Share

Bab 14

POV 3

“Arak! Arak!” Suara mereka kembali memenuhi indra pendengaran Tama dan juga Lagi Lilik.

“Sial! Kenapa bisa seperti ini, sih?

Kenapa pula Fikri tiba-tiba pulang ke Indonesia? Kenapa dia tidak berkabar terlebih dahulu? Apa semua itu memang sudah direncanakan?” Di dalam hati Tama bertanya-tanya.

“Ayo cepat jalan! Kenapa jalannya seperti putri keraton begitu itu? Malu? Giliran diarak malu, ketika berbuat maksiat tidak malu sama sekali. Dasar perempuan murahan!” Seorang ibu mengumpat di belakang Lilik.

Perempuan yang saat ini menjadi terdakwa itu tidak berani menoleh ke belakang. Takut mereka semakin beringas.

“Semua ini tidak akan terjadi bila Amira tidak meminta pak RT untuk memproses kami. Seharusnya, dia itu introspeksi diri ketika diselingkuhi suaminya, bukan malah mencari pelampiasan seperti ini. Seandainya, dia mampu melayani dan memanjakan suaminya di atas ranjang, tentu Tama tidak akan berpaling kepadaku. Dasar perempuan tidak sadar diri. Seharusnya ia cukup mundur, buk
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Hasanah
otak pezina memang kurang se ons ya,malunya sdg hilang...
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status