uang ini dan semoga bisa membantumu di kehidupan selanjutnya."

Sebelum Zhang pergi, pria itu mencegahnya dan berkata, "Aku punya hadiah untuk mu."

Zhang segera berbalik badan dan tersenyum, "Aku menolongmu tanpa pamrih. Jadi lupakan hadiah dan simpan itu untukmu."

Pria itu berdiri dan berjalan ke arah Zhang sambil berkata, "Kamu adalah pria baik dan aku harus membalas kebaikanmu. Ambilah permata ini, dia akan membantumu di masa depan."

Akibat kemurahan hatinya, pria tua itu memberi Zhang sebuah batu permata kecil. Permata itu terlihat sangat cantik, tidak ada salahnya juga jika dia menerima hadiah tersebut. 

Walaupun dia memperkirakan nilainya sangat kecil, namun demi menghargai sesama dia tidak masalah sama sekali dengan nilai barang tersebut. Zhang menerima itu dan mengucapkan terima kasih lalu menyimpannya di saku celananya. 

Setelah itu, pria tua itu memberi informasi jika akan ada wabah di kota ini. Jika prediksinya benar, maka yang harus dilakukan oleh Zhang hanya menelan permata itu dan menyebutkan keinginannya.

Zhang segera mengerti apa yang diucapkan oleh pria itu, walaupun dia masih tidak percaya. Lagian siapa pria tua itu? Apakah dia seorang peramal? Atau dukun sakti? 

Jika iya, mengapa dia membiarkan hidupnya sengsara. Namun detik kemudian, pria itu hilang dari pandanganya. Hanya tersisa kabut tipis yang membumbung tinggi ke langit. 

Zhang segera membeku di tempat. Ini tidak mungkin! Apakah yang di katakan pria itu benar? 

Plak!

Zhang segera menampar dirinya sendiri, "Apakah ini kenyataan?"

Zhang merasakan panas di pipinya, kemudian dia mulai percaya dengan perkataan kakek tersebut. Zhang juga akan mengenakan batu permata ini di manapun dia berada.

 

***

Keesokan harinya, Zhang pergi ke kota Kingston untuk membicarakan bisnis dengan salah satu Tuan Muda dari Keluarga Lee. Keluarga yang cukup terkenal di kota itu. 

Bahkan keluarga itu menduduki 3 besar keluarga paling berpengaruh di Kota Kingston. Namun, jika dia bisa melakukan kerja sama dengan keluarga itu maka dia akan benar-benar menjadi orang yang paling beruntung. 

Bahkan tidak mudah baginya menemukan koneksi dengan keluarga tersebut, untung saja salah satu temannya mengenal baik salah satu anggota keluarga tersebut. 

Dan saat ini, Zhang akan mencoba keberuntungannya. Dia sangat yakin jika proyek berjumlah ratusan juta dolar itu akan disetujui oleh mereka. 

Ketika berada di mobil, Zhang merasakan badannya sedikit tidak enak. Zhang hanya berpikir jika mungkin dia terlalu banyak begadang, sehingga menyebabkan dirinya tidak dalam kondisi yang fit. 

Lagian, yang terpenting baginya adalah menyelesaikan kerja sama dengan baik dan membawa uang ratusan juta dolar di dalam rekening banknya. 

Bahkan, dia tidak ingat terakhir kalinya dia dapat merasakan tidur yang nyenyak. Yang terpenting dalam hidupnya adalah mengumpulkan banyak uang untuk kesenangannya. 

Andaikan istrinya tidak meninggal, mungkin saja dia bisa melihatnya di sini. Namun, dia sudah pergi meninggalkan dirinya. 

"Tenang saja istriku, aku akan membalaskan dendamu! Tunggulah aku di surga."

Zhang telah sampai di perusahaan Stack Group. Dia berdiri dan mengagumi gaya bangunan ini. Cukup indah dan elegant. 

Dia berjalan masuk dengan ditemani oleh asistennya. Guam. 

Sebelumnya, Zhang mencium batu permata terlebih dahulu. Permata itu kini menggantung di lehernya, Zhang berharap jika batu permata ini membawa keberuntungannya. 

Bahkan, Zhang tidak mengetahui jika perkataan pria tua tadi akan menjadi kenyataan. Sepertinya Zhang sedang dalam bahaya, semoga saja dia mengingat perkataan pria tua itu. 

Zhang berjalan dengan penuh keyakinan, kharismanya mulai terpancar pada dirinya. Zhang semakin percaya diri setelah memakai kalung permata itu. Apakah sehebat itu efek dari pemakain batu permata itu? 

Ketika sudah sampai, Zhang segera di sambut oleh Liam dari keluarga Lee. Liam sangat sopan terhadap Zhang, bahkan sekarang dirinya sudah dianggap saudara oleh Liam. 

Zhang menjadi sangat yakin, jika batu ini mempunyai kekuatan ajaib. Bahkan sebelumnya, Zhang selalu bertemu dengan Tuan Muda yang sangat Arogan. 

Namun di depannya sekarang adalah Tuan Muda dari Keluarga Lee. Dia begitu sangat sopan dan sangat antusias dengannya. 

"Hai Tuan Liam, senang bertemu denganmu," ucap Zhang sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. 

Liam menerima uluran tangan Zhang, "Hai saudaraku, senang juga telah bertemu denganmu. Aku harap di masa depan kita bisa menjadi rekan bisnis yang baik."

Namun yang terjadi setelah itu sungguh di luar dugaan, asisten Liam berteriak dengan heboh. "Tuan Liam. Situasi sangat darurat. Ratusan orang di beritakan jatuh secara tiba-tiba dan menunjukan gejala aneh seperti zombie. Bahkan sebagian Keluarga Lee kabarnya telah terinfeksi oleh wabah itu. Kita sedang dalam bahaya!"

Setelah berkata itu, tiba-tiba beberapa penjaga satu persatu mulai tumbang. Dalam keadaan seperti ini, uang bukan lagi segalanya. Nyawanya lebih penting dari apapun. Zhang harus segera menyelamatkan dirinya! 

Zhang lebih mengikhlaskan ratusan juta dolarnya dari pada nyawanya, dia tidak mau mati dahulu sebelum membalaskan dendam istrinya. Dia ingin umur yang panjang! 

Zhang harus segera pergi dari kota ini! Namun belum sempat keluar, dia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Wajahnya mulai memucat dan matanya perlahan mulai berubah menjadi putih dan mengeluarkan cairan putih. 

Di saat itu, Zhang mulai mengingat perkataan pria tua itu. Kata-kata darinya ternyata benar dan dia telah salah menilai pria tua itu. Zhang berharap setelah ini dia tidak akan membuat kesalahan yang sama. 

Detik berikutnya dia mengucapkan keinginannya dan menelan batu permata itu. 

"Aku ingin terlahir kembali menjadi seorang yang kuat di masa depan!"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ayu Zuhriansyah
aku kira akan pakai nama kebarat baratan tapi aku salah...
goodnovel comment avatar
xxfantoxxic
pengen punya batunya juga.. permintaan ku banyak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status